12

4.2K 312 91
                                    

Gulf bukanlah pria yang lemah. Dia cukup ahli dalam bela diri dan itu semua sudah dia buktikan saat dia berhasil melawan 6 orang dari fakultas teknik yang dipimpin oleh Kris waktu itu. Bahkan setelahnya Gulf pun mampu melawan komplotan Kris dalam jumlah besar walupun pada akhirnya sebelah tangannya harus terluka. Apakah Gulf harus menyalahkan Mew karena sejak sosok itu datang ke kehidupannya, Gulf merasa dirinya menjadi pria yang paling lemah dan terus bergantung pada sosok itu? Tidak. Gulf tidak bisa menyalahkan Mew akan hal itu.

Benar. Gulf tidak lemah dan itu bukan salah Mew sepenuhnya. Mari kita ibaratkan semua ini dengan seseorang yang sering berolahraga. Saat dia memutuskan untuk berhenti berolahraga untuk beberapa bulan kedepan, mungkin saat dia harus mulai berolahraga kembali tubuhnya akan merasakan penolakan. Seperti itulah Gulf yang selalu di manja oleh Mew sejak mereka bersama. Auranya akan berubah hingga Gulf sendiri tak sadar dia sudah berubah menjadi pria yang manis oleh Mew.

Alasan lainnya adalah jiwa Gulf yang juga sedang tidak baik-baik saja. Banyak tekanan yang datang padanya. Banyak hal yang menjadi bahan pikirannya tanpa ada tindakan untuk keluar dari itu semua. Dan saat Gulf dalam keadaan berantakan seperti itu, ternyata berhasil mengubah perasaan dan tubuhnya. Bahkan dia terlihat seperti orang lain jika dibandingkan dengan Gulf yang belum bertemu dengan Mew-nya. Oleh karena itu, untuk melawan Bright yang merupakan salah satu anggota tempur yang ditakuti dari fakultas olahraga, Gulf merasa tak bisa melawannya untuk saat ini. Apalagi Bright merupakan sahabatnya, Gulf tidak mungkin melukainnya lebih dari ini. Maka cara lainnya adalah menyadarkan sosok ini.

"Kenapa kau lari Gulf!" Gulf sempat tersentak, terkejut saat Bright sudah berada di depannya dan menarik kasar sebelah tangannya.

"Lepas Bright!" Gulf meminta dengan nada kasar. Tatapannya dia buat setajam mungkin karena dia tak ingin dilihat lemah lagi.

"Mai! Karena kau harus bersama ku Gulf!" Bright juga sama saja. Dia menggunakan nada memaksa.

"Hentikan semua persaan mu itu Bright! Aku tidak akan pernah bersama dengan mu dan menyukai mu. Aku bukan gay dan tidak akan pernah menjadi gay Bright-"

"Lalu kenapa kau berkencan dengan dosen sialan itu ha? Apa namanya kalau tidak gay ha Gulf?!" Gulf benar-benar tidak setuju dengan tuduhan itu. Hingga dia mengepalkan sebelah tangannya yang tidak digenggam oleh Bright untuk menahan emosinya.

"Aku bukan Gay, Bright!"

"Kau gay Gulf dan aku bisa melihatnya dari mata mu!!"

"AKU BUKAN GAY SIALAN! Bught!" Gulf langsung melayangan pukulan telak ke wajah Bright. Mungkin karena Gulf memusatkan semua kekuatannya yang tersisa di pukulan tersebut hingga membuat Bright terpental dan jatuh terduduk di hadapan Gulf.

"Aiss!"

"Hiks..." Bright mengangkat wajahnya cepat. Mengabaikan sakit pada pipi kanannya dan beralih menatap Gulf yang berdiri dengan susah payah sambil mengusap air mata di sana. Sejak kapan Gulf menangis?

"Berhenti mengatai ku Gay karena aku bukan Gay, Bright!" sekali lagi Gulf mengusap kasar air mata yang tergenang di kedua matanya.

Deg! Deg!

Deg! Deg!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yes Or End [MewGulf] [Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang