AAAAAKKKKK

304 90 19
                                    

Tok..tok..tok..

Chihoon mengetuk pintu rumah Chan pelan.

"Ya? Siap..a..."

Kebetulan, Chan yang buka pintu. Dia udah pake piyama, kayaknya sih udah mau tidur. Soalnya dia sambil bawa boneka anjingnya.

"Hoon..."

Chan mendaratkan kepalanya dibahu Chihoon. Dia nangis, semua yg dia tahan dari tadi, dia keluarin semuanya dibahu Chihoon.

Karena Chihoon udah tau masalah Chan, dia biarin Chan nangis dibahu dia. Sambil nahan kesemutan dikaki:) ya kan mereka masih bediri.

"Masuk"

Baru aja duduk, tanpa diduga, Chihoon langsung merengkuh tubuh Chan dan dia bawa ke dekapannya.

Sambil nepuk-nepuk punggung Chan kecil, Chihoon sedikit kasih beberapa kalimat penenang buat Chan.

"Semuanya baik-baik aja Chan, nangis dulu ya,"

Hey! Sejak kapan Chihoon soft begini???

Chan masih nangis diceruk leher Chihoon.

"Semuanya ada disini Chan, dihati lo, kalau hati lo pilih Mama, yaudah sama Mama aja. Tapi kalo hati lo ngerasa Ayah lo lebih baik, yaudah sama Ayah lo aja, ikuti kata hati, bagaimana pun itu yang terbaik buat diri lo,"

"Hoon..."

"Apa?"

"Gue... Laper"

Chihoon mendadak ketawa. Chan ini ya, lagi nangis, lagi mikirin orang tuanya, masalah genting kek gini masih mentingin perut.

"Loh kok malah ketawa sih??? Aku laper Hoon, pengen makan,"


"Ayo"

"Kemana?"

"Cari makan lah. Kan kamu bilang mau makan, Chan"

Sportif•ChanHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang