PART 4

91 66 5
                                    


“Sandra?” pesan whatsapp masuk dari Aaron.
Sandra pun membelalak ia tidak menyangka Aaron mengirimkan pesan dan menghubunginya, padahal ia sudah memberi nomor teleponya sejak 2 minggu yang lalu.

“Iya kak Aaron, ada apa ya?”
“Hehe maaf sandra, baru menghubungi kamu.”

Pikiran Sandra langsung liar kemana-mana, ia mengira alasan mengapa Aaron lama tidak menghubunginya dikarenakan telah banyak cewek-cewek diluar sana yang menjadi prioritas Aaron hingga melupakan sosok Sandra yang pernah dimintai nomor HPnya.

“Hehe gpp kok, kak Aaron pasti sibuk kan, jadi gak sempat hubungi Sandra.”
“Iya maka dari itu mumpung aku lagi free, aku mau mengajakmu keluar.”
“Keluar, kemana?”
Seketika HP Sandra berdering tanda menerima telepon langsung dari Aaron, dan tanpa basa-basi Sandra langsung menekan tombol hijau.

“Kemana aja asal sama kamu hehe, kalau kamu mau, tinggal ganti baju aja dan turun kebawah aku sudah menunggu di depan rumahmu sekarang.”

Sandra pun langsung loncat dari kasur menuju jendela kamarnya dan dibuat syok untuk yang kedua kalinya oleh Aaron, bagaimana bisa? Ia baru kali ini chattan, dan langsung tahu dimana rumahnya, padahal ia tidak memberitahu sebelumnya bahkan disekolah pun Sandra jarang sekali ketemu, apalagi ngobrol.

“Udah kagetnya nanti aja, sekarang dipending dulu, gimana Sandra mau gak?”

Sandra mau tidak mau menyetujui ajakan Aaron, karena mau bagaimanapun ia sudah berada di depan rumahnya, gak enak juga bila menolaknya plus Sandra juga ingin tahu lebih jauh tentang Aaron.

“Iya kak Sandra siap-siap dulu ya.”
“Yaudah, jangan lama-lama ya dandanya.”
“Iiih, kak Aaron nyebelin.”
“Wkwkwk, gue tunggu ya.” Aaron mematikan teleponya.

Motor Aaron melaju kencang menembus jalanan ibukota, menikmati gemerlapnya kota Jakarta di malam minggu, yah bisa dibilang malam favoritnya orang Jakarta dimana mereka bisa melepas penat dari sibuknya urusan pekerjaan atau tugas yang menumpuk bagi para pelajar, menyambut hari minggu yang hangat menyapanya,yang sudah seminggu tidak bertemu hanya sekedar untuk melepas rindu.

Aaron memarkir motornya, sedangkan Sandra takjub melihat tempat dimana Aaron membawanya yah "Bioskop" cuma sekedar bioskop, bukan taman yang indah atau tempat dengan view yang memanjakan mata tapi cukup membuat Sandra senang bukan kepalang, total Aaron sudah 3 kali memberinya kejutan malam ini, bioskop ialah tempat kesukaanya dari dulu, meskipun film yang ditayangkan bukan film yang lagi naik daun namun entah mengapa Sandra sangat menyukai suasana bioskop yang dirasanya mendebarkan juga menyenangkan.

Aaron dan Sandra berjalan menyusuri lorong parkir dan seketika mereka terkejut melihat pemandanngan di depanya.

“Tania!”
“Sandra!”
“Lo?”
“Junior tengil?”

                               XXXX

“Buku Siapa?”

Rafhael menemukan buku tulis bersampul kartun Power Girls yang tergeletak di meja ruang komputer dan spontan membuka isi tulisan buku tersebut.

“Tania Sasmitaningrum.” sebuah ide langsung muncul begitu saja di kepala Rafhael.

Tania baru teringat bukunya yang tertinggal diruang komputer, setelah baru beberapa detik terduduk di kursi kesayanganya.

“Eh San, ruang komputer udah ditutup apa belum ya?”
“Emang kenapa?”
“Buku gue ketinggalan.”
“Coba aja cek dulu sana, jam ganti pelajaran masih tinggal 5 menit lagi kok.”

Tania pun bergegas menuju ruang komputer, namun ia sudah terlambat sepersekian detik sesampainya disana pintu ruang komputer sudah terkunci rapat.Wajah cemberut menemani setiap langkah Tania menuju ke ruang kelas.

RevillianhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang