Chapter 3 : arabella

9 3 0
                                    

Seorang gadis kecil bernama Penny Warren, diberi boneka kecil oleh orang tuanya. Boneka itu adalah hadiah dari keluarga dan diteruskan.

Penny ketakutan melihat boneka itu. Boneka itu memiliki aura hitam jahat mata yang tampak di sekitar boneka itu dan sebuah senyum menyeringai yang menyeramkan di wajahnya.

Namun demikian, Penny harus menerima boneka itu. Ia tidak ingin membuat orang tuanya kecewa dengan menolak untuk menerimanya.

Orangtuanya mengatakan kepadanya bahwa nama boneka itu Arabella. Yang lebih membuat Penny takut wujudnya seperti manusia sungguhan. Meskipun demikian, itu hanya boneka, tingginya hanya mencapai atas lutut.

Ia menyembunyikan Arabella di lemari di bawah tangga, di bawah beberapa kotak di mana orang tuanya tidak akan melihatnya.

Itu tidak sampai beberapa malam berikutnya, ketika Penny berbaring di tempat tidur, bahwa dia mendengar suara benda di geser.

Kemudian, kebisingan yang lumayan keras dan akhirnya, suara merayap seperti jejak cahaya berjalan sangat cepat. Penny mulai merasa takut, dia mrasakan jari nya berubah pucat dan mencengkeram kencang selimutnya. Kemudian, dia mendengar suara - lembut dan suara anak kecil. Suaranya cukup untuk tidak membangunkan orangtuanya.

Penny selalu tidur dengan pintu terbuka dan lampu yang menyala. Oleh karena itu, dia bisa mendengar lebih melalui pintu yang terbuka. Penny mendengar suara itu mengatakan

"Penny, aku ada di anak tangga pertama..."

Dan kemudian terdengar suara cukup gaduh.

Penny tidak tidur malam itu. Ketika ibunya menyuruhnya untuk sekolah dan ketika dia mencoba untuk menjelaskan apa yang telah terjadi, orang tuanya hanya mengatakan "Hanya mimpi"

Malam selanjutnya, Penny berusaha untuk tidur, dan akhirnya tertidur. Kemudian, dibangunkan lagi oleh suara menyeramkan.

"Penny, aku di anak tangga kelima "

Penny menangis sekarang, dan sekali lagi, dia tidak tidur malam itu. Malam berikutnya, Penny memutuskan untuk menutup nya pintu kamar tidur dan enggan tidur tanpa cahaya.

Hanya karena dia akan tertidur, Penny mendengar suara,

"Penny, aku di lantai atas ... "

Penny tahu bahwa pintu itu tertutup, tapi dia masih sangat takut. Hatinya berdebar, ia perlahan-lahan mencoba menyelidiki asal suara, dan dia menjerit.

Orang tua Penny menemukan tubuhnya di bagian bawah tangga. Mereka menduga dia sedang dalam perjalanan ke kamar mandi tanpa menyalakan lampu dan jatuh menuruni tangga, mematahkan lehernya.

Arabella, boneka keluarga mereka, ditemukan di samping tubuhnya sedang tersenyum.

Behind light [horror side]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang