belajar mencintai

23 4 0
                                    

sekarang yang ku punya hanyalah dia dan sebab dialah aku harus bertahan dan belajar mencintai
zahwa salsabyla alhima.

alhima sudah berada dirumah besar milik hafidz dia hari ini sendiri karena kehidupannya sekarang sebagai istri sah seorang dokter yang kesibukannya sudah dipastikan .

"apa gue harus masak ?"ucapnya sendiri karena hari ini hari pertamanya berada dirumah hafidz sendiri

"masak nasi goreng aja"ucapnya sendiri berjalan menuju dapur yang sangat rapi .
alhima mulai memotong sayur-sayuran yang akan di jadikan bahan pelengkap, alhima tau masakannya tidak seenak masakan yang lain tapi entah kenapa dia merasa hal ini harus dia lakukan

"kok gak diangkat ya apa masih sibuk"ucap alhima menelpon hafidz namun tidak diangkat

"udah deh tungguin aja"ucap alhima duduk di meja makan sambil menunggu suaminya itu datang,sampai dia tak sadarkan diri karena sangat mengantuk

"al kamu sudah ti..."ucapan hafidz terhenti saat melihat alhima berada dimanja makan sedang tertidur

"maafin saya ,saya gak ngabarin kamu,kalau daya pulangnya telat padahal hati ini hari pertama kamu tinggal sama saya"ucap hafidz mengusap lembut kepala istrinya itu

"al,al bangun al"ucap hafidz menepuk pipi alhima

"udah pulang ,maaf al ketiduran?al angetin dulu" 

"yaudah saya mandi dulu ,kita makannya dikamar aja ya?"ucap hafidz meninggalkan alhima .
setelah selesai mandi hafidz langsung menemui alhima yang berada di kamar

"hari ini hari pertama gue satu kamar sama alhima "ucap hafidz dalam hatinya namun setelah dia keluar kamar mandi alhima malah menutupi wajahnya

"kenapa?"

"kenapa gak pakai baju?"tanya alhima sambil memalingkan wajahnya dari pria yang ada didapannya

"saya kan  baru selesai mandi!"ucap hafidz tak berdosa

"lagian sama suami sendiri,hati ini hari pertama kita satu rumah jangan bikin suasana hati saya jadi kacau"ucap hafidz membuat alhima perlahan membuka matanya

"maaf al kan gak biasa mas irwan aja gak pernah buk..."

"dia mas kamu saya suami kamu ,ayo makan "ucap hafidz menarik tangan istri nya itu

"tapi kan..."

"biar kamu terbiasa ngeliat saya kaya gini"jawab hafidz dengan terpaksa alhima mengikuti hafidz kesova yang ada dikamarnya.
sebenarnya alhima sedikit gugup apalagi sekarang keadaannya berbeda  pria yang ada di depannya ini bukan lagi dosen galak yang selalu dia ajak bertengkar tapi seorang suami

"dosa gak ya kalo gue marahin dia"gumamnya menatap pria itu makan dengan lahapnya

"laper ya"

"gak juga cuman nasi gorengnya enak lumayan lah buat stok malam ini"ucap hafidz masih melahap nasinya

"besok al kuliah ya?"ucap alhima

"kamu sudah yakin,jangan bikin saya tambah khawatir kalau masih meluk bisa jangan dipaksa"ucap hafidz

"al yakin kok,tapi mereka belum tau kalo al sudah nikah jadi...."

"saya gak mau bikin kamu jadi ocehan orang karena punya suami dosen jadi anggap aja pernikahan ini dirahasiakan sampai kamu sudah siap "

"jadi al harus pura-pura belum nikah?"

"gak gitu, kamu diam aja toh mereka gak mungkin kan nanya kamu udah nikah atau belum ,kalau dia udah tau ya itu urusan dia jadi panggil saya seperti biasa, kalo dirumah atau dirumah sakit panggil saya sesuai keadaan kamu sekarang"ucap hafidz

alhima pelengkap sunnahku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang