Sial

4.5K 424 51
                                    

Sudah hampir 2 jam Gulf mencari penginapan di dekat-dekat situ, tapi tidak ada kamar karena musim orang liburan. Gulf pun berjalan lagi sampai akhirnya menemukan hotel bintang 4 yang bagus. Gulf berpikir hanya 1 malam saja & dia pun memasuki hotel tersebut.
Saat memasuki hotel tersebut, receptionist memandang Gulf dengan ragu, karena penampilan Gulf sekarang sudah seperti pengemis. Baju compang camping tidak jelas. Akhirnya setelah Gulf mampu membayar, dia pun diijinkan untuk masuk ke kamarnya yang mewah, tempat tidur ukuran king sized. Karena kelelahan berjalan seharian Gulf pun tertidur dengan lelapnya.

Paginya Gulf tergesa-gesa bangun karena 2 jam lagi harus check out. Gulf pun segera membersihkan diri di kamar mandi & mengganti dengan baju bersih kemudian turun ke receptionist untuk menyerahkan kunci & keluar dari hotel. Uang Gulf sudah tinggal sedikit, tapi dia sama sekali belum menemukan tempat untuk tidur & pekerjaan. Belum lagi sial menimpanya yang tiba-tiba dari arah belakang, tas Gulf dijambret orang tak dikenal. Gulf berusaha mengejar, tapi orang tersebut tidak bisa terkejar. Alhasil Gulf kehilangan semuanya.

Sial terus saja menimpanya saat tak sengaja kaleng yang dia tendang mengenai kepala seorang pria & Gulf pun ketakutan

"Siapa yang sudah melempariku dengan kaleng ini?" Teriak lelaki tersebut.

"Sepertinya pemuda itu khun" jawab pengawal lelaki itu sambil menunjuk pada Gulf.

"Sorry khun .. aku tidak sengaja" ucap Gulf pelan tapi masih bisa didengar oleh lelaki tersebut.

Lelaki yang Gulf tidak sengaja menendang kaleng ke kepalanya adalah mafia yang kejam & sadis. Namanya Mew Suppasit Jongcheveevat. Mew tidak pernah merasa kasihan pada siapapun, kecuali pada orang yang dia cintai. Usaha Mew meliputi cafe, rumah sakit, hotel, studio dll. Di Thailand Mew memegang kendali sebagai orang terkaya.

"Jadi kamu yang sudah menendang kaleng ini ke kepalaku?" Tanya Mew dengan dingin.

"Sorry khun. Aku tidak sengaja" jawab Gulf yang sudah takut.

'Astaga ... manis sekali anak ini. Apakah disini hanya aku yang mencium bau vanilla dari tubuhnya?' Batin Mew yang terus memandang Gulf dari atas sampai bawah.

"Siapa namamu?" Tanya Mew yang penasaran dengan anak yang manis itu.

"Gulf Kanawut khun" jawab Gulf yang merasa takut

"Hmmm ... bawa dia ke mobil. Aku mau dia mempertanggungjawabkan perbuatannya" ujar Mew yang membuat Gulf ketakutan saat pengawal yang berbadan besar membawanya masuk ke mobil & tidak tahu hendak dibawa kemana dia sekarang.

"Apa kamu sendirian?" Tanya Mew yang sukses membuat Gulf menangis & tentu saja hal itu membuat Mew bingung. Menurut Mew pertanyaan nya sangat sederhana saja. Kenapa bisa membuat Gulf menangis seperti itu.

Drrrtttt ... drrrttttt

"Iya. Ada apa Mild?" Tanya Mew

"Khun diharuskan berangkat ke Rusia malam ini juga. Karena ada sesuatu yang terjadi disana" cicit Mild.

"Apa lagi yang terjadi?" Tanya Mew sambil melihat ke arah Gulf yang sesunggukan.

"Khun diharuskan menanda tangani project dengan Konov. Kalo tidak khun bakal mengalami kerugian besar" ujar Mild.

"Baiklah. Siapkan jet ku. Malam ini kita berangkat" pinta Mew

"Baik Khun. Dalam 10 menit" jawab Mild.

"Dengarkan aku Gulf. Pertanyaanku tadi tidak kamu jawab & aku anggap kalo kamu tidak memiliki saudara. Maka kamu akan ikut denganku malam ini ke Rusia. Kamu mau?" Tanya Mew sambil menatap tajam padanya.

"Apakah aku tidak akan menyusahkan khun nantinya?" Tanya Gulf.

"Tentu saja tidak. Kamu harus membayar atas apa yang sudah kamu buat. Kamu telah membuat kepalaku benjol." Ujar Mew dengan tatapan tajam.

"Sorry khun. Aku tidak sengaja" ujar Gulf yang membuat Mew apakah Gulf hanya bisa berkata maaf saja dari tadi.

"Sudahlah. Sebelum berangkat aku akan membawamu untuk makan siang dulu. Ayo jalan" ujar Kana pada supirnya ke restoran tempat biasa Mew makan.

Di perjalanan, Mew tidak pernah mengalihkan pandangannya untuk melihat kemanisan dari pria manis di sampingnya ini. Aroma vanilla yang keluar dari tubuh mungilnya semakin tercium & Mew berusaha untuk menahan dirinya.

"Berapa umurmu?" Tanya Mew

"22 khun" jawab Kana ketakutan

"Hmm ... kita hanya beda 10 tahun saja" ujar Mew sambil memandang keluar.

"10 tahun?" Kaget Kana dengan mata membulat.

"Iya. Memangnya kenapa?" Tanya Mew penasaran.

"Aku kira kita bedanya hanya 2-3 tahun saja. Soalnya khun terlihat muda sekali" puji Kana.

"Hahahaha ... apa kamu pikir dengan memujimu seperti itu aku akan melepaskanmu? Tidak akan" jawab Mew sambil tertawa lepas.

"Aku tidak meminta untuk dilepaskan khun. Seperti pertanyaan khun tadi & aku akan menjawab kalo aku sudah tidak punya keluarga lagi & aku akan ikut dengan khun, kalo khun tidak keberatan. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatanku, aku akan bekerja dengan khun" jawab Gulf mantap.

"Bagaimana kalo aku bilang, aku akan menghidupimu?" Ujar Mew membuat Gulf kaget.

"Khun baru mengenalku beberapa menit yang lalu. Apa khun tidak salah mau menghidupiku? Bagaimana kalo aku itu seorang penipu?" Tanya Kana

"Aku tidak perduli itu. Karena dari awal aku melihatmu. Aku sudah jatuh hati padamu" jawab Mew sambil menarik Gulf untuk dekat dengannya.

The King of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang