✰ eric | let me

452 25 1
                                    

yeeun melangkahkan kakinya menuju studio tari yang terletak di lantai 3 sekolah dengan earphone yang terpasang di salah satu telinganya. pandangan yeeun tak luput dari handphone yang ia genggam.

tetapi tiba-tiba, kakinya berhenti berjalan dan tubuhnya menegang. ia mendengar suara tangisan di sekitar lorong yang sedang ia lewati. pasalnya, lorong ini memang terkenal akan keangkerannya, apalagi saat sore hari. dan lebih sialnya lagi, yeeun memiliki jadwal latihan sore.

"begini banget sih nasib. siapa coba yang nangis sore-sore gini?" batinnya.
"masa iya beneran ada setannya sih," yeeun bergidik ngeri.

yeeun beranikan dirinya untuk mendekat ke sumber suara. makin lama, ia melihat sesosok yang tengah berjongkok dan membenamkan wajahnya di kedua tangannya.

"eh, ini bukan setan kan ya?"

yeeun semakin mendekat, mendekat lagi...

sosok itu menengok dengan cepat, terkejut akan kehadiran yeeun.

yeeun yang melihatnya pun tak kalah terkejut karena wajah sosok, ah tidak, wajah lelaki itu penuh dengan darah dan lebam.

"AAAAAAA" teriak mereka bersamaan.

"ka-kamu orang kan? bukan setan?" tanya yeeun ketakutan. ngeri dia tuh kalau tiba-tiba diterkam kan ㅠㅠ

"aku oranglah, masa iya setan kaget ngeliat manusia" tutur lelaki itu. "huftt... untunglah. eh btw mukamu kenapa itu?" tanya yeeun dengan nada khawatir.

"tidak kenapa-kenapa," jawab lelaki itu tak acuh.

"masa? ikut aku dulu ke UKS ayo, kamu harus diobati kalau tidak nanti infeksi." yeeun menarik tangan lelaki itu dengan paksa. mau tidak mau, lelaki itu mengikuti yeeun walaupun hatinya berkata lain.

sesampainya di UKS, yeeun dengan sigap mengambil kotak P3K, ia menyuruh lelaki itu duduk di ranjang. yeeun menghampiri lelaki itu dan ikut duduk di ranjang bersamanya.

yeeun mengambil kapas dan juga obat merah lalu ditempelkannya benda itu di wajah lelaki tampan yang terluka itu.

"jadi kenapa mukamu begini?" tanya yeeun lagi. "kan sudah kubilang, ini tidak kenapa-kenapa, mau tau banget sih?" jawab lelaki itu dengan nada lebih tinggi.

"ya namanya juga orang terluka, masa aku tidak boleh tahu kenapa? apa salahnya membantu kalau memang kamu kesulitan?" jawab yeeun sambil menatap manik lelaki tersebut sehingga membuatnya seketika terdiam.

"akhh... sakit tahu, pelan-pelan dong," ringis lelaki itu saat yeeun tiba-tiba menekan kapas di luka nya. "maaf. oh iya, namamu siapa? kelas berapa?" tanya yeeun.

"eric, kelas 11." jawab lelaki itu singkat, padat, dan jelas.

"oh, salam kenal, aku yeeun kelas 12."

"ah, salam kenal, kak yeeun, maaf aku tidak sopan denganmu tadi," eric menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu. "tidak apa-apa, kita kan belum kenal." yeeun tersenyum sangat manis hingga membuat pipi eric merona.

"manis sekali," batin eric.

yeeun pun selesai mengobati eric. "nah, selesai. jangan diapa-apakan ya. jangan lupa sering diganti plesternya dan obati kembali. aku pergi dulu. sampai ketemu nanti!"

"eh y-ya, terima kasih banyak kak yeeun."

"sama-sama, eric." yeeun pun meninggalkan UKS.

"kenapa bisa ada manusia secantik dan semanis dirinya?"

mulai sekarang, eric bertekad bahwa ia akan menjadi budak cinta yeeun.

🎡🎡🎡

|imagine with: the boyz ✰彡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang