6. Back To Home

10.6K 607 173
                                    

REVISI MY STEP BROTHER
HOPE YOU LIKE IT!

Mohon maaf jika masih ada typo☞☜

®MyStepBrother


22:00 KST

"Ayah kapan sampainya sih??" tanya Chenle.

"Sebentar lagi sayang," Jawab Ayah Jeno.

"Hoamm ... Lele mengantuk Eomma."

"Tunggu sebentar ya sayang," ucap sang Ibu.

Mereka sekarang sedang berada dalam perjalanan pulangnya untuk kembali kerumah.

Diperjalanan hanya dipenuhi oleh suara radio yang menyala, didalam mobil tidak ada seorangpun yang berbicara. Walaupun berbicara hanya menanyakan kapan sampainya saja, seperti Chenle.

Sebenarnya Chenle menanyakan kapan sampai itu sudah berulang kali, tidak hanya satu dua tetapi ya bisa saja dari awal keberangkatan mereka sampai sekarang Chenle menanyakannya. Terhitung setiap lima menit sekali Chenle menanyakan itu.

Yah, namanya juga anak kecil yang membutuhkan waktu tidurnya dengan kasur yang empuk nan nyaman. Seperti kenyamanan dalam pelukan Jisung. -Eh?

"Eomma kapan sampainya?" tanya Chenle lagi.

"Sabar Zhong Chenle," bentak sang kakak.

Membuat Chenle terdiam dan memalingkan mukanya ke arah jendela. Menatap pemandangan malam yang gelap. Mata Chenle mulai menuruni pipinya, Chenle tidak akan kuat jika dibentak. Chenle takut.

Hikss...

Suara tangisan mulai terdengar, Jisung terkejut kenapa Chenle menangis. Untung saja yang mendengar hanya Jisung. Renjun sepertinya sudah tertidur dibahu sang suami dan Jeno sangat fokus menyetir.

"Chenle?" Jisung memanggil Chenle, Chenle menoleh dengan air matanya yang berlomba untuk jatuh.

Jisung terkejut, Jisung membawa Chenle kedalam dekapannya. Mengelus punggung sempit Chenle.

"Kau jahat!"

"Maaf Chenle-ya. Aku tidak tahu jika kau akan seperti ini." Jisung merasakan pergerakan di dadanya, Chenle mengangguk. Memaafkannya.

"Jangan membentakku lagi Jisung-ie." Jisung mengecup pucuk kepala Chenle. Mereka tidak sadar jika Jeno sedari tadi memperhatikan mereka dengan senyum tipis yang terpancar.

"Tidur saja, nanti akan aku bangunkan jika sudah sampai."

"Baik," ucap Chenle sambil mengucek sebelah matanya. Jisung dibuat gemas. Chenle tidur menghadap jendela, membelakangi Jisung.

 Chenle tidur menghadap jendela, membelakangi Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Salah pict nih)

(Salah pict nih)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©MyStepBrother

DUGHHHHH...

Suara kepala yang terhantuk ke jendela mobil. Suara itu otomatis terdengar kesemua yang ada di mobil itu, termasuk yang berada disampingnya. Dengan perlahan Jisung memindahkan kepala Chenle ke bahunya untuk bersandar.

"Eummm nyamannya," ucap Chenle dalam tidurnya. Yang mendengar hanya mengecup pucuk kepala sang adik.

Jeno yang melihat itu hanya mampu tersenyum kecil. Dia tidak percaya bahwa Jisung bisa bertingkah laku semanis itu pada Chenle.

Sebenarnya Jeno tahu bahwa Jisung itu selalu dingin terhadap orang lain termasuk kepada dirinya.

Waktu melihat Renjun dan Jisung pun Jeno hanya tersenyum kecut, mereka berdua terlihat canggung. Mungkin Jisung belum menerima Renjun sebagai Ibunya.

Alasannya yang pertama dia tidak rela jika sosok ibunya di gantikan oleh orang lain, kedua dia sebenarnya tidak mau menjadi kakak dari Chenle karena kalian tau lah alasannya apa.

Jisung sangat menyukai bahkan sudah mulai mencintai seorang Lee Chenle semenjak pertama kali masuk sekolah menengah pertama.

Sampai sekarangpun Jisung hanya mampu memendam perasaannya. Mungkinkah Chenle akan membalas perasaanku. -pikir Jisung.

©MyStepBrother

Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang akhirnya mereka tiba di rumah mereka.

"Ji, tolong bangunin Chenle dong," ucap sang ayah.

"Ga usah Yah, biar aku aja yang gendong Chenle ke kamarnya."

"Jangan Chenle itu berat," ucap sang ibu, karena khawatir akan kesehatan punggung sang anak.

"Gapapa kok Eomma, biar terbiasa juga hehe."

Tanpa menunggu jawaban dari kedua orangtuanya, Jisung dengan santainya menggendong Chenle dengan gaya ala koala.

Kedua orangtuanya hanya bisa tersenyum, mereka tidak tahu bahwa Jisung akan begitu dewasa untuk menjaga sang adik.

Tanpa berpikir lebih lama Renjun dan Jeno pun segera menyusul Jisung yang sudah jauh memasuki rumahnya.

"Lihatlah mereka terlihat sangat menggemaskan bukan?"

"Ya, mereka menggemaskan sekali, ah rasanya ingin mempunyai satu anak lagi."

"Ayoklah buat," ucap Jeno dengan menaik turunkan alisnya, untuk menggoda sang istri.

"Buat, buat lu pikir pake tepung apa bikinnya," ucap Renjun dengan kesal.

"Lah kupikir dibuatnya dengan cairan kental nan putih loh." Renjun hanya bisa memalingkan wajahnya dan bergegas memasuki rumahnya dengan tergesa. Membuat Jeno yang melihatnya hanya terkekeh ringan.

Renjun telah berhasil membuatnya ingin melakukan 'itu' sekarang juga. Namun jika Renjun tidak menginginkannya maka selamat menikmatinya sendirian tuan Lee Jeno.

Jeno pun bergegas menyusul Renjun masuk kekamarnya.

©MyStepBrother

TBC!!

Revisi: 41220

My Step Brother || S2 Discontinue Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang