Jeongcheol
•
Mafia!Seungcheol
Bodyguard!Jeonghan
•
Warn! YAOI (Boy x Boy)
!Bahasa semi-baku!
Jeonghan menggerutu sepanjang perjalanan. Ia dan Seungcheol—tuan muda yang harus ia jaga—akan pergi ke pesta dansa salah satu teman mafianya. Mereka hanya berpesta, ya tentu saja ditemani barang-barang ilegal dari luar negeri yang harganya terbilang super mahal—lebih mahal dari mobil milik Seungcheol.“Nah kita sampai. Dan Jeonghan, jangan sampai kau jauh dariku. Kau baru pertama kali datang kemari dan jangan bertingkah macam-macam.” Tegas Seungcheol saat mereka sampai di tujuan.
Mansion dengan gaya Eropa kuno tersebut nyata adanya—bahkan Jeonghan ternganga hanya karena sebuah mansion mewah. Seungcheol memarkirkan mobilnya di dekat air mancur.
‘Oh hell, bahkan patung air mancur saja terbuat dari emas dan batu Ruby,’ batin Jeonghan.
Saat mereka memasuki ruangan utama, musik tempo lambat sudah menyapa mereka. Terlihat orang-orang dengan jas formal dan gaun-gaun memukau sedang berbincang-bincang. Kelihatannya pesta belum dimulai.
Lalu muncul sesosok pria jakung berperawakan rapi dengan jas hitamnya dari arah tangga. Senyuman tercetak di wajahnya yang rupawan. Menurut Jeonghan, usianya sudah berkepala tiga.
“Dia Choi Siwon, ketua perdangan monopoli senjata api di Russia,” jelas Seungcheol ketika mendapati bodyguardnya memandangi teman rekannya. Yang diberitahu hanya mengangguk tanda mengerti.
“Selamat datang rekan-rekanku sekalian. Hari ini aku mengundang kalian semua berpesta, karena monopoli perdagangan senjata api milikku sudah mengalahkan pemerintah dan mendapat keuntungan besar-besaran.
Maka dari itu, what are you waiting for? Mari rayakan kemenangan kita! We'll going wild tonight.”
Para hadirin bersorak senang—mengangkat gelas kacanya yang berisi wine mahal. Siwon memberi tanda agar musik utama dimainkan.
When marimba rhythm start to play
Dance with me~
Make me sway~“Dance with me,” ajak Seungcheol. Ia mengulurkan tangannya untuk Jeonghan.
“Maaf, tuan muda. Tugasku hanya untuk menjagamu saja, tidak lebih,” ketus Jeonghan, walaupun sebenarnya ia sangat ingin menari dengan sang tuan muda.
Jujur, sebenarnya Jeonghan sangat memuja wajah tampan sang tuan muda. Terlebih-lebih sikap dewasa nan tegasnya yang natural.
Tanpa diduga, seorang wanita berjalan mendekati Seungcheol. Dress merah maroon dengan atasan yang hampir mengekspos buah dadanya, serta tatapan genitnya pada Seungcheol, membuat Jeonghan ingin muntah. Cih, wanita ular, batinnya.
"Mari berdansa denganku saja, Tuan," ujarnya sembari melingkarkan tangannya di lengan Seungcheol.
DOR!
Jeonghan menembak wanita itu tepat di kaki kirinya. Namun wajah datarnya sangat berkebalikan dengan tingkahnya.
Teriakan wanita itu menggema dalam suatu ruangan. Namun tidak ada yang merasa terganggu dengan hal itu. Para hadirin tampak acuh.
Seungcheol hanya terkekeh kecil melihat malaikat cantiknya bertindak. Lalu menarik pinggulnya agar mendekat.
“Kenapa menembaknya?”
“Tidak tahu, hanya ingin saja.” Jeonghan berkata dengan acuh, namun dalam hatinya api cemburu telah berkobar.
“Kau cemburu denganku, hm?” ujar Seungcheol menggodanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ℙ𝕖𝕥𝕣𝕦𝕤 𝕁𝕒𝕜𝕒𝕟𝕕𝕠𝕣
RastgelePetrus Jakandor (n.) Merupakan singkatan dari "Pepet Terus, Jangan Kasi Kendor". Hanya berisikan cerita-cerita manis nan menggemaskan dari para member Seventeen di kehidupan sehari-hari. Oneshoot/Twoshoot ⚠YAOI! BOY X BOY! HOMO⚠ ❤Pair: Jeongcheol...