Menemukan Ebifan

20 1 0
                                    

"Yang pertama, aku bukanlah Putri Kerajaan Eremica. Jadi berhenti mengatakan kalau aku yang menyelamatkanmu!" Ucap Frieda sambil berdiri memandangi Pangeran Reiss. Mereka berhenti sejenak untuk membuat kesepakatan dan syarat-syarat apa yang harus dipenuhi Pangeran Reiss agar boleh ikut dengan Frieda.

"Yang kedua, aku tidak akan bertanggungjawab atas kelaparan dan marabahaya yang kau tanggung selama melakukan perjalanan denganku" Ucapannya membuat Pangeran Reiss tersenyum tipis. 'Kau meremehkanku Frieda?' Begitulah isi hatinya.

"Yang ketiga, demi keamanan dan keselamatanku, kau tidak boleh terlihat bersama rakyat jelata seperti aku, di depan anggota kerajaan manapun. Karna kau terkenal tampan dan itu akan menimbulkan tuduhan atasku yang pada akhirnya mempersulit misi yang aku tuju!" Reiss terkekeh mendengarnya.

'Hei hei! Kau terdengar seperti cemburu, dasar bodoh!' Sela Jean.

"DIAM JEAN! Kau tidak lihat aku sedang apa?!"

Reiss sontak terkejut, "Selama ini kau benar-benar bicara dengan Jean?"

"KAU JUGA DIAM REISS!"

Bukannya tersinggung, Reiss malah tertawa terbahak-bahak. Frieda semakin memanas dan kepalanya serasa hampir terbakar.

"Kau tampak seperti apel matang ketika marah, aku suka itu" Kata Reiss, sambil menekan pipi Frieda dengan jari telunjuknya.

Seperti tanaman putri malu, kemarahannya seolah menguncup. Ia tak pernah di sentuh lelaki lain sebelumnya. Kalaupun pernah, orang-orang yang nekat menyentuhnya seringkali tidak berakhir baik. Seperti Pangeran Charloz. Namun berbeda dengan Reiss, ia justru tak mengalami apa-apa.

"Bagaimana? Kau setuju atau tidak?" Kata Frieda, sambil setengah menggerutu menahan malu-malu.

"Aku setuju Tuan Putri" Dengan nada yang manja Reiss menggodanya.

"Syarat pertama baru saja kau langgar Reiss, kau tidak bisa ikut!" Ucap Frieda sambil memacu Jean.

Reis menyusulnya dengan tertawa "Ayolah aku hanya bercanda saja!"

'Benar kan kataku? Kau akan menjadi Frieda Reiss' Timpal Jean.

••

Kerajaan Reiss menyebar pasukannya dan memulai pencarian pangeran Reiss. Mereka menempel poster hampir di seluruh penjuru desa dan daerah kekuasaan raja tetangganya. Poster berisikan wajah Renhard Reiss yang bertuliskan 'Telah diculik'.

Tak lain tak bukan dalangnya adalah Elisa Reiss, Ratu Kerajaan Reiss. Suaminya yang bersahabat erat dengan Raja Felix tengah terbujur sakit dan tak sadarkan diri. Penyakit tahunan Raja Reiss kambuh sesaat setelah mendengar kabar bahwa Frieda Eremica kabur dan putranya berkeras mencarinya.

Raja memang mendukung keputusan Pangeran Reiss, hanya saja, tidak begitu dengan ibundanya. Ia tak terima alasan apapun yang melatarbelakangi tindakan Reiss. Ia enggan memberi peluang pada keturunan Bangsa Reiss untuk menanggung kutukan Bangsa Eremica. Karna itulah ibundanya mencari cara untuk menjatuhkan nama Frieda.

Sementara poster disebar, desa-desa lain mengabari pada desa-desa sekitarnya. Putra Raja Reiss telah diculik, dan dikabarkan penculiknya adalah wanita. Kabar ini sampai pada telinga Raja Felix yang membuatnya mulai curiga, apakah mungkin yang dimaksud adalah putrinya?

Sedang dilain tempat, Pangeran Reiss menggunakan tudung dan penutup wajah. Ia hanya menampakkan matanya saja. Mahkotanya disimpan oleh Frieda di dalam tasnya. Yang mana tanpa Reiss tau, mahkota mereka bersanding bersama.

Mereka telah sampai pada desa pengasingan. Orang-orang menyebutnya sebagai desa para bersalah. Dimana orang-orang yang telah dilepaskan dari penjara akan tinggal di sini sepanjang sisa hidupnya. Namun, tak seseram namanya; desa ini tampak seperti desa pada umumnya. Ada pedagang yang berkeliling, penjual teko dan gelas antik di tepi jalan, penenun baju, dan bahkan penjual makanan pokok. Seperti gandum, ubi, dan roti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Curse Of Eremica [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang