🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁
بــــــــــــــسم اللّــــــــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم
Assalamualaikum...
Kajian Tahajjud Call CommunitySelasa, 06 Muharram 1442 H/ 25 Agustus 2020M
┏━━❃❀❃━❃❀❃━┓
Kajian Malam
┗━━❃❀❃━❃❀❃━┛✍ Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah
Kamu terkadang ngiri melihat mereka yang biasa maksiat, jauh dari beribadah kepada Allah namun seakan dunia mengejarnya, sementara kamu merasa banyak ibadah namun merasa amat berat beban ekonominya?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنْ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاج
"Bila engkau melihat Allah memberikan kepada seorang hamba sesuatu yang ia cintai berupa dunia atas kemaksiatan-kemaksiatannya, maka semua itu hanyalah Istidraj (tipuan dan pembiaran)". [HR. Ahmad no.16.860, Thabrani dalam Al Ausath no.9268, Al Haitsami no.17.796, kata As Suyuthi rahimahullah dalam Jaam’us Shaghir no.625: Hasan, kata Al Albani rahimahullah dalam Shahih Al Jaami no.561: Shahih]
Menjelaskan hadits diatas, berkata Imam Ath Thibi rahimahullah: "Makna Istidraj (perangkap yang amat samar) dari Allah adalah Allah sengaja membiarkan mereka sedikit demi sedikit menuju sesuatu yang akan menghancurkan mereka. Dan melipatgandakan hukuman mereka dari sisi yang mereka tidak pernah menyangka akan sesuatu yang diinginkan baginya. Dan Allah terus-menerus memberikan kepada mereka nikmat dan mereka semakin asik dengan kemaksiatan.
Maka, semakin Allah berikan kepada mereka tambahan nikmat yang baru kepada mereka, semakin bertambah kesombongannya dan bahkan mereka semakin bergelimang dengan kemaksiatannya. Akhirnya, mereka terus bergelimang dalam berbagai macam maksiat karena sebab berlimpahnya berbagai nikmat duniawi, sedang mereka menyangka bahwa berlimpahnya nikmat duniawi kepada mereka adalah bukti keistimewaan dan kedekatan mereka dari Allah. Padahal itu semua adalah kehinaaan dari Allah dan penjauhan dari rahmat-Nya". (Mirqah Al Mafaatuh XV: 101)
Pada ujungnya orang yang diperangkap Allah dengan Istidraj ini akan kaget karena saat mereka dipuncak kenikmatan, maka Allah bisa datangkan padanya adzab secara tiba-tiba. Hal ini sebagaimana disebutkan pada ayat berikut, Allah Ta'ala berfirman:
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa". (QS. Al-A'nam: 44)
Na’uudzu billaahi min dzaalik. Karena itu ana sarankan agar kita tidak tertipu dengan kenikmatan, ini semua yang akan membawa kehancuran mengerikan. Bersabarlah atas apa yang Allah tetapkan pada kita.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
KAMU SEDANG MEMBACA
Kajian Islamic TaCall
EspiritualKajian Akhwat. Membangun keimanan dengan kajian-kajian berfaedah. Juga belajar istiqomah, semangat dalam Qiyamul Lail. .................... Kajian diambil dari berbagai Kajian beserta sumber yang berlaku. Jadi silahkan bila ingin menshare tidak perl...