Sweet lullaby

1.1K 155 30
                                    


set : they were no longer roommate

---

Syuting treasure map sudah berakhir setengah jam yang lalu. Kini para member sudah dalam perjalanan pulang menuju dorm. Haruto dan Junkyu berada di mobil yang sama—buah hasil Junkyu yang memaksa bertukar tempat dengan Jihoon,jadi di kursi penumpang paling belakang mereka duduk bersebelahan. Namun, sejak tadi Haruto hanya memandang kosong ke arah jalanan yang lengang,padahal biasanya jika berada dekat dengan Junkyu ia akan bersandar atau memeluk lengan Junkyu sembari berceloteh tentang berbagai hal.

Junkyu tahu penyebab dibalik tingkah aneh itu. Haruto masih ketakutan meski tangis hebatnya setelah memasuki rumah hantu itu sudah berhenti sejak dua jam yang lalu. Matanya bergerak gelisah ditambah helaan nafas berat yang terus menerus keluar.

"Haru,mau aku peluk?"

tawar Junkyu yang sayangnya hanya dibalas gelengan oleh Haruto.

Tak menyerah,kini tangannya perlahan mulai meraih tangan Haruto. Ia pikir Haruto akan menolaknya lagi. Namun tak disangka, begitu jari-jarinya mengisi sela-sela jemari besar itu,Haruto justru mengeratkan tautan mereka. Satu tangan Junkyu yang bebas ikut melingkupi genggaman itu,ibu jarinya mengusap tangan Haruto yang dingin.

Nafas yang lebih muda mulai teratur kembali,dirinya tampak lebih tenang sekarang. Junkyu tersenyum pelan lalu menyandarkan kepalanya di bahu pemuda Jepang itu.

"Nanti kalo mau tidur sama aku bilang aja ya?"

Haruto menoleh sekilas sebelum kemudian mengulas senyum kecil, "Aku udah gapapa kok,Ka"

🎋🎋🎋

Hari sudah hampir berganti, para penghuni dorm sudah tenggelam dalam mimpinya masing-masing kecuali Junkyu yang baru selesai menggarap melodi lagu terbarunya. Pemuda Kim itu meregangkan tubuhnya bersiap untuk segera tidur sebelum tiba-tiba ia mendengar suara pintu kamarnya diketuk dari luar.

Junkyu mengernyit,siapa yang tengah malam begini bertamu ke kamarnya?. Belum sempat ia beranjak pintu sudah terbuka dan menampilkan sosok tinggi dengan mata sembab berdiri diujung sana. Junkyu tersenyum lembut. Tenang itu bukan hantu penghuni dorm,melainkan Haruto yang tampaknya baru menangis,lagi.

Sang pemilik kamar tak mengatakan apapun selain menepuk spasi kosong dikasurnya. Keduanya berbaring berhadapan dengan Haruto yang kembali terisak dipelukan Junkyu. Junkyu mengusap pelan punggung yang lebih muda hingga isakan itu berangsur-angsur mulai mereda

"Ka,aku payah banget ga sih? Masa sama hantu bohongan aja takut"

Pemuda yang sering menyamakan dirinya dengan koala itu menunduk,tangannya terulur menghapus jejak air mata diwajah tampan favoritnya

"Engga,Haru. Kamu ga payah. Wajar kok,semua orang kan punya ketakutan masing-masing"

"Tadi aku nyoba tidur tapi gabisa,kebayang terus pas zombienya keluar dan ngagetin aku"

Pemuda yang lebih tua diam-diam tersenyum. Haruto yang seperti ini baru benar-benar terlihat seperti bocah enam belas tahun. Menggemaskan.

"Mau aku nyanyiin lagu biar bisa tidur?" tawar Junkyu yang langsung diangguki oleh Haruto. Lagipula siapa yang akan menolak mendengar suara semerdu milik Junkyu sebelum tidur.

Perlahan Junkyu mulai menyanyikan bait demi bait dari soundtrack salah satu kartun favorit sang pemuda dalam pelukan

gaemineun oneuldo
yeolsimhi illeul hane
gaemineun eonjena
yeolsimhi illeul hane
gaemineun amumaldo
hajianhjiman ddameul byeolbyeol heullimyeonseo
maeil maeilli sal gil wihaeseo
yeolshimi ilhane
hanchi apdomoreuneun
heomhani sesang
gaemido bejangido
alsueobjiman geurajiman
oneuldo haengbokhadane
gaemineun oneuldo
yeolsimhi illeul hane
gaemineun eonjena
yeolsimhi illeul hane

Begitu lagu selesai dinyanyikan,bukannya tertidur Haruto justru terkekeh geli mengundang tatapan heran dari Junkyu

"Kok malah ketawa sih?"

Haruto menghentikan tawanya lalu beralih untuk mengecup bibir pemuda yang lebih tua empat tahun darinya itu sekilas, "Kaka nyanyinya kaya anak kecil. Aku jadi ga takut lagi malah gemes sendiri"

Junkyu mengerucutkan bibirnya kesal. Padahal ia sudah bernyanyi sepenuh hati tadi tapi kenapa Haruto justru menganggapnya seperti anak kecil

"Kenapa sih gemes banget gini?"

Cup.

"Biar apa hm?"

Cup.

"Biar aku makin sayang gitu?"

Cup.

Haruto bermonolog sambil melayangkan kecupan demi kecupan di seluruh wajah Junkyu mulai dari mata,hidung hingga bibir. Sementara sang objek hanya bisa terbahak merasakan bibir Haruto yang menjelajah di wajahnya.

"Haru.. udah dong. Katanya mau tidur" rengek Junkyu meski tak berusaha menjauhkan Haruto yang kini mulai mengecup bahkan menggigit lehernya

"Uhh..j-jangan ninggalin bekas lagi,Haru. Nanti ketauan yang lain"

Haruto berhenti sejenak,sempatkan diri untuk tatap mahakarya nya dengan senyum bangga kemudian kembali arahkan matanya ke Junkyu yang masih memejamkan mata

"Telat ngingetinnya,udah terlanjur hehe"

Cengiran tak berdosa sang pemuda Jepang itu dibalas tatapan marah Junkyu yang kini sedang meraba lehernya, "Ish. Kamu tuh. Nanti kalo yang lain tanya kenapa leherku merah-merah aku harus jawab apa?!?"

Sang tersangka tertawa kecil, "Tinggal jawab aja digigit aku,apa susahnya?"

"Heh!! Sembarangan!! Nanti kalo mereka mikir macem-macem gimana?", sungut Junkyu berapi-api mengingat kejadian tempo hari ketika ia kehabisan kata untuk menjawab pertanyaan member lain terkait kondisi lehernya yang penuh bercak

"Macem-macem gimana sih? Kan aku cuma gigit,atau Kaka mau lebih?"

"HARUTO!!! KELUAR KAMU DARI SINI!!!"

Haruto tertawa kencang,merasa puas sudah berhasil menggoda sang pujaan hati

"Udah malem,gausa teriak-teriak. Nanti mereka kebangun terus mergokin kita gimana?"

Junkyu seketika membalik tubuhnya menghadap tembok, "Gatau ah,aku mau tidur. Cape"

Yang lebih muda mengulas senyum tipis sebelum kemudian melingkarkan tangannya di pinggang Junkyu,buat yang dipeluk menggigit bibir berusaha agar tidak tersenyum kelewat lebar

"Jangan marah. Aku tadi cuma bercanda. Makasih ya buat yang tadi? I feel better now"

Sang pemuda Kim usap lembut lengan yang memeluknya posesif,
"You don’t need to thank me. That's what should I do to take care of the people I love."

"Gosh.."

Haruto menghela nafas pelan buat yang lebih tua keheranan

"You never fail to make me fall for you over and over again. I love you,Ka"

Junkyu tak lagi dapat menahan senyum ketika rasakan sensasi bergejolak yang menggelitik perutnya. Yang lebih muda cium tengkuknya lembut sebagai penutup hari panjang mereka,namun sebuah bisikan kecil sukses buatnya gagal pejamkan mata

"I love you more,Haruto"


















🍭Author's note
Hhh nulis apa aku,inspired by Junkyu yang suka random nyanyi lagu shinchan kapanpun dimanapun
Ini tadinya cuma 600an word,tapi gatau tiba-tiba dapet pencerahan jadi 900+ word
Janlup komen,aku seneng banget bacain komen kalian
Serius deh :<
Semoga suka ♥
—daengie

Puzzle Piece [HARUKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang