Call Call Call

1.3K 80 3
                                    

-JUNHAO-
Warn! GS & Hars Word!
Soulmate!AU



Disinilah Minghao terdampar, dengan kesunyian yang menguasai ruang. Minghao sedang menginap di rumah Wonwoo, sayangnya sang empu sedang sibuk belajar dan mengerjakan tugas tanpa memerhatikan dirinya.

"Won,"

"Hm~"

"Wonuu~"

"Iya~"

"Woy anjeng! Wonu!"

"Apaan babi?!" kesal Wonwoo

"Gue bosen nih! Ngapain gitu kek, jangan belajarlah,"

"Bisa bosen juga lu?"

"Bangsat Wonu!"

"Yaudah, mau ngapain. Mumpung gue lagi males nugas ni,"

"Ke Mall mau kagak? Mumpung hari libur nih,"

"Kuylah. Emang mau ngapain?" tanya Wonwoo penasaran. Pasalnya, Minghao sangat tidak suka bepergian, apalagi berbelanja. Ia hanya berkutat dengan dance dan game.

"Gak sih, cuma mau main aja. Udah lama engga main di timezone," ujar Minghao dengan santainya.

"Oke. Apa perlu ajak Jeonghan?"

"Boleh tuh, ajak Jihoon, Seungkwan, sama Jisoo juga!"

Dengan segera, Minghao mengabari teman-temannya.

Anak Dajjal 😈 (6)

Minghao
ASSALAMUALAIKUM ANAK ANAK DAJJAL|

Jiasu
|Bangsat
|Dateng dateng ngegas sia

Jihun
|p ajng

Nyonya Ratu
|Mozarella asli Zimbabwe-nya kaka~
|Dibeli dibeli

Maung
|^ngakak

Minghao
Hoy, gabut nih|
Ke Lippo skuy?|

Buntelan
|SKUY LAH ANJER

Jiasu
|Skuyyy

Nyonya Ratu
|Skuyy
|Yg gk jwb, anak dajjal

Maung
|Ya ikut lah anj

Jihun
|GASS

Nyonya Ratu
|Kumpul di Chatime
|Jam 1 udh hrs sampe
|Yg ngaret WAJIB TRAKTIR!! @seungkwan

Buntelan
|FUCEK YOON JEONGHAN!!
|Mentang-mentang gue selalu dateng terakhir ya asu
Read 12.07

Dan semuanya datang tepat waktu, kecuali Jihoon. Mereka berkumpul di samping gerai chattime yang ramai. Ternyata, arahan dari seorang Ratu Dajjal mememang ampuh.

"Anjeng! Kok gue ditinggal bangsat!" umpat Jihoon dengan napas tersengal-senga, seperti dikejar setan.

"Salah sendiri datengnya telat. Dari mana aja sih lo?" kata Jisoo gemas.

"Urusan gue tuh, gaboleh tahu lu pada," ujar Jihoon dengan nada kesalnya.

"Nah, sesuai janji tadi, yang telat wajib traktir," ucapan Wonwoo tersebut terdengar menyeramkan di telinga Jihoon.

"Horee!! Jihoon yang traktir! Makan banyak aku hari ini!" ujar Seungkwan kegirangan. Jeonghan, Jisoo, Wonwoo, dan Minghao langsung memesan minuman mereka dan meninggalkan Jihoon sendirian meratapi nasib uangnya.

"Ah, curang kalian nih!"

Setelah mengambil pesanan minuman masing-masing, mereka mulai berjalan menuju tempat bermain. Minghao-lah yang paling bersemangat memasuki tempat tersebut, sedangkan yang lainnya hanya menggelengkan kepala.

Tujuan utamanya mereka hanya mengantar Minghao dan Jihoon menuju tempat bermain, lalu sisanya berbelanja. Kayak emak-emak aja.

"Won, main yuk!!" Minghao menunjuk permainan Pump It—permainan favoritnya.

"Engga mau, udah kapok gue mah!"
Wonwoo ingat sekali, permainan itu membuatnya sakit pinggang.

"Masih inget kejadian tempo hari ya?" goda Minghao jahil.

"Tauk ah. Males gue!" Dengan cepat Wonwoo mengikuti Jeonghan dan lainnya.

"Yuk bantet, kita main sampe puas—"

"—tapi lu yang bayar kartunya ya!"

"Iyaa bacot,"

"Yes, gue tunggu di tempat main basket deh. Lop yu Hao~"

'giliran ditraktir baru keluar imutnya. hilih'—Minhao

"Permisi, mas." Petugas itu menatap heran dua oknum manusia berlawan jenis itu. "Ada yang bisa dibantu, Kak?"

"Maaf ya, mas. Kakaknya ini duluan," ujar Minghao memberikan akses untuk laki-laki yang juga menyodorkan kartu mainnya untuk diisi ulang.

"Eh, gapapa nih mbak? Makasih ya," ujarnya dengan senyuman yang—menurut Minghao—sangat, sangat tampan dan menawan. Bagaikan pangeran negeri dongeng.

'fAAAKKK GANTENG BANGET MAMA!!'—Minghao

"Iya mas, gapapa—buat mas, apa sih yang engga." Minghao cuma jawab seadanya, sisanya dia ngucap dalam hati. Gak berani jawab lebih, takutnya keceplosan. ups 👀

"Saya jadi gak enak nih sama mbak. Nanti saya traktir aja ya," sesalnya.

"Eh gausah mas," sela Minghao.

"Kalo gitu, bagi ID Line sama Instagramnya boleh?"
















" ... Boleh deh."







End.





Note :

I'M BACK Y'ALL uwu
Ini aslinya cerita "Mall" yang dulu sempet aku publish, tapi tak ubah lagi seluruh jalan ceritanya—biar tida cringe hwhwhw

Buatnya SKS—kek ujian wkwk, mana kemaren belom aku hide lagi eheheh.

Anyway, stay safe buat karantinanya! Jangan keluyuran keluar rumah bila tidak perlu. Cukup di rumah saja—biar bisa rebahan—biar gak ketular virusnya. Yowes sekian dan terima duit, babayy.

—yun.




ℙ𝕖𝕥𝕣𝕦𝕤 𝕁𝕒𝕜𝕒𝕟𝕕𝕠𝕣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang