"Khun ... khun jatuh hati padaku?" Tanya Gulf yang awalnya berpikir mungkin dia salah dengar.
"Iya. Apa salah kalo aku menyukaimu?" Jawab Mew dengan menampilkan senyum nya.
Mereka pun sampai di sebuah restoran & Mew memesan banyak makanan untuk Gulf. Dengan keadaan Gulf seperti itu tidak ada yang tahu kalo dia adalah CEO dari perusahaan KT Corp. Sangat menyedihkan. Selesai makan Mew mengajak Gulf ke toko pakaian langganannya untuk membeli baju, karena tidak mungkin Gulf memakai baju kaos seperti itu. Mew memilihkan baju casual, celana jeans & hoodie karena suasana di Rusia cukup dingin.
"Farm, kita ke bandara" pinta Mew pada supirnya yang sejak kecil ikut Mew. Dulu ayah Farm bekerja dengan ayah Mew, sekarang giliran anaknya. Mew mempercayakan nyawanya di tangan Farm, karena dia sudah menganggap Farm sebagai keluarga sendiri.
"Baik khun" jawab Farm sambil menjalankan mobilnya menuju bandara.
"Sebentar ... ke bandara? Aku bahkan tidak membawa passport. Bagaimana bisa khun?" Kesal Gulf.
"Tenang saja. Ada aku disini. Aku yang akan mengurusnya" jawab Mew dengan entengnya.
Gulf sebenarnya masih takut dengan Mew, karena dia baru saja mengenal siapa itu Mew. Gulf juga berharap ada yang menolongnya dari Mew, tapi siapa? Gulf pun akhirnya menyadari kalo dia sudah dibuang oleh kakaknya yang gila harta itu & kemungkinan tidak ada yang tahu dia masih hidup ato sudah meninggal. Akhirnya Gulf memutuskan untuk mencoba mengikuti Mew. Apapun yang terjadi, Gulf sudah pasrah.
"Gulf, apa yang kamu pikirkan? Serius sekali" tanya Mew.
"Gak pa-pa khun. Aku hanya memikirkan kenapa aku bisa berakhir di tangan khun, bahkan aku mencoba untuk pasrah" ujar Gulf sambil memandang keluar.
"Apakah tidak ada yang perduli padamu?" Tanya Mew yang sukses membuat Gulf kelabakan.
"Maksud khun?" Tanya Gulf heran dengan pertanyaan Mew, karena itu memang benar adanya.
"Apa yang kulihat membuatku berpikir apa tidak ada yang perduli padamu? Maksudku apa kamu punya keluarga ato teman" Tanya Mew.
"......"
"Hmm ... aku akan menganggap kalo kamu tidak punya keluarga & teman" jawab Mew sambil bersiap untuk turun dari mobilnya.
Sesampainya di bandara, semua petugas bandara sangat menghormati Mew & membiarkan Mew lewat tanpa pemeriksaan. Mew juga masuk ke lounge untuk sekedar menunggu jet pribadinya yang akan datang.
"Gulf, kamu tidak mau makan malam?" Tanya Mew membuyarkan lamunan Gulf.
"Aku tidak ada selera makan khun" jawab Gulf.
"Tidak ada selera juga harus makan. Apa makanan kesukaanmu?" Tanya Mew sambil melihat menu.
"Khun, aku mau tanya. Boleh?" Tanya Gulf.
"Tentu saja boleh. Apa yang mau kamu tanyakan?" Tanya Mew penasaran.
"Jika kita sudah sampai di Rusia, apakah kita akan kembali ke Bangkok lagi? Lalu berapa lama kita akan ada disana?" Tanya Gulf seperti kereta api.
"Dengar Gulf. Kalo kita sudah berada di Rusia akan sangat lama sekali baru kita akan kembali ke Bangkok. Bisa jadi kita akan di Rusia selama 1 tahun mungkin. Karena usahaku ada disana & malam ini kita kesana karena aku mau menandatangani kontrak dengan mereka. Kenapa tiba-tiba kamu tanyakan itu?" Tanya Mew heran.
"Tidak. Aku hanya bertanya saja" jawab Gulf yang berpikir mungkin sampai di Rusia dia bisa setidaknya melupakan apa yang terjadi di Bangkok.
"Apa ada yang tidak bisa kamu tinggalkan disini?" Tanya Mew yang sekali lagi membuat Gulf pucat.
"Ti-tidak" jawab Gulf gelagapan.
"Sudahlah kalo kamu tidak mau menjawabnya. Aku ke toilet dulu. Pesanlah makanan" ujar Mew sambil menyerahkan menu pada Gulf.
"Khun, aku rasa anak itu punya masalah" ujar Lea, sekretaris pribadi Mew.
"Hmm ... iya" jawab Mew seadanya.
"Apa perlu diselidiki?" Tanya Mew
"Selidiki saja & kabarkan padaku" pinta Mew pada Lea.
"Baik khun" jawab Lea keluar menelepon seseorang.
"Apa kamu sudah memesan makanan?" Tanya Mew saat melihat Gulf tengah tidur di kursi lounge.
"Be-belum khun. Aku tidak tahu mau makan apa" jawab Gulf sambil mengucek matanya.
"Baiklah. Aku akan memesankan nya untukmu ... waiter, aku pesan 2 spaghetti prawn & 2 capuccino. Punyaku extra shot" ujar Mew yang membuat Gulf membulatkan mata. Pasalnya dia alergi terhadap udang.
"Baik khun Mew. Akan kusiapkan dalam waktu 20 menit" jawab pelayan itu ramah sambil berlalu pergi membawa menunya.
"Ada apa Gulf? Kenapa kamu melihatku seperti itu?" Tanya Mew.
"Ti-tidak. Aku hanya......" Gulf terdiam
'Aku hanya alergi terhadap udang' batin Gulf
"Hanya apa?" Tanya Mew.
"Hanya ... aku lapar. Kenapa harus tunggu sampai 20 menit" kesal Gulf yang membuat Mew tertawa keras.
"Astaga Gulf ... kupikir ada apa" ujar Mew.
"Khun, ini capuccino dengan extra shot. Spaghetti nya akan siap dalam waktu 10 menit lagi" jawab pelayan itu ramah yang diangguki Mew.
"Khun, spaghetti prawn nya. Selamat menikmati khun" ujar pelayan itu.
Mew pun menikmati spaghetti nya, sementara Gulf menyingkirkan udangnya & Gulf pun hanya memakan mie nya saja. Ternyata itu tetap saja membuat Gulf menderita karena timbul ruam di leher & seluruh tubuhnya. Gulf yang hanya memakan setengah dari spaghetti tersebut, pamit ke toilet. Baru jalan beberapa langkah Gulf sudah jatuh pingsan. Mew yang kaget menggendong Gulf ala bride & menidurkannya di sofa lounge.
"Gulf .. Gulf bangun. Apa yang terjadi padamu?" Tanya Mew setelah melihat Gulf setengah sadar.
"Khun, boleh aku periksa keadaannya" tanya Lea.
"Baiklah" jawab Mew sambil berdiri & memberikan ruang untuk Lea memeriksa Gulf.
"Khun, sepertinya yang dialami khun Gulf adalah alergi" ujar Lea saat melihat seluruh tubuh Gulf yang penuh dengan ruam.
"Alergi? Alergi apa?" Tanya Mew yang melihat kearah Gulf & Lea.
"Sepertinya udang. Tapi kita akan tahu setelah Gulf bangun" jawab Lea yang berusaha membangunkan Gulf.
"Nnnggghhhh ... khun Mew" panggil Gulf saat melihat Mew disampingnya.
"Kenapa kamu bisa pingsan? Lea mengatakan kalo kamu pingsan karena alergi udang. Apa itu benar?" Tanya Mew yang diangguki Gulf.
"Khun, saya juga alergi udang. Ini obat alergi yang biasa saya makan. Mungkin cocok untuk khun Gulf" ujar Lea sambil menyerahkan obat ke tangan Gulf.
Gulf pun menerima obat dari Lea, kemudian memakannya. ½ jam kemudian keadaan Gulf membaik & jet pribadi Mew pun dikabarkan sudah berada di landasan pacu. Mew & Gulf pun langsung keluar dari lounge menuju landasan pacu tersebut & masuk ke dalam pesawat jet tersebut.
"Tidurlah. Perjalan kita memakan waktu belasan jam. Jika sudah waktunya sarapan, aku akan memanggilmu" ucap Mew pada Gulf yang menarik pinggangnya mendekat kearahnya & membiarkannya tidur di dadanya.
"Nyaman...." ucap Gulf sebelum akhirnya tertidur pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King of Mafia
FanfictionOrang tua dari Gulf Kanawut telah meninggal karena kecelakaan & Gulf yang disalahkan karena rasa iri hati sang kakak, Ohm yang menginginkan jabatan CEO yang telah diberikan orang tua mereka pada Gulf. Akhirnya Gulf diusir dari rumah. Dari situlah ki...