Part 3

87 5 1
                                    






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




🌸🌸🌸



"Jeno!" Panggil Fey yang baru saja keluar gedung sekolah.

Jeno sudah akan memutar gas sepedah motornya namun segera terhenti karna panggilan nyaring seorang gadis.

Jeno menoleh, "Fey kok belum balik?"

Langit sudah menggelap, Jeno baru saja selesai latihan basket, ya karna kompetisi basket sudah dekat latihan pun semakin panjang.

"Tadi gue rapihin ruang club dulu, makanya baru keluar," jawab Fey, Fey itu bergabung di club archery, club itu tidak seaktif club yang lainnya namun tetap ada walau sedikit peminat.

Jeno mengangguk mengerti, "sekarang mau balik? Udah gelap, lo balik sama siapa?"

"Hmmm liat Nana gak, seharusnya gue balik bareng dia, tapi hp gue mati," Fey mengeluarkan ponselnya yang mati.

"Jaemin? Dia udah balik, bareng Herin tapi," jawab Jeno yang sedikit menurunkan nada bicaranya diakhir.

Fey terlihat memutar bola matanya, "dasar penghianat!"

Jeno mendengus geli, jarang sekali melihat Fey mengumpat, gadis itu terbiasa datar.

"Boleh pinjem beberapan won gak Jen?" Tanya Fey sedikit tak enak sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi.

"Untuk? Tumben lo pinjem uang?"

"Dompet gue ketinggalan, tadi pagi gue berangkat bareng Jaemin, paling gue mau naik taksi atau bis," jawab Fey. "Jadi? Boleh gak?"

"Kalau gak boleh, lo mau jalan kaki baliknya?"

Fey memandang Jeno datar, dan tanpa berucap gadis itu berbalik, dan berniat pergi.

Jeno dengan cepat menahan bahu Fey, hampir saja ia terhuyung dan motornya hampir terjatuh jika kaki jenjangnya tak sigap menahan beban tubuhnya.

"Elah, baperan banget, katanya Ice Princess," goda Jeno.

"Bukan gue yang ngomong gitu, udah ah mau jalan kaki gue!" Fey menepis lengan Jeno yang berada dibahunya.

Namun Jeno kini menarik lengan kecil gadis itu, "bareng gue ayo, gue anter balik."

"Jinca?" Fey menaikan sebelah alisnya. "Rumah gue sama lo itu gak searah, ujung ke ujung!"

Jeno mengangguk. "Dari pada jalan kaki, udah cepet mau hujan nih."

"Assa!" Fey tersenyum lebar, membuat Jeno terdiam seketika, bahkan saat Fey melepaskan genggaman Jeno pada lengannya, hingga gadis itu mulai menaiki motor besar Jeno, Jeno tak menyadarinya, dan tersentak saat Fey menghentakan kakinya dipedal sepedah motor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

By My Side •  Na Jaemin  •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang