Otw jedoran

274 83 20
                                    

Setelah semua persiapan udah mateng, sekarang tinggal Chan nelpon Chihoon buat ngajak keluar. Seperti judul chapter, malam ini rencananya Chan mau nembak Chihoon.

Pas siang tadi, Chihoon udah bilang katanya mau aja diajak pergi malem ini. Tapi sebelum Chan kerumah sang penjaga hati, dia lebih dulu telpon. Takutnya Chihoon mendadak gak bisa pergi.

"Halo hoon?"

"Iya? K-kenapa??"

"Ciun kenapa kayak geter gitu? Kamu kesetrum?"

"Ngga, tapi.. dingin..."

"Chihoon?"

"Chan.. dingin..."

"Kamu sharelock, aku kesana sekarang, kamu diem disitu dul---

Tut...tut..tut...

"Chihoon? Chihoon? Hoon?!"

Dengan cepat, Chan nyari kontak temen-temennya.

"Halo Yu? Ke rumah gue sekarang! Bantuin gue,"

"Ngapa sik riweuh bgt maneh teh. Sehari aja jgn minta tolong ke gua bisa gak? Ni Jerome lag---

"Bacot! Chihoon ilang bangsat!"

"Otw"

"Kabarin yang lain"

°°°

"Loh? Kenapa? Dingin hoon? Lebih dingin udara malem ini apa sikap lo ke gue?"

Chihoon berusaha buat nahan dingin yang kerasa nusuk tulangnya. Sambil bibirnya bergetar, dia patah-patah menjawab

"Lo.. kalo.. suk..a s..am..a gu-gu..e g-gak gi..ni.. c..c..caranya hun... gu-gue...

Itu, Younghoon, ketua OSIS yang dengan otak liciknya udah bohongin Chihoon dengan bilang mau rapat disekolah lain.
Sedetik kemudian, badan Chihoon mulai lemas dan matanya tertutup rapat.

"Lah? Pingsan? Uke macam apa lo lemah banget. Hoon? Chihoon bangun!"

Flashback...

"Ya kali emaknya seumuran kita Lil, beneran itu cewek kemaren gue liat jalan bareng Zion tetangga kelas kita itu,"

Obrolan Mita terhenti ketika Younghoon manggil.

"Mita! Sini!"

"Bentar ya Lil, gue dipanggil cogan"

Mita menghampiri Younghoon yang keliatan lagi ngurus sesuatu di laptop.

"Mita, ntar tolong lo catetin ini, ntar kirim ke email gue. Gue mau pergi bntar sama Chihoon,"

"Mau kemana Kak?"tanya Mita sambil mainin rambut pake jari

"Beli tinta printer,"

"Ooh,"jawab Mita tanpa menyadari bahwa tinta printer dibelakang Younghoon masih full.

"Chihoon, nanti temenin gue ya, mau kunjungan ke sekret OSIS SMA sebelah buat persiapan lomba tingkat provinsi besok,"

Sebenernya Chihoon sempet mikir, lomba apa? Kok dia gak tau? Pak kepsek juga gak ada bilang apa-apa. Tapi ya, daripada ntar Younghoon marah, mending dia iyain aja.

"Iya Kak,"

Satu setengah jam perjalanan, Chihoon bingung. Sekolah mana perjalannya ampe hampir 2 jam gini? Dari tadi Chihoon udah positif thinking, tapi tetep aja ragu.

"Kak? Kita rapat disekolah mana? Kok gak nyampe-nyampe sih?"

"Bntar lagi, sayang"

Ngerasa ada yg gk beres, Chihoon nanya lagi.

"Kak? Kemana? Chihoon mau pulang aja"

"Tunggu bntar bisa gak sih?! Bacot bgt!"

Chihoon hanya bisa menangis di jok belakang mobil sambil sesekali nyebut nama Chan.

"Hiks.. chan, tolongin Chihoon,"

brak!
Younghoon banting tubuh Chihoon sesampainya ditempat.

"Younghoon, kalo ada masalah bilang, gak kayak gini caranya!"

Younghoon terus-terusan hantam dada dan punggung Chihoon pake kayu yang dia temuin disekitar tempat itu.

"Y-younghoon, bentar... Biarin... Chihoon.. ngomong sama Chan..











Buat.. yang terakhir kali..."

Tbc.

Monmaap ngegantung:D

Maaf kalo emang author di work ini ada salah kata atau apapun itu, semuanya murni dari hasil pemikiran saya sendiri.

Gw up chapter selanjutnya kalo udh 800 readers ya

Btw guys, gw liat kok kalian jarang komen? Book gw kali ini kurang nge feel ya? Wkw

Semangat nunggunya :D

Sportif•ChanHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang