Baby Boy

12.3K 927 124
                                    

06.00

"Sayang, bangun sayang"

"Enggh,"

"Hari senin. Sekolah."

"Hmm, capek"
"Kamu temenin aku aja ya"

"Jangan suka bolos. Jatah absen kamu tinggal 2" jeno

"Kok kamu tau?"

"Dikasih tau haechan"

"Oh"
"Yaudah aku mandi dulu"

"Iya. Aku beli sarapan dulu ya"
Jaemin mengangguk sambil tersenyum manis.

Jaemin mengingat ngingat kejadian semalam.
Restoran, Jisung, Pakaian dan barang barang berantakan, Lee Jeno, maaf, Pacar, bang-

Sebentar,
A-apa?
Pacar?

Sekali lagi.
Pacar.

Jaemin masih tidak percaya tentang semua kejadian semalam.

Dia yang selalu merendahkan orang orang homo, tapi sekarang dia sendiri kena batu nya.

Lee Jeno, orang yang membuat dia melakukan semua ini.

"Yaudahlah gapapa, yang penting jeno udah maafin aku" ucap jaemin pada dirinya sendiri.

Jaemin bangun dari kasurnya mengambil handuk dari rak kecilnya lalu pergi ke kamar mandi.

Suasana kamar itu sangat kacau.
Barang barang dan pakaian jeno yang kemarin dia acak acak masih berserakan dan belum dirapihkan.

Jaemin tersenyum kecil saat mengingat kejadian semalam.
Sedih, malu, cemburu,
Bahagia.

Susah diartikan.

Tok tok tok
"Na, buka pintunya"
Jaemin lupa, tadi dia mengunci pintunya saat mandi.

"Sebentar"
"Masuk"

"tadi aku beli sandwich, makan ya"

"Iya. Kamu udah mandi?"

"Udah"
"Kok gapake seragam?"

"Seragamnya kusut" ucap jeno sambil melirikkan matanya pada seragam nya yang jadi kusut karna ulah jaemin semalam

"Maaf ya,."

"Iya, gapapa"

"Ayo cepet makan, nanti telat"

"Hm"

Mereka duduk di ruang tv,
Jeno menyuapi jaemin sandwich yg tadi dia beli.

"Buka mulutnya"
Jaemin menggigit sandwich itu sedikit, karna mulut kecilnya tidak sanggup memakan langsung semua nya.

Jeno menghabiskan duluan makanan nya, biar lebih leluasa pas ngobrol sama jaemin.

"Jen, aku boleh minta tolong ga?"

"Kenapa"

"Um, kamu, tolong jangan kasih tau hubungan kita ke siapa siapa ya"

"Iya. Aku tau kamu perlu waktu"

"Makasih ya jen"

roommate ; nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang