4

2.4K 179 4
                                    

Seoul, South Korea.

Udara segar Seoul menyambut kedatangan Jimin dan Taehyung yang sudah berpenampilan rapi kali ini. Berjalan sejajar dengan Taehyung yang merangkul Jimin, keduanya turun dari jet pribadi Taehyung.

Jimin tampak menawan walau ia hanya memakai kaos putih dan celana bahan hitam selutut. Pakaian santai musim panas. Sedangkan Taehyung masih seperti biasa, berpakaian formal.

"Selamat datang di Korea pangeran kecil Kim." bisik Taehyung di telinga Jimin. Membuat Jimin terkikik pelan karena kegelian.

"Taehyung-ah! Jimin-ah!" tiba-tiba panggilan lantang dari seseorang mengalihkan atensi keduanya.

"Hoseok hyung!" Jimin yang menyahut. Ingin berlari hampiri si sahabat Appa nya itu, tapi cekalan dari Taehyung tidak sempat ia hindari.

"Hyung?" rupanya Taehyung heran dengan panggilan dari Jimin untuk Hoseok. "Dia bahkan lebih tua dariku Jim. Panggil dia ahjussi."

"Waeyo? Hoseok hyung yang memintaku memanggilnya begitu. Karena dia belum menikah."

"Hooo, aku juga belum menikah Jim."

"Tapi Appa punya aku. Putram--" Jimin menggantung ucapannya sendiri. Terhenyak dengan penuturannya.

Aku anaknya, tapi beberapa jam lalu, aku hampir berhubungan intim dengannya. . .

Jimin baru menyadari sesuatu yang seharusnya tidak ia lakukan.

Appa, dalam hati, Jimin benar-benar gundah. Apa yang sebenarnya Taehyung inginkan darinya? Tiba-tiba ia berpikir demikian. Jika ia tau tujuan Taehyung, setelahnya apa yang harus dia lakukan?

"Woah, Jimin-ah, kau makin manis saja. Hoya, apa jemarimu sudah ada perkembangan?" Hoseok yang sudah ada di hadapan Taehyung dan Jimin, melontarkan sedikit lelucon.

"Ish, aku tidak datang ke sini untuk mendapat ejekan darimu hyung," kata Jimin. Suasana hatinya cepat membaik jika bicara dengan Hoseok.

"Ahaha, ngomong-ngomong, kenapa tiba-tiba datang kemari? Ini bukan bulan libur." tanya Hoseok, sembari berjalan menggiring ayah dan anak itu ke mobilnya.

Sebelum ini Taehyung memang meminta Hoseok untuk menjemputnya. Menyiapkan kamar hotel untuk semalam, sebelum mereka ke Daegu di hari berikutnya.

"Jimin rindu kakeknya." jawab Taehyung seadanya. "Bagaimana cabang perusahaanmu di Busan? Aku dengar ada sedikit masalah?" tanyanya kemudian.

"Yeah, sudah lumayan membaik sekarang. Aku mengganti beberapa karyawan yang ternyata sangat merugikanku."

"Beberapa?"

"Cukup banyak sih,"

Taehyung mengangguk-ngangguk paham. "Untunglah masalahnya hanya di cabang, jika itu di perusahaan pusat. Kau pasti sudah bangkrut, seperti aku sebelum ini." kata Taehyung saat hendak masuk ke mobil.

Hoseok hanya tersenyum tipis. Ya, untunglah Tae, batinnya. Karena ia juga terlampau tau bagaimana Taehyung sebelum ini. Sebelum menjadi sesukses ini.

Menjadi korban penipuan, karyawan perusahaan yang sering mengorupsi uangnya, hingga yang paling parah, pria itu juga pernah hampir tidak memiliki perusahaan.

Dalam artian, benar-benar bangkrut.

Tapi ia selalu bisa kembali. Memulai dari awal. Dan mendapatkan lagi yang seharusnya ia dapat.

Little Prince Kim | VMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang