Happy Reading ><
_________________________________________
"Bangun nak, ini sudah pagi"
Suara lembut dari seorang wanita hebat yang sangat aku sayangi itu, membuatku bangun dari tidur nyenyakku. Ya dia adalah Ibuku, ibu terhebat didunia ini bagiku.
"Iya bu, ini lea sudah bangun kok"
SahutkuAlea pun segera bangun untuk mandi dan bersiap-siap untuk pergi kesekolah. Alea adalah murid kelas X di SMAN 5 Bandung dia bisa sekolah elit itu pun karena mendapatkan beasiswa atas prestasi yang diraihnya.
Akhirnya Alea keluar dari dalam kamar dengan mengenakan seragam putih abu-abunya dan tas digendongannya.
Rita yang melihat anaknya pun segera memanggilnya untuk sarapan bersama"Alea sayang, makan dulu yuk" ajak Rita ibu alea
"Iya bu"
"Maaf ya nak ibu hanya bisa ngasih makanan kaya gini" ucap Rita dengan nada sedih
"Ga papa kok bu, alea malah bersyukur masih bisa makan" jawab alea dengan senyuman
Rita membalas dengan senyuman anaknya dengan haru, dia bangga mempunya anak seperti Alea walau dia hanyalah anak angkat.
Ya Alea adalah anak angkatnya yang dia temukan di pinggir jalan. Walau begitu dia sangat menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri."Bu, alea berangkat dulu ya ini udah jam 06:00 nanti telat" pamit Alea
"Ya udah hati-hati ya sayang"
"Iya bu, eeh itu apa kok hidung ibu seperti keluar darah?"
"Bukan apa-apa kok nak, ini hanya mimisan " alibinya
"Beneran?" tanya Alea memastikan
"Iya nak" jawab ibu alea dengan senyuman, agar anaknya tidak mengkhawatirkannya
"Oh yaudah kalo ada apa-apa kabari lea ya bu, jangan buat lea khawatir ya bu" pinta alea
"Iya-iya, sudah sana berangkat nanti telat loh belum lagi kamu harus nungguin angkot"
"Ya udah aku berangkat dulu ya bu assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam"
Seketika darah segar itu kembali keluar dari hidung Rita ibu dari alea. Dan pusing langsung melanda dirinya, dengan tertatih tatih ibu alea masuk kedalam kamarnya dan memakan obatnya.
Maafkan ibu sayang, ibu harus tetap menyembunyikan penyakit ibu ini : batin rita🐙🐙🐙
At school
Ketika Alea sampai didepan gerbang sekolahnya, tatapan orang-orang langsung tertuju padanya dan bisikan-bisikan mulai terdengar olehnya.
"eeh itu dia si anak haram"
"yang ga punya ayah itu yaa?"
"iya udah anak haram, anak miskin lagi"
"kok bisa ya anak miskin kek dia bisa sekolah disini"
"anak beasiswa kali"
"hahahaha"
"dasar buluk"
"buluk nih buluk hahahha"
Alea tidak menghiraukan bisikan-bisikan iblis itu, dia tetap melanjutkan langkahnya ke kelas.
Bisikan-bisikan itu sudah biasa baginya, cacian, makian, bullyan, itu sudah biasa baginya seperti asupan tersendiri tetapi alea hanya menanggapinya dengan senyuman seperti biasa. Namun Tiba-tiba...."Aleaaaa!"
Seseorang berteriak dan menepuknya dari belakang yang membuatnya langsung tersadar dari lamunannya, dan segera menengok ke samping untuk melihat siapa yang memanggilnya dan menepuknya
"Kekelas bareng kuyy" ajak Jesi ya dia Jesi sahabat Alea disekolah ini.
"Hayuk" jawab Alea sambil menganggukan kepalanya
Alea dan Jesi jalan beriringan menuju kekelas mereka, namun sebuah teriakan dari arah belangkang membuat mereka menghentikan langkahnya
"Wouyyy, tungguin napa perasaan dari tadi gua ditinggalin mulu kaya doi" teriakan membahana dari seseorang, membuat semua orang yang dikoridor menoleh kearahnya
"Ga malu apa lo teriak-teriak" ledek jesi
"Hufhhufhhufh, ga tuh b aja" sahut Dea dengan nada ngos-ngosan, ya dia adalah Dea sahabat Alea juga
"Dasar ga punya malu"
"Apa lo" sinis Dea
"Udah-udah lebih baik kita kekelas bareng, bentar lagi bel loh" lerai alea
"Skuy beb, tinggalin aja mak lampir disini" ucap Dea sambil menarik tangan Alea
"Sialan lo Dea Kutil" maki Jesi
"Wouyy tungguin"Skip andd
KringggggggggggggBel terakhir jam pelajaran pun berbunyi yang menandakan saatnya pulang bagi seluruh siswa dan ini membuat kebahagian tersendiri bagi mereka
Termasuk Alea, Jesi dan Dea yang langsung berkemas-kemas untuk pulang.
Mereka berjalan beriringan keluar gerbang"Eeh gua duluan ya gaess, soalnya udah dijemput nih sama abang gua byeee" pamit Jesi dan berlari menemui abangnya
"Gua juga duluan ya beb mau ambil motor di parkiran" sahut Dea
"Ya udah Lea juga mau ke halte buat nungguin angkot"
"Ya udah hati-hati, byee bebeb leaa"
"Byeee" jawab Lea sambil melambaikan tangannya
Sambil menunggu angkot yang datang, Alea terus berfikir untuk bagaimana caranya mendapatkan uang untuk membawa ibunya kerumah sakit, karena Lea yakin itu bukan mimisan biasa, apalagi Lea sering kali melihat ibunya mimisan dan pusing saat bekerja maupun pulang dari bekerja.
Lamunan itu pun terus berlanjut sampai angkot datang dan mengantarkan pulang kerumahnya di sebuah perkampungan di Bandung.Namun sesampainya Lea dirumah, seketika dia dibuat bingung karena didepan rumah kecilnya ada sebuah mobil mewah terparkir, tanpa pikir panjang pun Alea masuk kedalam rumahnya
"Assalamualaikum" salam Lea ketika masuk ke dalam rumah dan mencium tangan ibunya
"Waalaikumsalam" jawab dari semua orang yang ada didalam rumah itu dan langsung menatap Lea
"Eeh ada tamu, maaf lea ga tau kalo gitu lea permisi"
Lea pun pergi meninggalkan orang-orang dengan pandangan yang sulit diartikanAnakkuuu: batin seseorang yang ada disitu
.
.
.
.
.
.
.
.Bersambunggg
Wkwkwk, siapa tuh diatas yang ngebatin.
Sampai disini dulu yak, di part selanjutnya akan ketahuan dia siapaByeeee sayang ups:v
_________________________________________
Hy! I'm No.
No itu namaku yakkk bukan artinya tidakkk:vMaaf jika banyak typo
Karena ini pengalaman pertamaku menulis ceritaBut,siapapun yang baca cerita ini aku ucapkan banyak-banyak terimakasih.
Karena sudah bersedia baca ceritakuMakasih banget anddd
Lopyuuuuuu ><Purbalingga, 27 Agustus 2020
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEA!
Teen FictionSekian tahun akhirnya Alea dapat mengetahui siapa Ayah dan Ibu Kandungnya. Dan bak cerita dongeng hidup Alea dapat berubah dalam sekejap. . . . . . Happy Reading Sayang>< [Jangan lupa follow me♥]