Selamat Membaca
______________•🌼•______________Rania melangkah kakinya menuju kantin universitas. Ia baru saja menyelesaikan kelas pertamanya. Sebenarnya dia hanya punya satu kelas hari ini, tapi karena lapar Rania memuruskan ke kantin aja guna mengisi perut.
Tapi belum juga sampai di kantin, ada yang menabrak tubuhnya. Lebih tepatnya tidak sengaja menabrak. Untung saja Rania tidak jatuh, tapi lumayan hifungnya sedikit sakit karena ketabrakan dengan bahu keras seseorang.
Disaat melihat ke arah orang yang ia tabrak, Rania langsung menyimpan rapat-rapat segala umpatan yang akan keluar dari mulutnya. Yang ia tabrak adalah Bayu Putra Anggara, dosen fakultas kedokteran paling terkenal sekaligus menyebalkan untuk Rania.
"Eh, maaf, Pak. Tidak sengaja," cicit Rania namun tidak dijawab. Bayu malah langsung pergi dari hadapannya tanpa mengucapkan sepatah kata.
Tanpa banyak mau berpikir lagi Reina segera menuju kantin. Perutnya sudah berbunyi bener-bener minta diisi, bahkan dibahwa berpikir tidak mau, karena berpikir juga butuh tenaga.
"RANIA," teriakan seseorang mampu mengalihkan tatapan Rania yang semua tertuju pada makanan dan beralih ke arah gadis cantik.
"Gak usah teriak, gue gak budek ngab" ucap Rania.
Sahabat Rania, Tania menyengir."Atuh takutnya lo ga denger gegara sibuk sama makanan."
"Emang gue kayak lo?"
"Eitsss sensi amat sih, hyung. Lagi PMS lo? Sabar jangan esmosi."
"Hmm."
"Kenapa? Ada apa? Coba sini cerita sama mamah." Tania menghampiri Rania dengan bergaya seperti ingin memeluk Rania tapi yang mau di peluk menjauh sambil menatap jijik.
"Jijik gue, Ta. Jangan lebay napa?!" Ucap Rania lalu berlalu pergi ke stand makanan.
"Ini gue ditinggal?" Tania memasang wajah melongok pesis seperti orang bego."Anjir, gue ditinggalin. Rania tungguin!"
Sementara itu Rania memilih membeli makanan yang ia akan makan guna mengisi perutnya.
"Mbak, somay lima ribu sama thaitea tiramitsu satu." Pesan Rania lalu menyodorkan selembar uang lima puluh ribu.
Si penjual langsung memberi pesanan Rania."Nih, neng. Kembaliannya."
"Makasih, Mbak." Balas Rania lalu ia pergi.
Kaki Rania berjalan memilih tempat, meja pojok yang dekat dengan pintu masuk kantin. Setelah mendudukan pantatnya, Rania segera menyantap makanannya yang ia pesan tadi dengan lahap. Bahkan kehadiran Tania yang baru duduk didepannya saja ia abaikan.
"Ck, makan pelan-pelan atuh, neng." Tania memutar bola matanya malas saat melihat kelakuan sahabatnya."Santai, nggak bakal ada yang minta makanan lo."
"Ck, iyee." Balas Rania malas pada Tania yang banyak protes.
Saat makanan Rania tinggal sedikit, Tania melihat sekeliling kantin. Tiba-tiba mata Tania membulan sempurna ketika melihat arah stand makanan yang berjarak beberapa meter dari meja mereka. Tangannya memukul lengan Rania membuat somay yang hampir saja masuk kemulutnya jatuh ke tempatnya kembali.
"Ck, Apaan sih, gue-"
"Ngomelnya nanti aja, Ra. Liat tuh, liat! Pak Bayu ada di situ sama Bu Rere."
Sekarang giliran Rania cengo gegara Tania heboh cuma ngelihat begituan.
"Tan, lo heboh kek orang dapet apaan sampai somay gue nggak masuk ke mulut, gegara ngeliat begitu doang?!"
Ucap Rania tak percaya."IYA! Lo nggak cemburu gitu, Ra? Liat Calon suami lo jalan berdua sama Bu Rere?" Ucap Tania.
"Masih Calon belum jadi Suami, jadi fine-fine aja."
__________•🌼•__________
Bayu Putra Anggara***
Rania Mahya Syakira
***
Ps: seluruh foto di ambil dari pinterst dan denahauraJangan lupa vote dan kome yaa❤
I love you'll❤Bekasi, 27 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Bapak?
Teen Fiction"Saya tidak bisa menjanjikan kebahagiaan, karena hidup saya terlalu rumit untuk dijalani. Tapi percayalah, saya bisa menjanjikan kesetiaanmu."