ADNAN & SHERLY|| 04

14 1 0
                                    

SEBELUM MEMBACA VOTE DULU. KOMEN JUGA DANNN KASIH SARAN

FOLLOW AKUN KAU JUGA. TINGGAL TAP AJA.

KALO ADA YG TYPO TANDAIN YA.

NGGAK BOLEH COPAS KARYA AKUUUUU🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪

NGGAK BOLEH COPAS KARYA AKUUUUU🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sangat gugup. Aku selalu gugup, saat dekat dengan mu"

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Seluruh siswa siswi Angkasa sudah ada yang pulang dan masih ada yang berada di area Angkasa.

Seorang gadis saat ini sedang berada halte dekat dengan sekolahnya, dia adalah Sherly, saat ini Sherly sedang menunggu angkutan umum untuk dia pergi ke panti asuhan. Sherly tidak bilang kepada kakak dan adiknya, bisa bisa kalau dia bilang dia tidak boleh datang ke panti tersebut.

Sudah 10 menit berlalu Sherly tidak menemukan angkutan umum lewat. Sherly berdiri dari duduknya dan dia melihat ke kanan dan ke kiri memastikan bahwa ada angkutan umum atau tidak, saat Sherly mau kembali duduk tiba tiba ada sebuah motor yang menyerempet Sherly, Sherly terjatuh dan meringis karena luka yang berada di tangannya.

Seorang lelaki itupun turun dari motornya tanpa membuka helmnya. "Maaf saya tidak sengaja"ucap lelaki tersebut.

"Kamu kalau naik motor jangan ngebut, kamu bisa mencelakakan diri kamu dan juga orang lain tau!"ucap Sherly dengan menahan rasa sakit dan juga menahan phobianya, yaitu phobia darah. Darah yang mengalir di tangan Sherly lumayan banyak.

Lelaki itu hanya diam.

"Kamu bisa lap darah yang ada di tangan aku? Aku tolong banget"lirih Sherly.

"Aku takut darah"ucapnya lagi pelan. Tetapi masih bisa di dengar oleh lelaki tersebut.

Lelaki tersebut membuka tasnya dan mengambil tisu dan juga headband. Setelah membersihkan darahnya lelaki tersebut membuka luka Yang ada di tangan Sherly dengan headband.

Sesekali Sherly meringis. "Kamu kok nggak buka helmnya?"tanya Sherly. Sedari tadi Sherly heran kenapa lelaki tersebut tidak membuka helmnya sekalipun kaca helmnya tersebut.

"Saya lupa"ucap lelaki itu dengan membuka helmnya.

Deg!

"Kamu kak Alan kan?"tanya Sherly gugup.

Lelaki tersebut hanya heran, kenapa gadis ini bisa tau namanya.

"Ya saya Alan".

Sherly pun tersenyum. "Makasih banyak ya kak Alan udah mau bantu bersihin darah yang ada di tangan aku".

"Ya!".

"Sama aja kaya kak Adnan, dingin"batin Sherly.

"Lo mau kemana?"tanya Alan.

"Tadi ngomongnya Saya sekarang malah lo lo an. Aneh banget sih..".

"Gue nanya!".

"Eh! Em.. aku mau ke panti kak"jawab Sherly gugup.

ADNAN & SHERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang