Part 2

2 0 0
                                    

Tak lama kemudian aku melihat orang yang menyakitiku berjalan dengan kekasihnya yang merupakan selingkuhannya saat sedang berpacaran denganku. Mereka berdua nampak sekali ingin memamerkan kemesraan kepadaku.

Itu terlihat ketika dengan percaya dirinya mereka berdua berpeluk-pelukan di depanku dan sambil berbicara dengan manjanya. Namun aku tetap menghadapinya dengan penuh lapang dada.

Tetapi meski sudah mencoba berlapang dada aku tetap risih dengan perlakuan mereka. Aku pun menelpon teman wanitaku.

"Halo Devi", ungkapku.
"Iya kenapa Deska ", ungkap Devi
"Kamu lagi dimana", ungkapku.
"Aku lagi di rumah, emang kenapa?", ungkap Devi.
"Kamu bisa datang ke rumah makan deket rumahku gak ?, si Saskia pamer kemesraan sama selingkuhannya tu, aku pingin kamu pura-pura jadi pacar aku", ungkapku.

"Ah males ah", ungkap Devi.
"Tolong banget Devi, aku gak tau mau minta bantuan siapa lagi, aku bersedia bayar berapa aja yang kamu mau", ungkapku.

Devi terdiam sedang pikir-pikir.
"Tolong Devi", ungkapku.
"Ya sudah aku ke situ", ungkap Devi.
"Oke, dandan yang cantik ya", ungkapku.
"Iya".

Lapang DadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang