cerita tentang yunho dan kebucinannya terhadap kakak kelasnya yang berakhir memprihatinkan.
"yuno sayang kak mingi!"
"tapi maaf, gue ga belok."
sepatah kata yang berhasil membuat yunho nyesek.
s, smg !
u, jyh !
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"gi."
"apa ma?" balas mingi ke mamanya.
"kamu udah punya pacar?"
"h-ha??" mingi mengernyitkan keningnya, bingung.
si mama berdecak, "kamu udah punya pacar, belum?" ulangnya sekali lagi.
"ah...i-itu...udah," jawab mingi, sedikit gugup. bagaimana ekspresi mamanya ketika beliau tahu bahwa anaknya berpacaran dengan sesama jenis?!
"besok bawa kesini ya. mama mau kenalan."
what?
mata mingi membola. apa ia harus meminta cassie untuk menjadi pacar pura-puranya saja?
dengan cepat mingi menggeleng. "kagak, kagak," gumamnya.
"apanya yang nggak?" rupanya ny.song memerhatikan anaknya itu.
"gapapa. i-iya, besok mingi ajak kesini," ucap mingi.
ny.song tersenyum lalu menepuk pelan pucuk kepala mingi sebelum beranjak ke kamar.
"masa bawa yunho? yang bener aja!" monolog mingi.
berpikir sebentar, lalu ia mengambil handphonenya. disaat ingin mengechat yunho, layar ponselnya lebih dulu menampilkan nama pacarnya. yunho menelfonnya.
"kak mingi!" seru yunho. di sebrang sana, ia sembari mencari posisi senyaman mungkin untuk telfonan bersama sang pacar.
"hm?" sedangkan hanya dibalas deheman oleh minginya.
"tadi ada temen seangkatan kakak datang ke rumah yuno ─" yunho menggantung omongannya.
sedikit membuat mingi penasaran. "terus?"
"dia bilang ke mama, masa mau minta izin buat macarin yuno," yunho cerita dengan lugunya.
mingi diam. "k-kak mingi kenapa? kak mingi marah??"
"e-engga, ngapain marah?"
yunho menekuk bibirnya —walaupun mingi tak bisa melihatnya— kecewa akan jawaban mingi. ia pikir, mingi bakal cemburu atau sejenisnya. namun mingi tetaplah mingi, si tak peduli terhadap yunho.
"s-sebenarnya...ini bukan yang pertama. sebelum kita pacaran...udah ada tiga atau empat orang yang deketin yuno, tapi yuno tolak. yuno sukanya kan sama kak mingi."
lagi-lagi mingi terpaku. lumayan juga banyak menyukai yunho, segitu kuat daya tariknya, kah?
mingi jadi berpikir, bahwa dia beruntung. dari sekian banyak yang mendekati yunho, dirinyalah alasan mengapa yunho selalu menolak itu semua.
