06

8.4K 74 4
                                    


Mina pov

Setelah menempuh perjalanan kurang dari satu jam, aku dan Kak Daniel sampai di sebuah gedung Apartemen yang terlihat cukup newah dan Kak Daniel menbawa mobilnya masuk kedalam basement gedung Apartemen ini.

"Keluar." - Daniel

Perintahnya setelah menghentikan kemudian mematikan mesin mobil.

Aku kemudian membuka pintu mobil dan keluar dari dalam diikuti oleh Kak Daniel.

"Bawa ini." - Daniel

Ucap Kak Daniel menyerahkan satu koper mikikku sedangkan dia membawa dua sisanya.

"Kak, tungguin."

Teriakku karena Kak Daniel berjalan cepat meninggalkanku menuju lift yang ada di sana.

Kak Daniel mengabaikan dan terus berjalan sehingga aku harus berlari untuk menggejarnya.

'Bruuk

Aku terjatuh karena kakiku tidak sengaja menyenggol kaki koper yang aku bawa akibat berlari.

"K-kak Daniel."

Panggilku lagi dan mungkin karena sadar aku terjatuh Kak Daniel menghentikan langkahnya untuk berbalik melihatku yang kini tengah terduduk di lantai basement dengan lutut yang sedikit lecet mengeluarkan darah.

"Cepat bangun." - Daniel

Bukannya menolong, Kak Daniel malah menyuruhku untuk bangun dan dengan berjalan sedikit pincang akibat pergelangan kaki yang terasa sakit dan lutut yang perih, aku akhirnya dapat menyusulnya.

Pintu liftpun tertutup setelah Kak Daniel menekan angka yang ada di dalam lift.

'Ting

Tidak lama, liftpun berhenti dan pintunya terbuka.

Kamar Apartemen milik Kak Daniel ada di lantai 4 nomer 11.

Kak Daniel mulai mengetikan sandi dan pintunya pun terbuka.

Tanpa berkata lagi Kak Daniel mulai masuk ke dalam dan tentu saja aku mengikutinya.

Hanya itu yang aku lakukan sedari tadi, selalu mengikuti karena Kak Daniel tidak bicara denganku, sepertinya dia tidak suka aku tinggal dengannya disini.

Dan disinilah aku sekarang, di dalam Apartemen milik Kakakku hanya berdiri diam di ruang tamu lebih tepatnya.

Dan disinilah aku sekarang, di dalam Apartemen milik Kakakku hanya berdiri diam di ruang tamu lebih tepatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan Kak Daniel masuk ke sebuah kamar dengan dua koperku, yang pasti kamar tidur itu adalah miliknya.

Tidak lama, diapun keluar menghampiriku yang masih setia berdiri di ruang tamu.

"Kenapa masih disini? Pergi ke kamar dan bawa kopermu lalu bersihkan lukamu itu." - Daniel

Suruh Kak Daniel dan akupun menurutinya.

HIDDEN - Daniel KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang