Semakin lama gue memperhatikan sosok itu. Semakin membuat gue merasa penasaran, dan ingin tahu lebih banyak tentang nya. Dia sosok yang bisa mengalihkan perhatian gue setelah kak Doyoung lulus.
Sangat dingin. Itu yang selalu gue rasakan saat melihatnya. Belum pernah gue melihatnya berinteraksi dengan orang lain, selain teman sebangkunya.
Pelajaran sejarah sedang berlangsung, guru gue menyuruh murid membuat kelompok karena akan ada tugas kelompok untuk presentasi minggu depan. Karena gue juga cuma dekat dengan Ica kami pun bingung untuk memilih siapa 2 anggota lainnya.
" Oi ra " teriak seseorang dari bangku tengah. Gue pun menoleh dan menunjuk diri sendiri.
" Iya, nama lo Saera kan? " tanyanya lalu berjalan menghampiri tempat duduk gue.
" E-eh i-iya "
" Lo berdua udah dapet 2 anggota lagi? " tanya nya melirik ke arah gue dan Ica secara bergantian
" Belom kenapa emang? " tanya Ica
" Gabung aja sama gue " jawab laki-laki itu
" Oh oke boleh " jawab gue
" Berarti kurang satu orang lagi " kata Ica
" Tenang aja kita udah pas kok " jawab laki-laki itu dengan senyuman manisnya
" Eh kok. Siapa satu lagi? " tanya gue
" Sama dia " menunjuk pada seseorang yang sedang duduk dengan tenang tanpa merasa teralihkan dengan kebisingan kelas saat ini
" E-eh gimana ca? " bisik gue
" Yauda bebas, yang penting tugas selesai " jawabannya dengan santai
" Gimana? " tanya laki-laki yang masih setia berdiri di depan meja
" Oke " jawab gue dengan senyum tipis
" Mau dikerjain kapan? " tanya Ica
" Gimana kalo lusa? "
" Kenapa gak hari ini? Lebih cepat kan lebih baik? " tanya gue
" Gue hari ini ada latihan basket sama dia juga "
" Oh yauda lusa " jawab Ica
" Gak apa-apa kan? " tanya nya dengan muka yang merasa bersalah
" Eii santai aja kali " jawab gue
" Oke, lusa kita kerjain dirumah gue ya " katanya dengan suara antusias
" Emang rumah lo dimana? " tanya Ica
" Gak jauh kok dari sekolah, nanti gue share loc "
" Yaudah "
" Eh iya gue bagi kontak line lo? "
" Gue? Kenapa gak Ica? "
" Kasih aja sih orang dia minta nya lo" kata Ica
" Eh bebas sih mau lo atau lo sama aja nanti juga gue invite group "
" Harus banget pake bikin group chat ya? Kan cuma tugas biasa " tanya gue heran
" Tapi buat gue mau tugas biasa atau luar biasa bakal tetep harus bikin group sih hehe " menggaruk tengkuknya
" Yauda nih " gue memberikan ponsel padanya
" Oke udah, nih thanks ya " mengembalikan ponsel gue dan kemudian pergi kembali ke tempat duduknya.
---
Bel istirahat pun berbunyi. Saera dan Ica segera bergegas menuju kelas teman-temannya yang berada di lantai dasar. Setelah mendatangi mereka, pun segera pergi menuju kantin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Human Diary
LosoweCerita klasik anak remaja di zaman milenial. ' Bener kata orang-orang masa putih abu itu masa paling membahagiakan. Disana juga gue menemukan berbagai hal, dari Persahabatan, Percintaan sampai Pengkhianatan. Tapi ya itulah yg membuat masa itu sulit...