08. bu+rik

14.1K 1.4K 271
                                    

Gelora menepis kasar tangan Rika setelah lakban yang mengika tangan nya terlepas. Di buka nya alat bantu pernafasan dan mencoba bangkit.

"Apa-apaan?! Pernikahan ini gak sah! Saya gak setuju dan gak pernah setuju" protes gelora setengah berteriak, Seluruh keluarga menatap cemas saat penghulu mulai menyorot bingung.

"Sayang jangan gitu... Bagaimana pun anak kita butuh aku" Ucap Angkasa melembut sambil mendekap erat tubuh gelora.

"Anak ap--"

"Diem atau Foto mama lo gue bakar" Ancam Angkasa berbisik. Kedua pipi Gelora memanas penuh marah. Siapa cowo ini berani mengancam nya.

"Gue gak main-main... Sekarang aja lo jadi istri gue, bakar selembar kertas gitu aja gampang" bisik Angkasa lagi. Gelora diam membeku di dorong nya tubuh Angkasa tak lupa sorot mata penuh amarah sebagai pelengkap.

"Sebenarnya ada apa?" heran pak penghulu. Gelora hanya bisa mencekram kuat selimut yang melapis tubuh nya.

"Istri saya hanya syok saja pak." kata Angkasa sambil tersenyum singkat dan di dukung oleh kedua keluarga.

"Mari saya antar keluar" Ucap ayah Angkasa berusaha mencairkan suasana. Bapak penghulu itu pamit dan mulai pergi meningalkan Ruang inap Gelora.

"Udah puas? UDAH PUAS KALIAN?! GUE HAMPIR MATI AJA KALIAN NIKAHIN GUE? APALAGI GUE MATI BENERAN, PASTI GINJAL ATAU JANTUNG GUE KALIAN JUAL BIAR KAYA--"

PLAK!

pipi kanan Gelora semakin memanas bersamaan dengan deru nafas nya yang naik turun emosi. Di tatap nya sang ayah yang menatap nya murka, terlihat dari rahang serta urat leher yang menonjol.

"Keterlaluan! Ibu sama Anak sama-sama bawa sial-"

"HEI! JANGAN BERANI ANDA MENGHINA IBU SAYA! ANDA SIAPA?! SUAMI BODOH YANG TERGODA DENGAN WANITA JALANG ITU KAN?!" Teriak Gelora penuh emosi, hati nya berdenyut nyeri saat ibunda nya di sebut-sebut.

Reyhan mengangkat tangan nya hendak menampar Gelora, Namun pergerakan nya terhenti saat Angkasa mulai maju menghalangi Gelora.

"Om rey. Gelora masih syok, tolong tenang... Angkasa akan mendidik Gelora. Om rey tenang aja" Perlahan tangan Rey mulai turun, ia menatap dalam mata sang menantu yang terlihat serius dan bersunguh-sunguh.
"Om rey... "

"Bawa istri kamu pergi... Saya sudah muak!" Setelah mengatakan itu Rey mulai melangkah pergi. Tanpa mereka sadari Rey meneteskan air mata nya, ia merasa gagal mendidik Gelora. Putri nya itu semakin membenci nya.

Maafkan ayah lexsa...

Rika yang sedari tadi diam mulai menatap Gelora yang masih melotot marah.

"Gelora... " pangil Rika serak, Gelora tidak peduli. Ia masih menatap lekat pintu yang di lewati ayah nya.

"Sayang... Maafkan ayah kamu ya nak"

"Pergi!" Suruh Gelora terkesan dingin dan menusuk. Rika menolak pergi, wanita itu malah mendekat dan mengusap sayang pucuk kepala putri nya.

"Maafin ibu... Ibu sayang loraa.. "

Deg

Maafin ibu... Ibu sayang loraa..

Gelora mulai menatap Rika yang sudah melangkah pergi. Kata-kata itu sama persis seperti kata-kata terakhir yang di ucap ibu nya dulu.

Ia meremas kuat selimut itu, berusaha mengucap satu kata namun tengorokan gelora terasa serak dan sakit.

"Bu...." jeda sebentar, Langkah Rika terhenti ia berbalik menatap Gelora balas menatap nya sendu. "Rik... "

Bu+rik= ?????

"Bilang sama Si tua bangka... Gue gak akan pulang...bu.. Rik" Angkasa menatap tak percaya adegan melow antara keluarga maheswari ini.

"Iya sayang... Angkasa jaga anak ibu ya" pinta Rika dengan senyum lega, Angkasa menganguk pasti kemudian Rika mulai pergi, meningalkan sepasang pengantin baru itu.

Gelora melirik malas Angkasa, cewe nakal itu mulai menatap pergelangan tangan nya yang di perban. Yah, gelora rasa tidak cukup dalam si sayatan nya.

Ia sengaja mengores dikit, kan bisa rugi kalo urat nadi nya putus. Gimana kalo ginjal nya sengaja di jual oleh si tua bangka? Kan rugi jika di hitung uang jual ginjal lumayan buat nonton konser BTS.

"Ngelamun lo?" tegur Angkasa, Gelora melirik sinis.

"Sibuk amat lo!" ketus Gelora.

"Gue suami elo! Bodoh!"

"Hubungan nya apa setan?!" ketus Gelora lagi. Angkasa dengan gesit mulai naik ke ranjang yang di tiduri gelora dan mengesernya sedikit. Agar muat di tubuh nya.

"Eh... Eh... Apaan lo?! Sempit anjing turun ga lo?!" Protes Gelora tak terima.

"Diem gue ngantuk!" Gelora mulai nyinyir gak jelas, tangan nya mulai mendorong-dorong tangan angkasa yang melingkar di perut rata nya.

"GAUSAH PELUK-PELUK BABI"

"babi jerit babi heran gue" balas Angkasa, Cowo itu menatap tubuh Gelora intens.

"Apa lo liat badan gue? Nafsu? Sory aja gue kagak demen cowo ga ada Abs" Angkasa memutar bola mata nya malas, kembali memejamkan mata nya sambil berbisik sesuatu.

"Badan lu tepos gak minat gue" ujar nya menusuk hingga ketulang rusuk.

"Kurang ajar lo!"













TBC!

SEMPATKAN UNTUK MENEKAN VOTE DAN COMMENT....

MAU UP TIAP HARI?

Rajin vote sebab vote itu GRATIS!
COMMENT JUGA BIAR AUTHOR GA HIATUS LAGI....

FOLLOW IG OKTASIEVERT_
FOLLOW AKUN WATPAD INI JUGA


GELORA✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang