chapter 2

0 0 0
                                    

Pagi ini quila bangun lebih cepat saat adzan subuh berkumandang ia langsung bangun dari tidurnya. ia mandi lalu solat dan mengunakan seragamnya untuk sekolah hari ini. Namun sudah pukul jam 06.05 angkutan belum ada yang lewat. Quila sudah keringat dingin takut terlambat.

Untung saja quila tiba disekolah tepat saat bel baru berbunyi ia berlarian dari gerbang untuk ke lobby sekolah, saat ia menaiki tangga quila tersandung anak tangga membuatnya terjatuh dan ditertawakan, Lebih memalukannya lagi dilihat oleh orang yang quila suka, cowo bertampang datar dengan sifat dinginnya saat ini melihat quila dengan menyunggingkan senyum kecilnya sangat kecil bahkan tidak terlihat tapi quila yang menatapnya dapat melihat itu.

Quila bangun lalu ia kembali berlari menuju kelasnya yang tidak jauh dari tempat ia berjatuh. Quila ingin menangis saja rasanya ia malu ditertawakan dan dilihat oleh Hugo kakak kelas yang tadi quila deskripsi kan dengan wajah datar itu.

Quila langsung mengambil duduk paling belakang karena kemarin ia tidak masuk jadi ia mendapatkan bangku paling belakang. Dengan nafas yang tersengal-sengal ia duduk menetralkan nafasnya.

Saat Fira dan Zahra ingin mendatangi tempat duduk quila, dengan tiba tiba guru nya datang menaruh buku dan langsung menyuruh para murid untuk berdoa sebelum pelajaran dimulai.

Suasana kelas senyap tidak ada yang bicara selain guru biologi menerangkan. Quila terlihat mendengarkan penjelasan guru nya itu walau terkadang ia melakukan hal tidak jelas, jika penjelasan guru nya itu sudah ia pahami maka quila lebih memilih melakukan hal lain daripada mendengarkan gurunya.

Bel istirahat berbunyi para murid SMA galangga berseru senang,mereka berburu makanan di kantin dengan berlari larian ke kantin agar tidak mengantri. Sedangkan quila ia lebih memilih menelungkup kan kepalanya diatas meja.

"Kuy lah kantin ngapain lu malah tidur!" ujar Zahra seraya mendekati quila.

"Duh engga deh gw males" jawab quila masih dengan kepala diatas meja tanpa melihat kedua temannya.

"Otak lu isinya males doank ya? Kalo ditanya pastiiii jawabannya males sampe bingung gw kenapa lu bisa masuk kelas ipa -_" ujar Fira gemas dengan kawannya satu ini

"Yaudah ganti alasan. gw males liat kak Hugo sama kak Gaby berduaan dikantin! Dah jelaskan! Sekarang lu berdua kalo mo ke kantin pergi deh sana gausah ganggu!" ujar quila mengangkat kepalanya dan menatap kedua temannya dengan datar.

" ih ayo lah sekalian cerita tadi kenapa lu ngos-ngosan masuk kelas kek dikejar anjing" rengek Fira seraya menarik tangan quila

"ntar aja lah males."

"Yaudah mo pesen apa?" tanya Zahra

"Engga ada" ujar quila dengan senyumnya lalu kembali menelungkupkan kepalanya.

Sepuluh menit kemudian Fira dan Zahra kembali dengan membawakan batagor untuk quila.

"qii ini batagor makan dulu" ujar Zahra seraya memberikan makanan itu.

Quila yang masih menelungkupkan kepalanya langsung mendongak dan duduk dengan benar "thanks ntar uang nya gue ganti" ujar quila

"Ck lebay kaya sama siapa aja" kekehan Zahra.

"Oh iya tadi gue liat kak Hugo sendirian, nyesel Lo ga ke kantin qii" ujar Fira

"Emang ga jodoh gue sama dia. Setahun lebih gue suka sama dia tapi dia ga respon tapi dia sering liat gue. Dia sebenernya kenal gue ga sih!?" ujar quila dengan bibir mengerucut lucu

"Enggaa" ujar keduanya bersamaan

"Ish kayanya dia kenal gue. Gua yakin bangettt"

"Engga qii dia aja Cuma ngeliat Lo sekilas jangan terlalu percaya diri ntar Lo juga yang sakit. lagi juga dia tuh Deket sama kak Gaby emang Lo mau dibilang perebut pacar orang!" ujar Fira gemas

D I V E R S OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang