onlytears chapter 3 | January, 5th 2014

5K 450 19
                                    

Author POV

Myungsoo keluar dari kamar mandi dengan rambut hitamnya yang masih basah membuat beberapa tetes air membasahi pipinya. Diraihnya ponselnya yang tergeletak di meja samping tempat tidur. Keningnya berkerut melihat benda tersebut masih mati. Apa ia lupa menyalakannya semalam? Sampai pagi?

Begitu dinyalakannya, kening Myungsoo semakin berkerut. Lima belas panggilan, lima pesan, dan satu pesan suara yang semuanya dari Suzy. Ah ada satu lagi dari Soojung. Sedetik kemudian kerutan di kening Myungsoo menghilang. Ia masih malas dengan Suzy. Pasti gadis itu mau mengocehinya karena tak menghubunginya seharian kemarin makanya menghubunginya terus begitu. Lagian apa Suzy tak bosan terus-menerus bersamanya, juga bermanja-manja dengannya hampir setiap waktu? Ia saja bosan.

Myungsoo meletakkan kembali ponselnya di meja. Namun ia mengurungkan niatnya saat melihat sebuah panggilan masuk. Jeon Jungkook.

 “Yeoboseyo?” sapa Myungsoo begitu ia menempelkan ponselnya ke telinga kanannya.

“Hyung!”

“Eo? Jungkook-ah? Waeyo?” tanya Myungsoo begitu Jungkook membalas sapaannya.

“Eung.. Hyung, apa kau di rumah sakit? Aku mau menjenguk Noona. Ruang rawatnya nomor berapa?”

Myungsoo mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Jungkook. Rumah sakit? Noona? Ruang rawat? Tunggu dulu! Ia tidak mengerti maksudnya. Siapa yang sakit memangnya?

“Aku di apartemenku. Memangnya siapa yang sakit?”

“Hyung, neo molla? Ah maldo andwae! Jangan berpura-pura begitu, Hyung! Tentu saja Suzy Noona!”

Mendengar jawaban yang dilontarkan Jungkook membuat kerutan di kening Myungsoo semakin dalam. “Suzy? Memangnya Suzy sakit apa? Aku tidak tahu dia sakit. Bukannya kemarin ia baik-baik saja?”

“Jangan bercanda, Hyung! Jelas-jelas Soojung Noona memberitahu kalau Suzy Noona masuk rumah sakit karena kecelakaan. Kau kan namjachingunya, masa tidak tahu?”

Myungsoo mendelik mendengar ocehan Jungkook.

“Jungkook-ah, dimana rumah sakit tempat Suzy dirawat?”

“Nde?”

“Katakan cepat!”’

“...”

Begitu mendapat jawaban yang dimintanya, Myungsoo bergegas mengambil jaket dan kunci mobilnya setelah mengakhiri panggilannya dengan Jungkook. “Eish.. ada apa sebenarnya?” gumam Myungsoo seraya masuk ke dalam lift apartemennya.

....

Yimo,apa Suzy belum sadar?”

Seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari sebuah ruang rawat menoleh mencari si pemilik suara. “Ajik. Kau darimana,Soojung-ah?” tanya wanita itu yang merupakan Ny. Bae.

Gadis bernama Soojung itu mengangkat kantong plastik di tangan kanannya sambil menatap Ny. Bae. “Aku baru saja membeli makanan di kafetaria untukmu. Yimo belum makan kan?” balas Soojung sambil mengulurkan kantong plastik yang dibawanya.

Ny. Bae menyunggingkan seutas senyum kemudian menggelengkan kepalanya.

“Kalau begitu makanlah dulu.” suruh Soojung.

Aniya. Yimo mau menemui dokter dulu. Kau masuklah temani Suzy.” Kata Ny. Bae sambil menunjuk pintu kamar rawat Suzy. “Ah iya, apa kau sudah menghubungi Myungsoo? Mungkin kalau ada Myungsoo, Suzy akan cepat sadar.” Lanjut Ny. Bae.

Soojung hanya tersenyum tipis mendengar ucapan bibinya itu.

Yimo pergi dulu ya.”

Soojung mengangguk sambil menatap Yimo-nya yang berlalu dari hadapannya. Perlahan senyumnya memudar digantikan raut dingin di wajahnya.

“Sadar? Maldo andwae! Kurasa namja itu akan membuat keadaan Suzy semakin memburuk kalau dia berani menampakkan batang hidungnya itu di hadapan Suzy!” gumam Soojung pelan.

....

TBC

....

Chapter 3-nya aku publish sekalian soalnya dikit. Chapter selanjutnya mungkin besok atau gatau kapan. Makasih udah baca.. divote dan komen ya :D

✅ Only Tears |Myungsoo x SuzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang