“Nicholas kampret emang, apaan sih ancaman dia itu, ga berfaedah banget” gerutu Milly yang sedang sibuk membongkar lemari UKS.
Tujuannya apa lagi kalau bukan mencari masker. Membersihkan toilet sebau itu tanpa masker mungkin hanya akan membuat umur semakin singkat.
“Nah dapat juga!” serunya sambil mengambil kotak masker.
Setelah dibuka, hasilnya benar-benar membuat Milly speechless. Bagaimana tidak speechless, ya isinya tinggal satu. Apa yang akan terjadi jika dia kembali ke toilet dengan membawa masker yang jumlahnya cuma satu?
Ya tentu saja si pria datar tanpa ekspresi itu akan segera nekad melahap bibir mungil Milly yang sebenarnya tidak memiliki salah apapun.
“Astaga gimana nih, gawat gawat gawat, mana bisa gue ke toilet kalau bawa satu masker, bisa-bisa manusia itu akan merenggut keperawanan bibirku” ucap Milly dengan perasaan takut yang mulai menggetarkan jiwa raganya.
Seketika suasana UKS menjadi sedikit tegang. Hal ini dikarenakan Milly yang takut dicampur dengan pikiran tak tenangnya. Yang sungguh ingin dia lakukan sekarang adalah pulang ke rumah tapi apa daya mulut Nicholas tuh kadang tidak terkontrol, dia pasti hanya akan menambah masalah dengan mengadukannya pada Pak Kristoff. Namun, jika dia datang dengan masker yang sisa satu lagi, masalah juga akan makin besar kalau Nicholas benar-benar nekad menciumnya di depan Pak Kristoff.
“AKKKHHH! Bodo amatlah! Kan emang tinggal satu lagi!”
Lelah berpikir, Milly memberanikan diri kembali ke toilet.
Berdoa saja, semoga Nicholas tidak sampai nekad.
•~•~•~•~•~•~•~•
“Lama banget sih cewe itu, jangan-jangan kabur lagi”
Suara Nicholas terdengar kesal dari arah toilet.
Sudah lebih 15 menit dia menunggu tapi Milly tak kunjung kembali. Padahal jarak UKS ke toilet itu tidak sampailah 1 km.
Untungnya, tak sampai Nicholas memiliki inisiatif menyusul ke UKS, wajah Milly pun terlihat sedang melangkah menuju toilet. Namun, setengah wajahnya telah tertutupi oleh masker. Tentu saja itu membuat Nicholas tersenyum sinis, ketika ia melihat kedua tangan Milly yang kosong tanpa membawa satu masker untuknya.
“Hm, nih cewe emang cari masalah”
Milly sampai di depan toilet kemudian mengambil alat bersih-bersih tanpa mempedulikan Nicholas yang kini tengah melihatnya dengan sedikit kesal.
“Stop!”
Tangan Nicholas sigap menahan tangan Milly yang berpura-pura tak tahu apa-apa.
“Apa sih stop stop? Awas, gue mau bersihin toilet” omel Milly.
Tapi apa daya, Nicholas malah menariknya menjauhi toilet itu dan..
Dug!Kini tubuh Nicholas dan Milly hanya memiliki jarak setengah cm.
“Lo mau ngapain? Lepasin gue!”
“Ga usah banyak bacot, tadi perjanjiannya apa? Kalo lo ga bawa masker untuk gue..”
“Bentar dulu! Dengerin penjelasan gue!”
Milly sedikit mundur untuk membentuk jarak antara mereka berdua. Yang dimana itu sungguh membuat nafas Milly sesak serta jantung yang tidak karuan detak nya, kenapa terjadi itu pun tidak tau kenapa.
“Di UKS yang ada cuma 1 masker, gue-”
“Jadi? Gue ga peduli! Gue ga bilang klo di UKS tinggal 1 masker ancamannya batal, gue cuma bilang kalo lo ga bawa masker untuk gue, lo bakal gue cium di depan Pak Kristoff”
“Hehh!! enak aja lo ya! Gamau gue! Jadi maksud lo gue harus maksain di UKS ada banyak masker?”
“Udah diem, ikut gue!”
Alhasil, Nicholas pun menarik tangan Milly menuju kantor guru.
Ya, di saat seperti ini, guru-guru biasanya belum pulang, dikarenakan banyak tugas yang masih harus diperiksa.“Nicholas! Lepasin gue! Nicholas!!” rengek Milly sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman kuat pria nekad ini.
Tetap saja, tenaganya Nicholas tidak bisa dilawan oleh Milly. Bisa dibilang, keadaan tadi pagi berbalik ke keadaan sekarang.
Tadi pagi, bolehlah Milly yang menang, tapi sekarang, biarkan jiwa harimau Nicholas beraksi.
“Bagus.. Pak Kristoff masih ada di kantor guru” ujar Nicholas dengan nada liciknya.
“Nicholas! Gila lo ya! Lepasin gue! Gue gamau masalahnya makin-”
Milly terdiam ketika Nicholas telah membuka masker yang menutupi setengah wajahnya itu.
Dan, membuangnya sembarang arah.
“Ni Nicholas! Lo ngapain sih?!”
Tak tenang dengan keributan yang terjadi di luar, Pak Kristoff langsung beranjak dari tempat duduknya.
“Kalian berdua! Apa yang sedang kalian la-”
Cupcupcup
Nicholas dengan mudahnya mengecup kening, pipi kemudian bibir suci Milly tanpa merasa takut dengan kehadiran Pak Kristoff.
Milly yang menjadi korban kini hanya diam membatu dan tak dapat berkutik sedikit pun.
“Oh, hai Pak, ada apa ya Pak? Kenapa bapak heran begitu?” tanya Nicholas dengan wajah polos nan suci tanpa dosa.
Dan lebih parahnya, seakan-akan dia lupa dengan dosa yang telah dia lakukan barusan.
Tapi, apakah respon Pak Kristoff?
“KALIAN BERDUA!! CEPAT IKUT BAPAK !!!!”
Mendengar itu Nicholas hanya tersenyum tipis dengan menyiratkan sedikit aura devilnya, sementara Milly…
“NICHOLAS KURANGAJARRRR!!!!”
Doakan saja yang terbaik untuk mereka berdua.
☑️ Silahkan di vote dan di comment
☑️ Masih banyak kesalahan ditemukan, harap maklum ya sama pemula
☑️ Jangan lupa difollow ya authornya ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Everyday Is Accident||I-Land
FanficCerita ini dimulai saat seorang laki-laki yang rumornya jarang tersenyum bertemu dengan perempuan yang bisa dibilang cukup menyebalkan. Tentu saja yang terjadi adalah perpecahan setiap saat. Apakah akan ada kedamaian di antara mereka?