19. China?

3.2K 372 46
                                    

REVISI MY STEP BROTHER
HOPE YOU LIKE IT!

Mohon maaf jika masih ada typo☞☜

®MyStepBrother



Esok harinya ...

Mentari pagi menyapa mereka melalui celah jendela yang sedikit terbuka, membebaskan cahaya itu masuk ke dalam kamar yang gelap.

Dua insan tengah bergelung di selimut tebal dan hangat. Tertidur nyenyak seakan tidak mau diganggu lagi.

Namun sayang, cahaya itu telah membangunkan salah satu diantaranya. Menatap wajah sang dominan dengan lekat, membuatnya merah padam mengingat hal yang di lakukan tadi malam.

Ya, mereka melakukan itu di tengah Chenle yang sedang mengandung. Tidak kasar kok, lembut mainnya. Selembut sutra eaa..

Chenle merasa bagian bawahnya sangat panas dan sakit, badannya remuk dan pegal.

Chenle juga tidak ingat berapa kali Jisung memasukinya. Yang Chenle ingat hanya setelah pelepasan keempat kalinya Chenle langsung pingsan.

"Sudah bangun dearly?" Tanya Jisung dengan suara khas bangun tidur, serak-serak basah gaes.

"Eum ... Su-sudah Ji," ucap Chenle dengan terbata.

"Sakit? Maaf ya waktu malam, aku ga bisa kontrol diri." Pipi hingga telinga Chenle memerah mendengar itu.

Chup...

Chup...

Jisung gemas dengan respon Chenle, lalu menciumi Chenle setiap inci wajahnya. Namun saat bagian bibir plum merah berhenti sangat lama, bahkan sedikit lumatan.

"Buon giorno caro." (Selamat pagi sayang)

"Ah? Pa-pagi juga," ucap Chenle dengan pipi yang semakin memerah.

"Mau mandi? Bisa bangun ga?"












Plak ...
Chenle menampar pipi Jisung.

"Pake nanya lagi, dah tau ga bisa!" Chenle cemberut, lalu bibirnya mengerucut sambil menatap Jisung dengan tajam. Membuat Jisung semakin gemas dengan tingkah Chenle.

Lalu, Jisung menggendong Chenle dengan gaya bride style (gatau tulisannya). Menaruh Chenle di wastafel, selagi Jisung menyiapkan airnya.

Sepertinya Jisung melupakan sesuatu, because Chenle menutup mukanya dengan satu telapak tangannya, telapak tangan yang lain menutup bagian tubuhnya yang terekspos.

"Ji-" panggilan Chenle terputus, karena Jisung telah menggendongnya lagi, lalu menempatkan diri mereka berdua di bathtub.

Berendam dengan air hangat di pagi hari, merupakan hal yang nyaman. Terlebih lagi tubuh mereka yang telah habis saat waktu malam digunakan untuk hal yang membuang banyak tenaga. Namun sangat nikmat.

Chenle menyandarkan tubuhnya di dalam dekapan sang kakak, bergumam tidak jelas. Jisung tidak berdiam diri, ia gunakan tangannya untuk mengelus tubuh mulus dan halus itu dengan lembut, mengucapkan beberapa kata untuk menenangkan sang adik kecil.

Chenle mendongkak kepalanya, pergerakan itu tentu diperhatikan dengan jelas oleh sang empu di atasnya.
















Chup...



Chenle mengecup pelan bibir tebal yang Jisung punya. Lalu menyandarkan kepalanya lagi di bahu Jisung.

My Step Brother || S2 Discontinue Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang