Hallo akhirnya aku kembali setelah sekian lama, maaf ya temen-temen yang udah nunggu
Selamat membaca
Setelah melarikan diri dari Yoongi, Yoora bersembunyi di kamar mandi perempuan. Dia membenamkan wajahnya ke tangannya, rona merah menjalar ke wajahnya.
"Apa yang salah dengan orang dirinya?" dia bergumam pada dirinya sendiri.
Dia takut menghadapinya lagi. Dia bisa memaksanya melakukan apa pun selama dia memiliki fotonya. Dia mendesah karena kebodohannya sendiri. Mengapa dia memutuskan bahwa mengirim foto telanjang akan menjadi ide yang bagus?
Dia akhirnya meninggalkan kamar mandi, bertekad untuk tidak membiarkannya begitu mengganggunya.
"Yoora? Haloooo, yoora? " seru Nana sambil melambaikan tangannya di depan wajah Yoora.
Dia sepertinya tersadar dari lamunan saat dia akhirnya melihat ke arah Nana, yang tidak berhenti mengibaskan tangannya seperti orang gila.
"Yoora, kau membuatku takut. Kenapa kau lebih sering melamun akhir-akhir ini ? "
Yoora mengangkat bahu. Dia punya banyak pikiran. Dia tidak bisa membantu tetapi khawatir tentang apa yang dikatakan Yoongi.
Sudah 2 hari sejak terakhir kali dia melihatnya. Apa yang akan dia lakukan? Apakah dia akan mengeksposnya jika dia tidak mematuhinya?
Dia mencengkeram kepalanya karena frustrasi, mengacak-acak rambutnya.
"Yoongi tahu aku mengiriminya telanjang Nana, hidupku secara resmi berakhir," gumamnya sambil menyandarkan dahinya ke lokernya dengan kekalahan.
Nana tersentak. "Sial. Bagaimana dia bisa tahu? "
"Dia mendengar kita membicarakannya," katanya.
Nana menarik Yoora menjauh dari loker dan memeluknya erat.
"Haruskah kita mulai merencanakan pemakaman?"
Yoora menarik diri dan menampar lengan teman-temannya. "Kau seharusnya membantuku, bukan merencanakan pemakaman , idiot!" serunya.
Nana terkekeh. "Maaf, aku hanya tidak yakin bagaimana caranya ntuk membantu dirimu."
"Aku tidak percaya aku mengirim foto telanjang bukan hanya ke cowok paling keren di sekolah, tapi juga orang paling brengsek yang pernah kutemui," gumamnya dengan kesal.
Nana meletakkan tangannya di dagunya, seolah sedang berpikir keras. "Dia sangat seksi."
Yoora memutar matanya saat temannya mencium pipinya dan melompat ke lorong. Siapa yang tampak begitu bahagia saat pergi ke kelas?
Yoora mendengar langkah kaki perlahan mendekatinya. Dia berbalik hanya untuk ditemui oleh Yoongi bersama dengan teman satu grupnya.
"Hei Yoora," katanya sambil tersenyum.
"Hei Yoongi," katanya sambil tersenyum palsu.
"Siapa dia, Yoon?" tanya seorang anak laki-laki pirang yang berdiri di sampingnya. Dia sedikit lebih kecil dari Yoongi, bibirnya yang seksi adalah fitur yang paling terlihat di wajahnya, bersama dengan mata gelapnya yang mempesona. Dia memelototi gadis di depannya dengan rasa ingin tahu.
"Dia temanku."
"Aku Yoora, senang bertemu denganmu," katanya sambil dengan gugup menggerakkan jarinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYING WITH MIN YOONGI [M]
Fiksi Penggemarkesalahan Yoora yang tidak sengaja mengirim sebuah pesan kepada pria paling panas di sekolah. seandainya saja itu hanya sebuah pesan biasa, akan tetapi ini diluar dugaan Yoora sehingga seketika membuat hdiupnya menjadi kacau sekaligus menyenangkan s...