•Part 3|What do i live for?

47 13 4
                                    

Happy Reading❣️

don't be a siders,ok..

•••

So alone it's like a hold
Wrapped around your throat
You can't talk
Afraid to go, confront it all
Soon I'm getting old I feel as though

I'm left to die
I feel as though
Life's passed me by
I feel as though

What do I live for, I can't take much more
I shouldn't have been born
It's so hard
I know what I've got
Know this ain't my fault
I live in my thoughts all day
What do I live for
It should have been more
Was getting so sure, it's so hard
I know what I've got
Know this ain't my fault
I live in my thoughts all day

What do i live for?-Fabian Secon

•••


"KALIAN LAGI KALIAN LAGI!"

"KENAPA SIH KALIAN INI TIDAK PERNAH MENGERJAKAN TUGAS?!PADAHAL CUMAN DISURUH MENGARANSEMEN LAGU!MAU SAMPAI BERAPA SEMESTER DISINI?!"
Teriak dosen wanita berkacamata petak yang kerap dipanggil Bu Riris.

Keempat orang yang sedang menghadap Bu Riris itu hanya menunduk. Menunduk bukan berarti mereka menyesali perbuatannya,melainkan terlalu muak mendengarkan celotehan panjang lebar wanita itu.

Bu Riris memijat pangkal hidungnya sebentar,tiga semester berjumpa dengan Janu,Arsa,Arion,dan Genta membuatnya terlihat 10 tahun lebih tua.

"KALIAN INI MASIH SEPERTI ANAK SMA.TAU TIDAK?!"

Tidak ada gubrisan,namun terdapat kuluman di bibir mereka,kecuali Genta tentunya.

Bu Riris mengambil sebuah penggaris besi dari laci mejanya,kemudian melayangkan benda itu ke bahu mahasiswa-mahasiswa didepannya.

PLAKKK PLAKK PLAKKKK PLAKKK

"Aduh Bu sakit banget!" Keluh Arsa,oknum yang pertama kali mendapat pukulan.

"AW,JANGAN DIPUKUL DONG BU!NANTI KETAMPANAN SAYA BERKURANG" Arion dan kepercayaan dirinya yang tinggi ikut menimpali dengan suara yang cukup keras.Untungnya hanya Bu Riris satu satunya dosen yang berada di ruangan ini.Yang lain mungkin masih sibuk mengajar atau bahkan tidak hadir.

Janu menggeleng tidak percaya,tenaga Bu Riris masuk kategori cukup kuat untuk postur tubuh dan pendek wanita itu.
"Yang asli emang ada badaknya" gumam Janu pelan nyaris yang ia yakini hanya Genta seorang yang bisa mendengarnya.

"HA APA?KAMU NGATAIN SAYA MIRIP BADAK?"

Tamat riwayat Janu.Ia melupakan kalau Bu Riris punya pendengaran 3 kali lebih tajam dari manusia normal.

Ketiga temannya menahan tawa,ditambah Genta yang sengaja menginjak kaki kanannya membuat Janu semakin gelagapan.Hukuman dari Bu Riris bukan main-main.Wanita itu pernah memberi hukuman tambahan tugas 10× lipat dengan deadline bersamaan,dan tentu Janu tidak menginginkan hal itu terjadi lagi.

"Ha?Enggak kok Bu...manaada"sanggah Janu cepat.

Bu Riris sudah siap-siap melayangkan pukulan kedua dengan penggaris besi itu "Jadi yang ngomongin badak badak barusan siapa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Januari is my moodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang