OUR STORY || JUMIL

Camping 02

19.00

Yang tadinya suasana hutan begitu mencekam,kini berubah hangat.

Alunan suara gitar membuat suasana malam ini lebih berwarna.

Ditambah suara Chanhee yang merdu mengiringnya.

Malam ini ku sendiri … 

"Aww masa sich.." Seru Eric sambil jingkrak tak karuan.

Tak ada yang menemani ..

"Ouh sini sama abwang aja..hahha," teriak Haknyeon.

Seperti malam-malam..

Yang sudah-sudah..

"Ayeeeyeee tereteret," jerit Hyunjae juga Hwall,bayangin aja hebohnya kayak cirliders.

Hati ini selalu sepi ..

"Kan ada Mas zeyenk," sahut Sangyeon sembari cengegesan.

Tak ada yang menghiasi

Seperti cinta ini…

Yang selalu pupus.

Para pemirsa lambaikan tangan yok? 

Tuhan kirimkanlah aku..

Kekasih yang baik hati..

Yang mencintaiku..

Apa adaaanyaaa…

Sunwoo endegenk menikmati alunan lagu,

tak lupa tangannya terangkat ke atas,

di lambaikan ke kanan-kiri.

Mawar ini semakin layu..

Tak ada yang memiliki

Seperti aku ini ...semakin pupus.

"Tararengkyu," seru Chanhee membungkukkan badannya,serasa 

lagi di konser aja.

Sorakan juga tepukan tangan menambah

hangat suasana,di tambah terang dan hangatnya api unggun.

---

Hyunjae merasa canggung saat Juyeon berada disisinya,emang selalu seperti itu.

"Apa kabar tante Amara?" tanya Juyeon menanyakan perihal kabar Ibunda Hyunjae.

"Baik."

Sebenarnya Hyunjae merasa tak enak,dan

ia masih menerima hukuman atas kesalahan yang ia perbuat dulu.

Tadinya sedekat nadi,sekarang bagaikan gunung dan sungai,saling berjauhan.

"Maaf atas--"

Terdengar helaan nafas Juyeon,Hyunjae terdiam dengan rahang yang mengeras.

"Stop! Bisa gak sih? Lo--" Hyunjae memelankan suaranya saat yang lain mengarahkan pandangan padanya.

Buru-buru Hyunjae berdiri meninggalkan kerumunan.

---

Hyunjae menyandarkan tubuhnya di balik pohon besar tua,kedua mata sayunya menatap langit yang menghitam,entah kemana bintang itu perginya.

Tak peduli bisikan angin menerpanya.

Tak peduli nyamuk nakal mengganggunya.

Cowok bermata teduh itu menenggelamkan kepala di antara pahanya.