6. Pergi

9 0 0
                                    

Maaf jika banyak typo:)

Sejak kejadian Nara bertemu dengan Papa Seokmin, ia semakin yakin untuk bisa membuat Seokmin kembali seperti dulu lagi, ia hanya ingin Seokmin menjadi laki laki yang baik

Sudah lewat satu bulan ia membimbing Seokmin sebagai mentor dadakan namun lumayan menunjukkan hasilnya
Seokmin berkata bahwa saat ulangan harian Bahasa Inggris ia mulai bisa menjawab beberapa soal dengan baik

Oh iya, sejak dari rumah Seokmin, laki laki itu juga tidak pernah bertanya apa yang Papanya katakan pada Nara
Karena ia bisa menebak bahwa papanya pasti ingin Nara mengajarinya dengan lebih baik, terbukti Nara sering mengingatkan Seokmin lewat Whatsapp untuk latihan mengerjakan soal, huh melelahkan

Namun disisi lain Nara sangat senang, entah mengapa ia selalu bersemangat saat akan mengajar Seokmin
Seperti sebuah hobi mungkin? Bisa semenyenangkan itu hari harinya

Pagi ini Soonyoung a.k.a Hoshi mendatangi Seokmin di mejanya, terlihat Seokmin melamun dengan wajah muram

"Hei Seok, kau kenapa?"
"Seperti biasa, Yuna"
"Ah gadis itu ya, masih belum selesai juga masalahmu dengannya?"
"Begitulah"
"Hey, apakah aku ketinggalan cerita?"
Mingyu yang baru saja datang ikut nimbrung duduk di samping Seokmin

"Ekhm.. Kau masih galau saja"
"Diam kau" melirik sinis Mingyu
"Ahaha, bercanda, menurutku kau datangi saja dia ke sekolahnya nanti"
"aku berniat begitu, selalu saja dia menghindar, giliran aku yang benar benar sibuk dan tidak bisa menemuinya, aku pasti diabaikan dan dibilang tidak ada waktu untuknya"
"Coba saja datangi nanti, siapa tau bisa meluruskan hubunganmu Seok"
"Benar, soal Nara biar aku dan Mingyu yang mendatanginya agar ia tutup mulut untuk hari ini saja" timpal hoshi

"Oh iya, hukumanmu sangat berat ya, kau harus les dadakan seperti itu selama 1 semester"
"Justru itu, pasti papaku juga dalang dibalik semua ini, ia ingin sekali aku meneruskan keinginannya untuk jadi CEO, aku juga jengah sebenarnya bertemu Nara dan tumpukan soal soal itu, untuk itu aku akan berusaha untuk menaikkan nilaiku, siapa tau sebelum 6 bulan aku dilepas dari siksa ini" sambil menghembuskan nafasnya kasar
"Sepertinya les mu ini juga mengganggu waktumu untuk bertemu Yuna"
"Benar sekali, maka dari itu aku ingin Yuna mengerti sedikit keadaanku"
"Baiklah Seok, ikuti saja arahan kami tadi, datangi dia sepulang sekolah nanti dan ajak dia bicara"

Sesi curhat itu ditutup dengan mereka ber 3 yang keluar kelas untuk ke kantin sebelum bel masuk jam pertama tiba

Dilain kelas...

"Nara"
"Iya?"
"Kau sibuk sekali"
"Ah iya aku membuat soal untuk Seokmin yang akan ku berikan nanti, aku merevisinya kembali"
"Kau benar benar niat ya untuk membantu laki laki itu"
"Ya mau bagaimana lagi"
"Sehari saja jangan mengajari anak itu"
"Tidak bisa Yeji, aku harus melakukannya"
"Kau tidak bosan bertemu dengannya?"
"Tidak, sudah biasa"
"Nara"
"Iya?"
"Selama ini kan kau tidak pernah pacaran, apakah kau tidak jatuh hati pada seseorang?"
"Maksudmu?"
"Ya siapa tau, kau tiba tiba jatuh cinta, tidak mungkin kau tidak merasakan cinta"
"Memangnya tau dari mana kau aku sedang merasakan cinta ada ada saja, aku belum menemukan yang pas saja"
"Bohong"
"Apa maksudmu berkata aku bohong?"
"Kau sedang jatuh cinta kan?"
"Tidak"
"Tidak salah, kau jatuh hati pada Seokmin, lihat saja dirimu yang sibuk memikirkan anak itu, apakah dia mengerjakan soal darimu, kau yang selalu tergesa untuk mengingatkan dia belajar dan cara pandangmu padanya menunjukkan kekaguman"

Tiba tiba jantung Nara berdegup kencang saat Yeji mengatakan itu

"Kau ada ada saja bicaramu, dia sudah memiliki pacar"

Yeji tersenyum

"Tenang saja, kau pernah bilang jodoh tidak akan kemana, karena dia memang sudah ada di depan matamu Nara, Lihat wajahmu merah ahaha, kau tidak bisa berbohong padaku"
"Sudahlah Yeji diam"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang