ini yang pertama

20 2 0
                                    


Kisah ini akan dimulai saat aku masih berusia sepuluh tahun, iya! Aku gadis kecil yang sudah harus dipaksa mengerti apa itu perpisahan.

Dimana pada saat itu tepat dihari ulang tahunku yang kesepuluh, mamaku sudah mempersiapkan semuanya hanya tinggal menunggu papa pulang dari kantor.

Aku yang tidak sabar karena ingin segera memotong kue buatan mamaku, segera mandi dan bersiap siap walaupun jam Masih menunjukkan pukul dua siang dan papaku pulang pukul lima sore.

Setelah aku selesai mandi, saat itu aku memilih gaun pesta pemberian mamaku untuk yang terakhir..

Setelah sudah siap dengan gaun pesta berwarna biru laut dengan pita dibelakang itu, Aku berjalan keluar kamar dan disambut oleh mamaku yang tersenyum bahagia saat melihatku memakai gaun pemberiannya

Aku senantiasa mondar mandir dan melihat terus kearah pintu apakah papaku sudah datang, namun nyatanya nihil.

Sudah berjam jam aku menunggu papaku pulang, bahkan mamaku juga sudah berulang kali menelefonnya namun sama sekali tidak ada balasan.

Aku yang masih percaya bahwa papa akan datang terus saja melihat kearah pintu berharap papa segera muncul di ambang pintu.

Disisi lain terlihat mamaku yang mulai menesteskan air matanya..

Hingga tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, tiba tiba diambang pintu munculah papa dan aku langsung berlari untuk memeluknya dan mengajaknya segera memotong kue.

Tapi papaku malah menolaknya dan pergi kekamarnya dan segera diikuti oleh mamaku.

Aku yang kecil sama sekali tidak mengerti kenapa papa menolak ajakanku, dan akhirnya aku kembali duduk sambil menunggu papa keluar dari kamar.

Sepuluh menit berlalu, benar! Papaku sudah keluar dari kamar namun bedanya ia keluar dengan membawa koper besar.

Dan juga diikuti mamaku yang sudah terisak dibelakangnya sambil menarik narik lengan papa, tetapi bukannya kasihan papaku malah mendorong mamaku hingga jatuh kelantai.

Dan di saat itulah aku mendengar papaku berkata "mulai sekarang kita hidup masing masing, kita cerai.."  lalu papa pergi bersama dengan kopernya.

Sedangkan aku? Aku hanya diam seperti orang bodoh tidak mengejar papa atau berbuat sesuatu.

Tiba tiba mama menarikku kedalam pelukannya dan berkata untuk terakhir kalinya "maafkan mama nak, ulang tahunmu jadi hancur"

Itu adalah kata terakhirnya sebelum mama depresi dan menjadi gila sampai sekarang...

//¥\\



LIFE HATRED AND DEADWhere stories live. Discover now