Waktu berjalan dengan baik, tapi hari ini entah apa yang terjadi dengan laki-laki di sampingnya ini. Iya Doyoung.
Setelah pertemuan di kantin itu Saera dan Doyoung hampir setiap hari pulang bersama.
Sepanjang perjalanan tidak ada yang memulai percakapan, suasana sangat canggung. Memang Doyoung itu tipe laki-laki yang bisa dibilang seram jika sedang dalam mode marah, kesal atau suasana hati tidak baik. Tidak marah saja sudah seram. Dia akan menjadi berkali-kali lipat lebih dingin dengan muka datarnya itu. Ingin bertanya pun Saera tidak bisa mengeluarkan suara. Terlalu takut akan memperburuk keadaan.
Sampai di stasiun, seperti biasa mereka memilih untuk menaiki tangga dibandingkan eskalator. Kata Doyoung 'jangan jadi orang males, naik tangga biar sekalian olahraga'. Dan tidak menunggu waktu lama kereta pun datang. Ketika pintu kereta terbuka mereka langsung melangkahkan kaki masuk ke dalam.
'Untung sepi jadi bisa tidur aja' gumam Saera dalam hati.Memilih bangku kosong dan segera mendudukkan dirinya dan diikuti dengan laki-laki yang bersamanya sejak dari dalam sekolah.
" tidur aja nanti kalo udah sampe gue bangunin " Doyoung menepukkan bahu-nya menyuruh Saera untuk bersandar. Saera pun hanya menurut dan mencoba memejamkan matanya.
" Doy " mencoba memanggil pria di sampingnya itu.
Iya memang Saera tipikal tidak tahu diri jadi memanggil kakak kelas nya itu tanpa embel-embel 'Kak' dan Doyoung tidak mempermasalahkan itu.
" Doyoung " mengulangi panggilan itu tapi tetap tidak mendapati jawaban. Saera membuka matanya kembali dan melihat ke arahnya.
Sangat serius membaca soal-soal ujian yang padahal masih lama dan memakai headphone kesayangannya. Pantas saja tidak mendengar panggilan Saera. Ck. Untung Saera tidak emosian.
Saera bangun dari pundaknya dan memilih bersandar ke jendela di belakangnya.
" e-eh kok pindah? " tanya nya dengan raut wajah bingung
" gak apa-apa, kepala Saera kan berat nanti pundaknya pegel "
" engga kok, udah tidur lagi aja kan masih jauh juga " menyadarkan kembali kepala Saera di pundaknya
" emm.. aku mau nanya boleh? " tanya nya ragu
" hm. nanya aja "
" kamu lagi ada masalah? "
" ha? masalah gimana maksudnya? " memberhentikan aktivitas membacanya dan melihat ke arah Saera
" ya mana aku tau, makanya aku nanya karena gak tau. kalo ada masalah tuh ngomong jangan diem aja kaya gitu, aku kan bukan cenayang " menegakkan badannya dan melihat ke arah Doyoung
" tapi gue gak ngerti sama maksud lu masalah apa, gue diem kan emang biasanya juga gini "
" yaudalah terserah " pasrah dan lebih memilih memainkan ponselnya daripada harus ribut di dalam kereta. Membuka aplikasi whatsapp mencari kontak seseorang yang mungkin dapat membantunya.
Kak Jhonny
OnlineKak
POit?
Mau tanya nih
Nanya apa tuh?
Kak doy lagi ada masalah ya?
Oh itu. Iya dia ribut sama pacarnya karena diputusin sepihak
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Diary
SonstigesCerita klasik anak remaja di zaman milenial. ' Bener kata orang-orang masa putih abu itu masa paling membahagiakan. Disana juga gue menemukan berbagai hal, dari Persahabatan, Percintaan sampai Pengkhianatan. Tapi ya itulah yg membuat masa itu sulit...