DESTINY 1 : Aurellie Thomas

72.8K 3.8K 79
                                    

Aurell Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurell Pov.

Aku, Aurellie Thomas. Panggil saja Aurell. Usiaku saat ini 18 tahun. Tepatnya dua bulan yang lalu aku baru lulus dari bangku SMA. Sudah dua bulan lamanya aku mencari pekerjaan ke sana kemari namun sampai saat ini, belum ada satu pun perusahaan yang sudi menerima tamatan SMA sepertiku.

Keinginan terbesarku adalah kuliah di bidang seni —Fashion Design— terlebih dulu baru setelah itu mencari pekerjaan namun apalah daya dari segi ekonomi kurang mendukung. Beruntungnya aku diberkahi otak yang lumayan encer, dari bangku SMP sampai SMA aku mendapatkan beasiswa berturut-turut. Dan menurutku itu menjadi kebanggan tersendiri untuk bisa meringankan beban kedua orang tuaku.

Aku merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Aldi, kakakku satu-satunya yang terpaut usia 10 tahun lebih tua dariku. Kak Aldi bekerja sebagai staff di salah satu perusahaan advertising terbesar di Jakarta. Kak Aldi sudah menikah dan memiliki satu orang putera yang kini berusia 7 tahun.

Aldi beserta istri dan putranya tidak tinggal bersama kami lagi karena tepatnya satu tahun yang lalu, Kak Aldi bisa membeli rumah sendiri lalu memutuskan pindah ke sana memboyong serta keluarga kecilnya.

Aku tinggal bertiga bersama Ibu dan Ayah di rumah sederhana namun nyaman bagiku. Harapanku kedepannya bisa hidup bahagia seperti Kak Aldi ; menikah, memiliki suami dan anak-anak yang menggemaskan dan lucu-lucu namun sebelum itu terjadi, aku harus bisa membahagiakan kedua orang tuaku terlebih dulu.

Ibu ku adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang sekaligus membantu Ayah mencari nafkah. Yup.. Ibuku memiliki warung makan kecil-kecilan di depan rumah dengan menu andalan gado-gado. Sementara Ayahku bekerja di bengkel milik tetangga sedari aku masih dalam kandungan hingga saat ini beliau tetap betah bekerja di sana.

Keinginan terbesar Ayahku yang belum terwujud adalah memiliki bengkel sendiri.

Terlalu tinggi memang tapi menurutku sebagai seorang anak tidak ada salahnya berusaha mewujudkan keinginannya. Karena itu aku bertekad setelah aku lulus sekolah, aku akan kerja keras dan berusaha mewujudkan apa yang menjadi keinginan orang tuaku. Doakan saja semoga aku bisa.

Oke.. cukup sampai disini perkenalanku. Aku harus segera bergegas karena pagi ini aku ada panggilan Interview.

***

Aku menghela nafas panjang. Aku mengantri dari pagi namun tidak membuahkan hasil. Ini adalah interview kesekian kalinya dan lagi-lagi aku gagal.

Dengan berat hati juga lelah karena jarak dari rumah ke kantor ini cukup jauh dan menyita waktu, aku melangkahkan kakiku menuju parkiran dimana motor scoopy kesayanganku terparkir. Motor second hadiah ulang tahunku dari Ayah yang ke 14 tahun kala itu.

DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang