[01]. Chapter 01 : Part 01

4 0 0
                                    


Hyera sudah siap untuk semuanya, mulai dari pakaian, riasan wajah, maupun tata sikap dan bagaimana cara dirinya nanti berbicara? Setahu dirinya nyonya Kim adalah orang yang memiliki mulut seperti cabai rawit, maka dari itu dia menyiapkan semuanya.

Baru saja langkah kaki nya keluar dari kamar, suara siulan menggoda dari mulut Kyunhee. Hyera melihat ke arah Kyunhee yang menatap nya kagum sekaligus bingung.

"Kau mau kemana?" tanya Kyunhee disaat itulah Eunbin datang dengan melihat seisi dapur

"Aku ada acara" ujar Hyera menghampiri mereka

Eunbin membulatkan matanya,"Hyera-ah sebelum itu bisakah kau membuatkam kami sarapan aku lapar"dengan wajah imut nya membuat Hyera mendesah pelan sebelum memasakkan sarapan untuk mereka.



Semuanya sudah berkumpul bahkan Taeri sudah bangun dari tidurnya. Semuanya duduk di satu meja makan kursi kayu yang terdapat empat dengan meja cukup besar di tengahnya.

"Ini enak" Eunbin dengan lahap nya memasukkan semua makanannya tersebut ke dalam mulutnya.

"Iya semua makanan enak di mulut mu" Kyunhee menatap dingin ke arah Eunbin

Ya, terkadang mereka terasa aneh dengan Eunbin. Gadis itu seperti memiliki rasa yang khas di lidahnya bagaimana bisa makanan semua makanan di katakan enak. Eunbin pernah memakan makanan yang sudah kadaluwarsa dan itu masih dia katakan enak,semua orang saja tahu bahwa jika sudah memakan makanan yang lewat dengan tangal produksi nya akan mengakibatkan sakit perutnya.

"Ngomong-ngomong memang nya kau ada acara apa?" Taeri menatap Hyera yang sedang sibuk menyesap susu coklat ke mulutnya

"Ibu Seokjin ingin bertemu dengan ku" ujar Hyera gugup

Dia masih belum yakin untuk bertemu langsung dengan nyonya yang suatu hari nanti menjadi calon mertuanya.

"Ibu mertua mu?" Eunbin memberhentikan kunyahan makan nya sejenak

"Lebih tepat nya calon" Kyunhee menimpali

Hyera menghembuskan nafas berat,"aku masih belum yakin"

"Aku tahu kau bisa" Taeri memberi semangat agar Hyera tidak menyerah begitu saja

"Dan bagaimana kalian?" kali ini Hyera yang mengganti pertanyaan nya

Eunbin menyelesai kan makanannya lalu mengambil air dan menuangnya di gelas kecil,"seperti biasa kau tahu aku dijadiakan adik buangan disana"Eunbin menatap kesal ke arah gelas

"Maksudmu?" Taeri mengerutkan keningnya

Kyunhee lalu terkekeh mendengarnya dia paham maksud Eunbin. Mereka semua berganti menatap ke arah Kyunhee.

"Ya seperti kau tahu Yonggi lebih memilih Jimin dari pada aku" dan hal itu semakin Kyunhee tertawa kencang

Ah, akhirnya mereka paham maksud Eunbin, ya seperti kalian lihat Yonggi adalah kakak Eunbin yang memiliki teman bernama Jimin yaitu kekasih Eunbin.

"Aku merasa kesihan pada mu" Kyunhee menatap menyedihkan kearah Eunbin yang malah membuat gadis itu merenggut kesal

"Dan kau?" Hyera beralih melihat Taeri

Taeri menghentikan minumnya,"Jungkook selalu sibuk dengan pekerjaannya, jadi aku tidak tahu apa yang dia lakukan?"

Kyunhee menatap ke arah Taeri saat dirinya sibuk memainkan ponselnya,"itu dikarenakan kau boros, dia menghindari mu karna kau sendiri yang selalu meminta belikan barang yang tidak dia mengerti--- sebaiknya kau harus hemat dalam keuangan"

Eunbin menatap remeh ke arah Taeri, "aku tidak yakin tentang itu"

Taeri mengkerutkan keningnya tidak suka. Hyera melihat Kyunhee yang masih sibuk memainkan ponselnya,"dan ka-"

Belum sempat dia berbicara suara telpon dari ponsel Kyunhee memotong pembicaraan mereka.

"Aku angkat sebentar" Kyunhee tersenyum ke arah mereka lalu menjauh ke jendela yang tak jauh dari meja makan mereka

"Halo" suara itu terdengar saat Kyunhee mengangkat panggilan nya

"Ku dengar dia belum memiliki seorang kekasih" bisik Eunbin agar tak terdengar dari Kyunhee

Mereka mengamati saat Kyunhee tertawa riang dengan mengucapkan terima kasih sebanyak beberapa kali,gadis itu bahkan selalu menampakkan senyum manis nya.

"Iya dia sangat mencintai pekerjaan nya dari pada dari pada seorang pria" tambah Taeri

Hyera hanya terdiam saat mereka saling sibuk menggosipkan Kyunhee. Jadi benar Kyunhee sangat sulit di gapai itu mungkin bagi pria yang menginginkannya.

Kyunhee menyelesaikan panggilan nya lalu menghampiri mereka."Kyunhee-ah kau tidak memiliki kekasih?"tanya Hyera ada nada keraguan disaat dia bertanya

"Tidak" Kyunhee menggeleng santai

"Oh---" Hyera hanya mengangguk paham

Belum sempat Kyunhee ingin masuk ke dalam kamar Hyera kembali bersuara," bisa kau ikut dengan ku?"tanya nya

Kyunhee mengerutkan keningnya melihat Hyera berdiri dari duduk nya.







Mereka sampai di sebuah restoran mewah, Kyunhee mengatarkan Hyera dengan mobilnya terdapat Seokjin, dan Nyonya Kim di salah satu meja disana mereka sudah menunggu.

"Permisi" Hyera menghampiri mereka

Nyonya Kim menatap sinis kearah Hyera,lalu melipat kedua tangannya di dada,"ck, lama sekali"

Kyunhee membulatkan matanya, pantas saja Hyera meminta menemani dirinya ternyata ibu mertuanya memiliki mulut yang sulit di kontrol.

Mereka duduk dengan berhadapan, Hyera dan Kyunhee satu kursi dan Seokjin bersama Nyonya Kim.

"Ibu perkenal---"

"Oh jadi kau gadis bernama Hyera itu"

Belum sempat Seokjin memperkenalkan Hyera dengan ibu nya, Nyonya Kim malah menyela pembicaraan nya

Hyera hanya mengangguk ragu sambil mengerjap matanya berkali-kali.

"Lalu siapa dia?" Nyonya Hyera menatap tajam ke arah Kyunhee

"D-dia teman ku" Hyera mempernalkan Kyunhee,"namanya Kyunhee"

"Untuk apa dia ikut?" tanya Nyonya Kim tidak suka

"Aku---" Hyera bingung harus berkata apa?

Kyunhee menatap santai ke arah Nyonya Kim,"aku menjadi wali nya disini"

"Kemana ibu mu?" tanya Nyonya Kim

Kyunhee menaikkan satu alisnya,"Nyonya kenapa kau seperti seorang polisi yang sedang mengintrogasi seseorang yang menjadi tahanan?"

Nyonya Kim tersenyum miring,"aku bertanya dia mana ibu nya?"

Hyera hanya bisa menatap dengan mata merah nya, Seokjin ingin membantu Hyera namun tidak bisa dia berada di pihak ibu nya

"Ibu nya sudah tiada anda mengerti?"

Hyera menangis disaat itu, dan berakhir mereka pulang. Kyunhee membawa Hyera pergi sedang kan ibu dan anak itu masih berada di restoran

"Ck, cengeng sekali wanita pilihan mu Jin-ah" Nyonya Kim menatap remeh ke arah jalanan

Soekjin menghembuskan nafas panjang, "ibu kau terlalu menekannnya, sudah aku bilang Hyera tidak memiliki ayah maupun ibu nya. Kenapa kau tidak percaya?"

Nyonya Kim menyesap teh hangat itu,"aku ingin mendengarnya dari dia langsung"

Seokjin membulatkan matanya,"ibu kau tidak percaya dengan ku?"

Nyonya Kim tidak menjawab dan memilih fokus pada orang-orang yang lalu lalang.

💗💗💗

Gimana part 1 nya bagus kagak? Wkwkkwkw baru satu doang langsung ada WAR nya.

Di vote ya...

Pink Purple [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang