Prolog

267 23 0
                                    


Mata besar berwarna biru menatap dengan horror melihat apa yang terbaring di depannya. Darah mulai menggenang di sekitarnya, bau tidak sedap mulai menusuk karena mayat yang bergelimpangan dimana-mana. Adam Willhelmia, seorang anak kecil sekaligus pangeran ke-6 Kerajaaan Willhelmia, mengulurkan tangan mungilnya kearah tubuh Sang Ibu yang sudah terbujur kaku. Kulitnya dingin, matanya terlihat kosong, dari mulutnya keluar segaris darah dari ujung bibirnya, dan disaat itulah, Adam menyadari betapa kejamnya dunia luar.

Air mata mulai mengalir di pipi Adam, tangannya bergetar hebat menyentuh wajah Ibunya yang mulai pucat. Beberapa kali ia menggoyangkan tubuh di depannya, tapi sebenarnya Adam tahu bahwa Ibunya takkan pernah lagi membuka mata dan tersenyum lagi padanya. Adam sudah tidak peduli lagi darah yang terciprat di berbagai tempat karena sekarang perhatiannya sudah tertuju pada Ibunya, tidak peduli lagi jika teriakannya untuk meminta Ibunya bangun bisa menarik perhatian musuh yang ada di luar atau di dalam Kerajaan. 

Dan ia sudah tidak dapat mendengar apa-apa lagi ketika Sang Jenderal yang paling setia di Kerajaannya membawanya pergi dari tempat tersebut, dari Ibunya, untuk mengungsi dari Kerajaan bersama beberapa prajurit lain yang masih tersisa. Tidak kuat untuk menatap semua kekejaman lagi, akhirnya Adam menyerahkan dirinya pada kegelapan dan akhirnya kehilangan kesadaran.

THE KING (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang