[EBOOK PROJECT]
Semua yang Jungkook rasakan masih terasa sangat nyata. Sentuhan halus jemari lentik gadis itu saat menyapa kulit seputih susu miliknya. Lalu arah pandangan onyx gelap milik gadis itu pun yang selalu tertuju padanya.
Jungkook fikir...
Jika saja tuhan mengembalikan seluruh ingatanku sedikit lebih cepat, apa mungkin saat ini kau akan tetap berada disampingku? Menggenggam tanganku lagi dan selalu mendekap erat tubuhku dengan pelukan hangatmu yang selalu aku rindukan?
Satu hal yang akan selalu aku ingat tentangmu, wajah cantikmu yang selalu tersenyum kearahku—hanya tertuju pada satu titik—kearahku.. Jeon Jungkook. Disaat... bahkan aku dengan tanpa hati menaruh rasa curiga padamu. Menutup kedua mata dan telingaku saat kau mencoba untuk meluruskan apa yang sedang terjadi diantara kita. Aku lelaki bodoh dan pengecut yang dengan teganya telah melukai hati tulusmu yang selalu menerima kekuranganku.
"Jungkook tampan tanpa kacamata itu, kenapa tidak mencoba melepaskannya saja?"
Aku selalu mengingat saat jemari lentik milikmu itu mencoba untuk melepaskan kacamata bulat yang selalu bertengger diatas hidung bangirku. Dan bibir semerah cherrymu selalu mengatakan bahwa aku tampan tanpa kacamata tersebut.
"Koo, lihat kesini..." Eunbi menahan daguku serta menariknya agar menghadap kearahnya yang duduk tepat disamping kananku —tepat memandang kedua bola mata kembarnya yang mampu menenangkan jiwaku.
"Matamu indah... sekarang aku bisa melihat diriku dimata Jungkook yang indah ."
Dan aku pun dapat melihat pantulan diriku di binar indah iris gelap milikmu. Sorot mata indahmu begitu tenang seperti hamparan laut biru yang menyerupai birunya langit disiang ini.
"Matamu juga indah..." ucapku saat bersitatap dengan kedua netra kelamnya.
Aku suka dengan pancaran binar jernih dari iris coklat kegelapan milik Eunbi. Sangat kontras dengan kulitnya yang putih—seputih kapas yang masih baru berguguran dan terbang dari atas pohon sebab terbawa angin sepoi-sepoi penyejuk kulit.
Sentuhan halus jemari lentiknya di setiap inci kulitku juga masih terasa hangat... sehangat saat aku menyelimuti diri dengan selimut tebal ketika musim dingin berlangsung diakhir tahun.
Kim Eunbi, aku menyukaimu..
Tidak... aku mencintaimu, Kim Eunbi.
Dua baris kalimat singkat yang sangat ingin aku ucapkan sekali lagi padamu, sebelum kau benar-benar menghilang dari sisiku. Dan membawa separuh potongan hati dan jiwaku untuk pergi bersama denganmu.
Bisakah kau menunggu dan membiarkanku mengatakannya?
Aku berharap kau akan menungguku. Namun semua telah lebih dari sebuah kata terlambat. Kau menghilang, pergi meninggalkanku dengan hati yang terlanjur beharap dengan kehadiranmu yang akan selalu ada untukku.
Pertemuan singkat yang kembali terjadi diantara kita, membuatku kembali terjatuh kedalam pelukan hangatmu lagi.
Akan tetapi...
Dengan teganya kau meninggalkanku dengan semua kenangan yang tersimpan rapi didalam isi kepalaku yang ternyata masih terisi penuh oleh memori tentang dirimu.
Kurasa kau akan menjadi bagian dari hidupku.
Kehadiranmu, mengajarkanku bagaimana rasanya mencintai tanpa harus memiliki ragamu untuk selalu berada disisiku.[]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.