Going Crazy?

1.5K 144 53
                                    

Kayaknya aku gak punya kata-kata lagi buat basa-basi.
Udah next aja yuk

Udah next aja yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Part 14


















"J.. Jisung-ah?!" ucapnya tak percaya

Ia melihat Jisung yang ada di sampingnya sembari mengelus rambutnya dengan lembut. Dengan pakaian yang ia kenakan kemarin saat ia terkena tembak.

Chenle mulai ketakutan, ia tak menyangka Jisung ada disini, apalagi saat melihat wajahnya yang putih pucat.

Chenle tersentak kaget dan segera menjauh darinya. Ia berlari kearah pintu dan dengan cepat berusaha membuka pintu kamar, tetapi mengapa tidak bisa terbuka?

"Gege!! Tolong Lele!!!" panggilnya sembari mengotak-atik gagang pintu.

Ia memberanikan dirinya tuk menoleh ke belakang memastikan Jisung. Saat ia menoleh, ternyata Jisung sudah ada di belakangnya, lebih tepatnya didepan wajahnya.


















"Chenle-ya.." panggilnya lembut

"Aniya! Kumohon menjauhlah Jisung-ah, kau sudah mati!!" ucapnya mulai menangis ketakutan

Entah bagaimana ceritanya, Jisung bisa menyentuh tubuh Chenle bahkan bisa menarik Chenle kedalam dekapannya. Chenle merasa sangat ketakutan saat Jisung mulai membelai rambutnya.

Saat di dalam dekapan Jisung, Chenle bisa menghirup bahwa itu benar-benar aroma Jisung, namun sekarang tubuhnya sudah sedingin es. Ia mungkin hanya bermimpi, namun mengapa ia bisa merasa sakit saat tangannya terhimpit di gagang pintu tadi?















"Jangan takut, ini aku.." ucapnya sembari menghapus air matanya.

Chenle menggeleng dan melepaskan pelukan Jisung, lalu menatap wajah yang sudah pucat itu.

"Tidak Jisung-ah, kau sudah pergi. Pergilah dengan tenang, aku sedih jika kau seperti ini" mengelus pipi Jisung yang dingin

"Jadi kau tak percaya ini adalah aku?" ucapnya yang ingin beranjak pergi

Chenle bingung harus percaya atau tidak, ia juga merasa bersalah karena Jisung tak bisa tenang di sana.

"Sejujurnya aku sangat merindukanmu Jisung, tetapi kita sekarang sudah berbeda dunia" menundukkan kepalanya.

Mendengar fakta dari Chenle, Jisung berbalik menghampirinya dan menangkup wajahnya. Itu memang benar, Jisung sudah tak lagi satu dunia dengan kekasihnya.

"Mulai sekarang aku akan selalu di sisimu walaupun aku telah berbeda dunia denganmu" ucapnya mengelus pipi Chenle dengan ibu jarinya.

Chenle bisa merasakan tangan Jisung yang dingin kini menyentuh pipinya. Ia tersenyum tipis, walaupun mereka terpisah, tetapi setidaknya Jisung bisa menemaninya.

Purpose┃Chenji [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang