Beberapa hari lagi sebelum Prom,
Yongsun meminta bantuan kepada Lisa untuk mencarikan dress yang cocok untuk pesta tersebut dengan bertujuan ingin menangkap perhatian sang doi.
Yongsun pun bertemu dengan Hoseok yang siap membantu dia untuk mencari d...
"Samlekom" kata Yongsun ketika masuk ke dalam rumah, "komsalam.." jawab ku dengan pelan
"Gw ke kamar dulu ya, mau ganti baju" Aku menaikan pandangan ku ke Yongsun yang sudah di tangga ingin menuju kamar nya, "nanti gw coba cari baju juga untuk lu nya" aku hanya menganggukan kepala Ku dan dia pun langsung pergi, meninggalkan ku di bawa sendirian
________________________________
3rd POV [ Hoseok Focus ]
Hoseok mengambil kesempatan ini untuk melihat rumah Yongsun, Pertama2 dia melihat di sekelilingnya yaitu ruang tamu
Dinding nya di cat dengan warna cokelat yang sangat muda membuat suasana terasa sangat hangat dan nyaman, lantai kayu yang di hiasi dengan karpet abu2 pun membuat suasana lebih enak di pandang.
Di ujung setiap sudut di letakan pot tanaman palsu yang cukup besar, mengisi ruangan dengan sekejap, sofa panjang yang berwarna hitam berkulit pun menangkap mata nya begitu juga dengan meja kaca di depan nya yang juga di hiasi dengan pot tanaman hanya sekali ini lebih kecil
Ruangan tersebut di terangi dengan cahaya lampu LED yang amat terang.
"HOSEOK AH" Yongsun teriak dan lari ke bawa setelah mengganti baju nya dengan yang lebih nyaman, "Noh" dia melempar kan beberapa baju ke arah Hoseok yaitu kaos putih polos dan joggers putih
"Satu setel?" Hoseok menaiki pandangan nya ke Yongsun dengan salah satu alis nya di naikan "Mhm" nada Yonsung sambil menganggukan kepala nya kearah Hoseok
Hoseok menembus kan nafas kecil "ya udah, kamar mandi dimana?" Tanya nya "di atas kamar paling ujung ke kiri" jelas Yongsun dan Hoseok pun langsung pergi untuk mengganti pakaian nya juga
________________________________
Yongsun's POV
Hoseok naik ke atas untuk menganti baju nya, aku pun lansung berjalan ke Dakpur untuk memasak sesuatu untuk kita berdua makan, setelah yang rasa nya 1 jam memikir kan sesuatu aku memutus kan untuk membuat Bibimbap.
Aku pun langsung mengambil bahan-bahan dan peralatan nya dan mulai bekerja, "Semoga Aja ini enak" ucap Ku dan tersenyum.
________________________________
Hoseok's POV
Beberapa menit berlalu dan aku sudah mengganti pakaian ku ya walaupun agak sedikit kecil tapi gapapa kok, aku mulai berjalan kembali ke ruang tamu, aku berhenti di tempat ketika aku mencium sebuah aroma yang amat lezat.
Perut ku langsung berbunyi kelaparan dan pipi ku memerah sedikit karena malu, aku mulai berjalan ke arah dimana aroma itu berada dan itu menunjukan ku arah ke Dakpur.
Dakpur yang amat sangat modern menurut ku, dinding yang bercat abu-abu, lantai marble yang licin dan juga peralatan set berwarna hitam full. Serasa kayak di dalam rumah orang luar negeri
"Masak apa lu?" Tanya ku ketika berjalan kearah Yongsun. Tangan ku di dalam kantong celana dan tatapan yang cukup tajam
"Bibimbap" jawab nya "lu suka kan?" Tanya nya kembali dan aku menganggukan kepala ku "ya, gw suka kok tenang Aja"
"Perfect Sekarang lu Bantuin gw siapin meja makan oke? Tinggal di tarok gelas dan sendok nya saja enggak rumit kok"
"Oke" Aku pun langsung pergi mengerjakan tugas yang di berikan. Tidak lama setelah aku selesai aku bisa mendengar suara kompor di matikan.
"Udah selesai?" Tanya ku dan mata ku dengan secepat kilat membesar melihat makanan yang di pegang di kedua tangan nya Yongsun
"Mhm, udah siap untuk di saji kan dan di coba" Yongsun senyum dan menaruh wadah-wadah tersebut di atas meja.
(Makanan nya)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gw ambilin air ya untuk kita berdua" Yongsun mengambil gelas-gelas yang ada di meja dan langsung berjalan ke dispenser untuk mengisi nya dengan air.
Dengan perlahan aku berjalan di belakang nya dan memeluk nya. "Thank You"
________________________________
Yongsun's POV
Hoseok memeluk ku dari belakang yang membuat ku kaget, "Kok jadi gini?" Batin
"Thank You" Bisik nya di telinga ku, hawa panas nya mengenai kulit ku membuat rambut-rambut ku naik "KOK JADI GINI?!" Batin.
"E-eh, bobi lu ngapain" Tanya ku dan dia hanya memukul perut ku sedikit, "Ngomong Bobi lagi gw gigit lu" ancam nya dan membuka mulut nya dengan besar, siap untuk menggigit bahu ku.
"Anjir" ucap ku dan ketawa melihat wajah nya "Aigoo kok bisa imut sih muka lu walau pun lagi se buyuk buyuk nya"
"Gak usah sok lucu lu buyuk buyuk buyuk" tatap nya dengan tajam dan aku hanya senyum "iya-ya tenang Aja.. gw enggak se alay itu"
Ketika kedua gelas nya penuh terisi dengan air aku langsung berjalan kembali lagi ke meja dan menaruh nya disana . "Ayok makan, nanti dingin"
