"Pergi kau! Kau hanyalah biang masalah disini!"
"Ya! Usir dia dari sini!"
"T-tidak! Jangan!"
' 🌿'
Yashiro Nene, gadis berambut putih krim, seorang anak panti asuhan yg baru saja dibuang oleh ibu pantinya yg disebabkan uang anggaran yg tak cukup juga biaya pengobatan yg mahal.
Dibawah teriknya matahari, Nene duduk di kursi taman menahan tangis. Mengulurkan tangannya ke atas tepat dimana mentari memancarkan cahaya indahnya.
Menahan tangis, Nene menutup wajahnya dan mulai terisak disana. Tak peduli berapa orang melihatnya aneh, ia tetap menangis disana.
Namun, di tengah kesedihannya itu, seseorang duduk di sebelahnya dan bertanya "Hey, ada apa?".
Nene menjauhkan tangannya, menghapus air mata, lalu melihat ke sisi. Pria bersurai hitam dengan senyuman manis yg dihadapkan ke Nene membuat Nene terpaku sebentar.
"Ah? Jangan melihatku begitu.."
"Namaku Amane Yugi, kau bisa memanggilku amane, kok.""Nene.."
"Oh? Nene-chan? Namamu indah seperti dirimu."
Nene terkekeh mendengarnya, baru kali ini ada yg menggombalinya seperti ini. Namun, ia kembali terdiam mengingat hal yg baru saja menimpanya.
Nene meremas jarinya yg basah karna keringat, menunduk menahan tangis.
"Aku.. Diusir.."
Amane terdiam, tak tahu harus bereaksi seperti apa. Seketika ia mendapat ide di benaknya.
"Ah.. Bagaimana jika menginap bersamaku?" ucapnya tanpa pikir panjang.
"Menginap... Bersama mu?"
Amane terlihat berfikir sejenak, merasa ada yg salah dengan omongannya. Dan ketika ia sadar, wajah Amane langsung memerah panas.
"B-b-b-bukan! Aku bukan orang yg seperti itu! M-maksudku.. Tidur dirumahku! Di kamar yg berbeda!"
Gadis itu tertawa, polos sekali. Ia hampir saja meninggal karna tertawa, air matanya sampai keluar.
Amane memalingkan wajahnya malu, namun, masih terlihat bahwa kupingnya ikut memerah. Nene hampir ketawa lagi karna reaksinya yg moe itu.
Nene diam sejenak, memikirkan tawaran yg diberikan oleh pria disampingnya itu. Di sisi pertama, ini adalah kesempatan emas yg mungkin saja tak datang dua kali. Di sisi lain, ia tak tahu apa yg dipikirkan pria tak dikenal ini, bisa saja ini adalah modus penculikan.
Namun, melihat ke wajah Amane yg tak ada tampang-tampang kriminal membuat hati Nene luluh. Tak ada salahnya menerima tawarannya, mungkin ini adalah bentuk pertolongan dari kami-sama.
Akhirnya, Nene pun menyetujui tawaran Amane. Mendengarnya, Amane senang, Matanya yg bermanik amber itu berbinar. Memberi aura positif ke sekelilingnya.
Sebelum akhirnya mereka ke rumah Amane, pria dan gadis itu berbelanja pakaian terlebih dahulu karna Nene diusir tanpa diberi pakaiannya oleh ibu panti. Padahal, Nene sudah menolaknya karna tak enak hati, namun Amane tetap bersikeras hingga akhirnya Nene pasrah akan dibawa kemana.
Hingga akhirnya, Nene dan Amane sampai pada rumah yg besar, ya, rumah Amane. Nene takjub melihatnya, ia berwah ria ketika sampai di teras depan rumahnya. Bagaimana tidak? Di terasnya banyak tumbuhan yg digantung juga di bawah.
Baru saja ketika pintu dibuka, Nene kembali takjub akan keindahan isinya. Penuh dengan alat astronomis, seperti globe, rak yg berisi pernak-pernik benda langit, juga figura yg membentuk astronot.
Sepertinya Amane sangat menyukai hal-hal yg berbau astronomi.
"Amane? Siapa.. Ini?"
"Ah Tsu! Mulai hari ini, dia akan tinggal di rumah kita!"
"Nene-chan, dia adalah saudara kembarku, Tsukasa."Nene mengangguk dan mengulurkan tangan berniat bersalaman, "Yashiro Nene" dengan tersenyum manis.
Namun, tanganku tak dibalas bersalaman.Baru saja sedetik ia melihat wajah Nene, Tsukasa langsung membalikkan badan, memasuki ruangan dan menutup pintunya.
Amane langsung membungkuk di hadapanku yg masih mematung disana.
"Maaf! Maaf atas nama adikku, Tsukasa" Gadis itu hanya menggeleng tak enak.
"Tak apa, tak apa".
Ah? Sepertinya.. Ini akan menjadi hal yg sulit.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
-ˋˏ ⎙ 𝐐𝐔𝐄́𝐑𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀; amane x nene
Fanfic(n.) a place where which one strenght is down, where one feels at home. Pernahkah kalian merasa bahwa kalianlah paling menderita? Ah, kurasa dirimu selalu melihat ke atas. W a r n ! ! ! ⸙ Out Of Characters ⸙ Kesalahan Dalam penulisan ⸙ Dilu...