BAB 1: SETAN'S GATHERING

43 5 6
                                    


Malam Jumat. Seperti biasa, hari ini aku melakukan ritual ghaib memanggil teman-temanku para 'setan'. Kuambil bangkai curut yang sudah aku siapkan dan kutebas kepalanya memakai cutter. Aku celupkan jari telunjukku ke dalam kerongkongan curut itu. Lalu menorehkan darahnya di atas lantai.

Dengan lihai tanganku menggambar sebuah lingkaran besar dengan bintang di dalamnya, atau biasa disebut pentagram. Simbol ini sangat umum dipakai para dukun untuk memanggil setan.

'Sip, portalnya udah beres.' Batinku sambil mengemut sisa darah di jariku.

Tinggal kasih lilin disudut tiap bintangnya, terus ngerapalin jompa-jampi, dan BOOM!

Sekejap seluruh ruang kamarku sesak dipenuhi berbagai jenis makhluk halus khas nusantara. Bau busuk mereka sangat menyengat dan menusuk di hidung. Orang biasa yang mata batinnya belum terbuka enggak akan bisa mencium bau ini. Hanya para indigo dan pemilik indra keenam saja yang bisa merasakannya.

Aku mencubit hidungku enggak tahan dengan bau keberadaan mereka. Kalau dua tiga hantu sih enggak masalah. Tapi ini puluhan!!

Untung udah nyiapin kembang kanthil sekresek buat menetralisir bau busuk setan-setan ini. Fyi, satu-satunya bunga yang bisa menghalau bau mereka cuma kembang kanthil. Aku memetik dua buah bunga tersebut dan memasukkannya masing-masing ke dalam lubang hidungku.

'Ahh...lega'

Setan-setan di kamarku diam seperti biasa. Mereka selalu patuh menungguku bicara duluan.

"Ekhemm maaf lama... Assalamualaikum Wr. Wb., gimana kabar kalian? Alhamdullilah sehat?" Tanyaku dengan senyum menampakkan gigi selebar mungkin dan menunggu jawaban mereka.

Sunyi senyap, para setan celingukan saling menoleh kanan kiri bingung harus berkata apa.

"Pssstt... bos ngucapin salam nih, jawab gak?" Bisik Wewe pada si Kunti yang berdiri disampingnya.

"Hihihi... jawab aja hihi... siapa tau hihi... Tuhan yang maha pengasih hihi... ngebuat bang Ocong suka sama Kunti hihihihihihi."

Wewe berdecak sebal, "Dih, najis! Ocong itu cuma buat gue ya, lo jangan gatel jadi setan!!"

"Hihihi... kamu juga hihi... sama-sama setan hihi... gausah menghina deh! Hihi... urusin tuh toket nggelambir hihi...pakek beha atuh, We."

"Mendingan gue lah seksi toket gede, lah elo?! Tepos aja sok!" Hardik Wewe tidak terima, dia mulai membusungkan dada menggoyang-goyangkan toketnya dengan bangga membuat Kunti bergidik ngeri.

Ocong yang dari tadi diributkan mulai bersuara, "Udahan dong berantemnya, kita kan sama-sama setan harus rukun. Gak boleh atuh body sleeping."

"BODY SHAMING!!" Teriak Wewe, Kunti, dan setan lainnya membenarkan.

Oke sepertinya keberadaanku jadi terabaikan gara-gara dua setan ini. Aku ber-ekhem sekali lagi, sayangnya belum sempat aku bicara Wewe buka mulut duluan.

"Emang dasarnya aja pelakor, suka godain jodoh orang. Lu kerjaannya haha hihi doang mending gak usah ganjen sama laki gue ya."

Raut Kunti berubah jadi lebih seram, "hihihi...ngajak gelud? Hihihi...cara ngomong aku kayak gini hihi... buat ngegoda abang Ocong aja hihi... biar kedengaran imut hihihihi!"

"Imut dari mana, hah?! Jijik tauk!" Wewe mencibir.

"Hihihihi....punya masalah apa sih, We? Hihi...toket kamu noh nggelambir hihi...aurat tauk! Hihi... mendingan juga aku hihi... pakai gamis putih syar'i gini hihi... jadi istri yang sholikin buat bang Ocong hihihihi!" Goda Kunti mengedipkan sebelah mata sambil menyisir rambut gimbalnya dengan tangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTI si Gadis SupranaturalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang