ku ucap ikrar

22 5 3
                                    

hati berkata orang lain tapi kenyataan berbeda memang dia kekasih ku kini
dialah zahwa salsabyla alhima.
ahmad syamil alhafidzy

semakin lama semakin parah penyakit yang diderita ibu tania hafidz sudah menyerah memang tidak semudah apa menyembuhkan penyakit kanker stadium akhir seperti itu, hafidz sudah yakin dengan keputusannya

"semoga keputusan gue ini bener ya wan"

"gue pasti doain semoga yang terbaik"ucap irwan

"gue juga doain ,sejarah baru dosen galaknya jadi suaminya"ucap aryan mengundang tawa irwan

"iya bener tuh, tapi lo udah kasih tau dia soal kepastian lo nikahi dia"

"ya enggak lah gimana sih kalian tau ibu tania itu gak mau kalo alhima tau perihal penyakit dia "

"terus rencana lo selanjutnya apa,lo yakin bisa bilangin kaila dalam hidup lo "tanya irwan lagi

"mau gimana, dia aja bisa ngilang gitu aja ,gue juga harus bisa ,masalah rencana, gue ikut ibu tania aja "ucap hafidz kepada teman-temannya

"yaudah gue mau ke kampus,kalo ada ibu tania bilangin gue "

"sip bos,semoga berhasil "ucap irwan.

hafidz kini sudah berada di fakultas kedokteran dia sengaja tidak masuk fakultas permasi karena dia mau menetap kan keyakinannya.

sementara alhima dan teman-temannya menunggu dosen itu datang

"dia lupà atau gimana sih bikin bt aja"ucap alhima

"chat al,chat"ucap alya

"jangan sini gue aja pn"ucap abbas langsung mengambil hanpone alhima dan langsung menanyakan apakah hati ini dosen itu tidak bisa hadir

"apa katanya bas"ucap feby alya nayla kepo

"belum di bales,sibuk kali"ucap abbas mengembalikan hanpone kepada alhima namun baru saja alhima ambil hafidz sudah menelponnya

"angkat al,siapa tau penting"

"nih bas mau ngomong sama pak hafidz gak"tanya alhima

"gak ah, males gue "ucap abbas langsung pergi.

"bapak lagi ....,maksudnya bisa masuk gak"ucap alhima

"saya ada urusan jadi kamu yang ke ruangan saya sekarang,bisa kan!"

"sssaya pak "

"iya kamu"

"emang ada apaan sih?"

"bawel banget sih..."ucap hafidz langsung menutup ponselnya lalu mengirim pesan meminta alhima ketaman rumah sakit membawa buku yang akan dipelajari padahal sebenarnya

"kira-kira mau ngapain sampai ketaman rumah sakit"
"palingan juga mau modus"ucap abbas ketus

"paling mau ngajakin lo nikah"ucap alya memandang abbas dia ingin melihat abbas cemburu dan buru-buru mengatakan isi hatinya kepada alhima sebelum terlambat

"gak mungkin lo ya alya bikin gue tambah gugup aja?"

"al kalo beneran dia mau nikahi lo, lo mau terima gak?"tanya feby lagi membuat kedua temannya menatap feby dan bersamaan memandang abbas

"kalian kok malah liatin gue kan alhima yang bakalan jawab"ucap abbas ingin pergi namun dia ingin mendengar jawaban penolakan alhima

"àyo al jawab dulu"ucap nayla yang tidak kalah hebohnya

"em.....ya gue tergantung bunda kalo bunda iya gue ya iya"

"emang bunda lo pernah ketemu sama pak hafidz "

alhima pelengkap sunnahku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang