Jodoh

969 60 2
                                    

!VerKwan!
!GS!

.

.

.

.

(kelas 2 sd)

"Seungkwanie jelek!! Bweekk" kata Hansol kecil

"Hansolie, bodoh!!" balas Seungkwan kecil yang tengah berlari mengejar Hansol

"Hahaha, Seungkwan lemah. Ayo terus lari!"

"Hansol, jelek!!"

Saat berlari Seungkwan kecil tidak lihat jika ada batu, daaann...


Brukk..

Alhasil, Seungkwan kecil jatuh dengan keras dan lututnya berdarah.

"Hiks.. HUAAAAA... "

"Hey, jangan nangis. Ini cuma luka kecil kok"

"Hiks sakitt.. Hiks"

"Ini, plester untuk menutup lukamu." kata Hansol kecil sambil mengeluarkan sebuah plester bunga kesukaan Seungkwan dari kantongnya.

Hansol kecil pun memakaikan plesternya ke lutut Seungkwan.

"Hiks.. Terima kasih.. "

"Haisshh, sudah berhentilah menangis. Kau harus jadi gadis yang kuat, jangan cengeng lagi"

"Baik" kata Seungkwan kecil sambil mencoba berdiri

"Hansolie, ayo pulang" kata mama Hansol dari jauh

"Yasudah, cepat sembuh ya. Pai pai"

"Pai pai, Hansolie"

***

@Rumah Hansol

"Hansolie, besok appa ada urusan di Amerika. Kita harus ikut ke sana"

"Tapi, sekolahku gimana?"

"Eomma sudah mengaturnya. Besok kau hanya berangkat ke bandara saja"

"Ohh.. Baiklah Eomma"

"Tidurlah yang nyenyak sayang. Saranghae" ucap mama Hansol

"Saranghae eomma"

"Horeee!!! Akhirnya aku bisa ke Amerika!! Bisa beli mainan banyakk!!" kata Hansol kecil

"Ehh tapi kalau aku ke Amerika, siapa yang bisa diajak bermain?? Bagaimana dengan Seungkwan?? Siapa yang akan menjahiliku??"

Raut wajah Hansol kecil mulai sedih. Seungkwan yang disayanginya harus ia tinggalkan.

.

.

.

<Skip>

ℙ𝕖𝕥𝕣𝕦𝕤 𝕁𝕒𝕜𝕒𝕟𝕕𝕠𝕣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang