"Kira-kira berapa usianya?"
Mendapati pertanyaan itu, seorang pria dengan surai cokelat gelap menaikkan sebelah alisnya, bingung, Ia menoleh pada si penanya yang tepat ada di sampingnya, lalu mengikuti arah pandang orang yang menanyainya itu.
"Jangan mulai deh Jung," kata si pria bersurai cokelat gelap, menyadari objek pandang si penanya, adiknya, pria berambut ikal hitam legam yang duduk dengan tak sopan di sofa lobi hotel, Jeon Jungkook.
Pria itu sendiri Kim Seokjin, kakak dari Jeon Jungkook yang telah berganti marga karena menikah dengan pemilik hotel yang sedang mereka tempati ini, Kim Namjoon.
"Salahkan dia yang menarik perhatian ku, hyung," balas Jungkook tak ingin disalahkan. Dengan pandangan masih terarah pada sosok manis yang berdiri di dekat lift, tampak menunggu seseorang, Jungkook kembangkan senyum tipis.
"Aku tidak pernah melihat yang sepertinya." kata Jungkook.
Seokjin mengabaikan itu. Lebih tertarik dengan kehadiran sang pujaan.
"Kenapa tak bilang akan kemari?" Kim Namjoon, bertanya sesampainya ia di depan istri dan adik iparnya.
"Tentu untuk kejutan hyung," sahut Jungkook yang sudah mengalihkan fokus. Dan Seokjin mengiyakannya dengan mengangguk-ngangguk sembari tersenyum manis, membuat Namjoon tertawa geli.
"Jangan sering-sering membuat kejutan, nanti aku kena serangan jantung bagaimana?" tanya Namjoon dengan canda.
"Astaga hyung jangan sembarangan lah kalau ngomong. Ucapan itu do'a kata Eomma," Jungkook yang menyahut lagi.
Kali ini Seokjin lirik tajam adiknya. Pasalnya dia ingin membalas ucapan si suami, tapi keduluan si adik.
"Yak, dari tadi kau menyahut terus. Jangan suka menyela pembicaraan orang." hardik Seokjin.
Jungkook yang mendapati itu malah memutar bola mata. "Hyung saja yang kelamaan nyari kalimat. Asal ceplos aja kenapa sih susah sangat sepertinya. Namjoon-hyung tetap mencintaimu kok biarpun hyung keliatan nggak sopan dan sekawanannya." Ia menggerutu, tapi sengaja dilebih keraskan agar Seokjin bisa sedikit mendengarnya.
"Apa kau bilang?" tanya Seokjin sengit.
Yeah, daripada dipandang tidak sopan karena ceplas-ceplos, Seokjin lebih suka dipandang galak dan cerewet dengan elegan. Gimana coba :v
"Tak ada." balas Jungkook acuh untuk pertanyaan Seokjin. Kembali ia mengalihkan pandang pada sosok manis tadi, yang masih berdiri sendirian di dekat lift. Entah siapa yang dia tunggu, ingin rasanya Jungkook hampiri. Tapi baru beberapa detik berniat, sosok lain yang muncul dari lorong toilet membuat Jungkook mengurungkan niat itu.
Dapat Jungkook lihat sosok manis tadi tersenyum penuh cinta pada sosok yang menghampirinya, kemudian mereka berjalan berdampingan, hendak keluar dari hotel. Sebuah tas jinjing yang si manis bawa menjelaskan bahwa mereka akan pergi.
Apa mereka sepasang kekasih? Jungkook membatin. Tapi dia terlihat sangat muda, sedangkan yang satunya, tampak hampir seumuran dengan Namjoon-hyung.
"Hei, Kookie!"
Jungkook terperanjat. Panggilan dari Seokjin membuat jantungnya bekerja ekstra saking terkejutnya. Bentak tepat di samping telinga loh. Seokjin tanpa ampun memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Prince Kim | VMIN
FanfictionNC 21+ STORY FOR WINTER BXB - VMIN ~mari menghangat bersama dengan membaca ff ini fufufu~