[On Going For S2-Discontinue]
"Bagaimana bisa aku mempunyai saudara yang begitu mempesona dan cantik, uhh membuatku bergairah saja."
W A R N I N G
BXB!
YAOI!
M-PREG
Since: 180320
End: 101020
S2: 240122
Revisi: 2311/1912 20
Cerita ini Murni dari o...
"Apa kau tuli?" Chenleyang mendengar itu hanya mendongkakkan kepalanya.
"Kenapa? Apa anda mengenal saya?" tanya Chenle setenang mungkin. Yang ditanya seperti itu hanya kaget apa yang dikatakan Chenle.
BRAKKKK..
"Apa-apaan kau ini?! Kemana kau membuat nafsu makanku berkurang, jika kau tahu." Jisungmemukul meja yang ditempati oleh Chenle. Tidak, yang mengucapkan itu adalah Chenle.
"Sekuriti! mana sekuriti?"
"Kenapa Mas?" tanya sekuriti itu.
"Ini, ada orang yang mengganggu saya. Tolong usir dia pak." Jisunghanya menganga tak percaya bahwa Chenleakan mengatakan itu.
"Tolong pergi dari sini," ucap sekuriti kepada Jisung.
"Awas saja kau Chenle!" Ancam Jisung.Chenlehanya tersenyum mendengar ucapan Jisung.
Hati Chenle sakit mendengar perkataan Jisung saat mengucapkan jika ia jalang. Namun Chenlesekuat tenaga menahannya. Memanh tadi juga ia dibilang jalang, tetapi tidak sesakit ini.
Dia tidak mau menangis didepan sang kakak. Dia ingin didepan sang kakak terlihat bahagia. Tanpa ada rasa yang tersakiti.
Tanpa terasa air mata Chenlejatuh. Memikirkan hal yang baginya tidak berguna. Pertama kali melihatnya Chenle sudah merasakan akan kenyamanannya.
Dari lubuk hati yang paling dalam. Chenlemenyukai sang kakak dari pertama kali bertemu.
Chenle mempunyai keinginan saat pertama kali bertemu untuk menjadi pendamping sang kakak.
Chenlememberikan semuanya untuk sang kakak, karena Chenleyakin bahwa sang kakak akan membahagiakannya.
Tetapi ternyata tidak, yang ada kakaknya hanya menyakitinya, mengecewakannya dan membuatnya benci terhadap sang kakak.
Chenle kau memang bodoh, memberikan hal terpentingmu untuk pria bajingan seperti kakak tirimu. - ucap batin chenle.
Chenle ingin memberhentikan air matanya, namun air mata itu tetap saja mengalir ke area pipinya tanpa berhenti.
Sakit..
Hati Chenlesakit...
Terluka? Tidak perlu ditanyakan. Sudah pasti itu sangat terluka.
Pengunjung cafehanya bisa melihat Chenle yang sedang menangis itu. Para pengunjung ingin bertanya pada Chenle, namun ragu untuk bertanya.
Chenle yang mengerti akan keadaan sekitarnya akhirnya Chenlemenghapus air matanya dengan kasar. Dan berdiri untuk pergi dari cafeitu.
Sebelum benar-benar pergi Chenlemengatakan, "Aku baik-baik saja." Dengan senyuman manis terpancar di wajahnya.
Para pengunjung hanya tersenyum iba melihat itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.