NERD BOY

Sebelas

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Budayakan tekan bintang sebelum membaca, karena jejak kalian penyemangat penulis.

.
.
.
.
.
.
.
.

Bengbeng coming 💜

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'Aku tunggu kedatangan mu.'

Barata berdecak ketika melihat isi pesan yang baru tersampai di ponselnya.

"Sayang, ada apa?"

Menoleh, Maria yang tadi sedang asik bercakap dengan teman-temannya menyempatkan bertanya padanya.

Barata tersenyum simpul.

"Nggak papa sayang." Dimasukan kembali ponselnya kedalam saku jaket, seraya memperhatikan kekasih cantiknya. "Sayang, aku lagi ada urusan, jadi aku pulang duluan ya."

Maria mengerutkan kening.

"Urusan? Urusan apa?"

Barata mendekat, dan mengelus-elus rambut hitam panjang milik Maria.

"Urusan sama nyokap nih, katanya ada yang harus diomongin."

"Oh jadi gitu. Tumben tante Sinta punya urusan sampe nyuruh kamu pulang."

Ada sedikit rasa curiga dan ragu yang terselip di hati Maria. Karena setaunya, Barata tidak terlalu dekat dengan kedua orangtuanya.

Menjawab dengan lagak santai agar tidak ketahuan berbohong, Barata mencoba meyakinkan kekasihnya.

"Ya, aku juga nggak tau sayang. Kali aja ada yang penting makanya mau diomongin. Gini deh, nanti aku kabarin kamu lagi ya kalau udah selesai ngomongnya."

Tersenyum, Maria menggangguk.

"Yaudah kalau gitu, cepetan pergi. Nggak baik ngebuat orang tua nunggu."

Barata berdiri, mengecup sebentar kening Maria. Lalu berbalik dan melangkah meninggalkan caffe tempat perkumpulan teman-temannya.

Tanpa berbalik, untuk melihat padangan dalam Maria yang menatap kepergian punggungnya.

"Mar, lo kenapa?"

Jessica salah satu teman Maria yang duduk di sampingnya bertanya.

"Eh, Bara kemana tuh?"

Maria menoleh pada Jessica.

"Pergi, katanya ada urusan."

"Ih, kok lo jadi lesu gini sih. Coba sini cerita, ada apa?"

Merenung sejenak, Maria mencoba mengeluarkan rasa mengganjalnya dengan bercerita.

"Jess, nggak tau kenapa. Sekarang gue ngerasa Barata berubah."

"Berubah gimana?"