11

3.8K 290 143
                                    

Grace bukan sebagai sosok yang membenci kaum LGBT. Namun saat Nong satu-satu nya memilih menjadi bagian dari mereka, Grace sangat ketakutan saat itu. Tentu saja dia punya teman yang Gay atau pun Lesbi dan dia tahu bagaimana tersiksanya mereka saat keluarga dan orang sekitar mereka mulai mencemooh dengan kasarnya pada hubungan yang mereka jalani. Grace tak ingin hal tersebut terjadi pada Nong-nya. Tapi melihat hubungan Nong-nya dengan pria bernama Mew tersebut, mata hati Grace terbuka lebar. Apalagi setelah kasus Nong-nya sakit dan setelah kedatangan Mew semua terlihat baik-baik saja. Dia semakin percaya Nong-nya benar-benar hanya membutuhkan pria bernama Mew tersebut dalam hidupnya. Maka sudah dituputuskannya untuk melakukan apa pun agar keduanya tetap bersama. Bukan hanya karena keduanya terlihat serasih tapi Grace merasa setelah Gulf bersama Mew, dia yakin, dia sudah bisa melepas Nong-nya itu.

Dua puluh tahun yang lalu, saat Grace masih berumur 5 tahun dan Nong-nya yang masih berumur 3 tahun, namun telah menyadarkan Grace betapa dia sangat terikat dengan Nong-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua puluh tahun yang lalu, saat Grace masih berumur 5 tahun dan Nong-nya yang masih berumur 3 tahun, namun telah menyadarkan Grace betapa dia sangat terikat dengan Nong-nya. Pernah sekali Gulf kecil yang pagi itu pergi dari rumah seorang diri hanya karena ingin menemuinya di sekolah. Dia bilang ingin bertemu dengan Phi-nya. Sejak hari itu Gulf sebagai anak laki-laki dalam keluarga mereka selalu berusaha terlihat dewasa dan menjadi anak laki-laki yang bisa diandalkan oleh Grace walupun kadang mereka akan sering bertengkar tentang hal-hal kecil. Padahal Grace sangat ingin melihat Nong-nya menjadi manja dan bergantung lebih banyak padanya.

"Gulf adalah Nong-nya Phi. Gulf juga anak terakhir, Nong Gulf pantas dimanja oleh Phi," ucap Grace dulu. Tapi Gulf kecil langsung menggeleng kuat.

"Pao krab Phi, pokoknya Gulf akan menjadi besar dan memanjakan Phi Grace. Gulf pasti bisa!" Gulf kecil saat itu mengatakannya dengan membusungkan dadanya bangga.

Grace sangat terharu dan bangga pada Gulf hari itu. Tapi entah kenapa hatinya selalu berkata ingin melihat Nong-nya yang bertingkah manis padanya. Dan entah sejak kapan Gulf menjadi lebih dewasa darinya. Namun lagi-lagi pria bernama Mew yang belum dia kenal baik tapi mampu membuat Nong-nya menunjukkan sisi dirinya yang sebenarnya. Jadi pantaskah Grace memisahkan keduanya? Grace tak punya pilihan untuk itu. Maka dalam diam, dia berdiri di belakang Jom dan ikut menunggu Eye keluar dari kelasnya.

"Nong Eye." Seperti deja vu. Eye menoleh dan terkejut menemukan seorang wanita cantik yang menyapanya bersama dengan kakak dari tunangannya hari ini.

"Phi Grace? Siapa wanita-" Eye tak dibiarkan melanjutkan ucapannya karena Jom yang sudah dibakar oleh amarah sejak awal, langsung menarik kasar tangan Eye ke arak parkiran kampus yang cukup sepi siang ini. grace pun lagi-lagi hanya diam sambil mengikuti mereka.

"Hei! Lepaskan tangan ku!!" Jom menghempaskan tangan itu kasar setelah mereka berada di sekitar parkiran. Lalu Jom maju untuk mendorong kasar bahu itu hingga membentur badan salah satu mobil di sana.

"Aw." Eye mengaduh sakit dan sebelah tangannya refleks melindungi perutnya. Jom pun menatap benci pada tingkah laku wanita di depannya ini.

"Phi Grace, siapa wanita ini?" tunjuk Eye sambil menatap kesal pada Jom yang seenaknya padanya. Namun Grace hanya diam sambil mengalihkan tatapannya dari Eye. Membuat Eye merasa begitu heran. Tak biasanya Grace mengabaikannya seperti ini. Padahal biasaya Grace selalu senang jika bertemu dengannya dan mereka akan mengobrol banyak.

Yes Or End [MewGulf] [Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang